5 Alur Terbesar Bagi Para Petarung Yang Tampil Di ONE Fight Night 3
Para penggemar olahraga tarung akan menyaksikan serangkaian laga penuh intrik dalam ajang terbaru ONE Fight Night 3: Lineker vs. Andrade.
Dengan tiga perebutan gelar Juara Dunia dan persaingan keras yang akan ditampilkan, kartu ini siap untuk memberi aksi intens dari awal sampai akhir – langsung di jam tayang utama A.S. pada Jumat malam, 21 Oktober, atau Sabtu pagi, 22 Oktober waktu Asia.
Berikut adalah lima kisah terbesar jelang gelaran masif dari Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia ini.
#1 Siapa Striker Bantamweight MMA Terbaik, Lineker Atau Andrade?
Di laga utama malam itu, bintang veteran MMA John Lineker mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight untuk pertama kalinya melawan sesama pencetak KO asal Brasil, Fabricio Andrade.
Andrade menyatakan bahwa teknik striking “Hands of Stone” itu hanya “rata-rata,” namun 17 KO yang diraih sang penguasa dalam kariernya itu berkata lain. Lineker memiliki kekuatan langka yang dapat menghentikan siapa pun, dan teknik tinju kerasnya akan menjadi sarana untuk melepaskan itu.
Namun, “Wonder Boy” juga petarung licin dengan insting pembunuh. Walau permainannya itu berbasis di Muay Thai, serta condong pada penempatan waktu dan akurasi, ia menghentikan empat dari kelima lawannya di ONE demi meraih catatan rekor sempurna 5-0 di organisasi ini.
Gaya mereka itu sangat berbeda – tetapi juga sangat efektif. Siapakah yang akan berakhir di puncak saat kedua striker Brasil ini beradu demi sabuk emas itu?
#2 Mampukah Eersel Jadi Double-Champ?
Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing Regian Eersel merangkum catatan rekor sempurna 7-0 sejak ia menjalani debutnya di ONE pada 2018. Kini, ia beralih ke Muay Thai untuk pertama kalinya dalam organisasi ini.
Sebagai mantan Juara Lion Fight, “The Immortal” tak asing dengan “seni delapan tungkai,” namun sudah empat tahun berselang sejak ia terakhir kali berkompetisi dalam disiplin itu. Namun, takkan ada laga persiapan bagi superstar keturunan Belanda-Suriname ini.
Dominasinya dalam kickboxing memberinya kesempatan untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai – dan itu tiba dengan lawan yang sangat layak.
Sinsamut Klinmee adalah pria yang siap untuk menyambut Eersel kembali ke Muay Thai, dan dengan KO beruntun atas Nieky Holzken dan Liam Nolan, atlet baru sensasional asal Thailand ini pun berapi-api.
Akankah tendensi Sinsamut dengan peraturan itu memberinya keunggulan, atau akankah “The Immortal” beralih dengan mulus ke Muay Thai, memperpanjang 19 kemenangan beruntunnya yang tak masuk akal itu, serta menjadi Juara Dunia dua disiplin ONE yang sangat langka?
#3 BJJ Dari Ruotolo Vs. Sambo Milik Kurzhev
Gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling perdana juga dipertaruhkan di Axiata Arena, dan aksi ini menempatkan petarung BJJ remaja berbakat Kade Ruotolo melawan Juara Dunia Sambo empat kali, Uali Kurzhev.
Keduanya menghabiskan hidup mereka dalam disiplin yang ditekuninya, dan mereka akan menguji kemampuan itu dengan pertaruhan sabuk emas.
Gaya intens Ruotolo yang selalu mengincar submission menjadikannya Juara Dunia ADCC termuda pada September lalu, dan ia juga sangat nyaman saat beraksi dari posisi atas (top) atau bawah (bottom).
Sementara itu, latar belakang sambo dan judo Kurzhev hanya berarti dirinya akan mengincar lemparan berdampak besar untuk beraksi dari posisi atas, namun dapatkah ia menahan energi Ruotolo saat keduanya berusaha menerapkan teknik kuncian mereka?
#4 Siapa Yang Bertahan, Sitthichai Atau Boutasaa?
Ikon Thailand Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong adalah salah satu petarung yang paling dihormati dalam generasinya, dimana ia memenangkan delapan gelar Juara Dunia di kickboxing dan Muay Thai.
Di ONE Fight Night 3, ia akan melawan bintang baru Maroko Mohammed “Too Sharp” Boutasaa, yang membawa catatan rekor profesional 15-0 dan ingin memastikan diri sebagai penantang teratas dalam divisi featherweight kickboxing.
Boutasaa, yang baru berusia 23 tahun, mengalahkan veteran kuat Davit Kiria dalam debutnya di ONE, tapi ia dapat mencetak pernyataan yang jauh lebih besar dengan mengatasi penantang #4 Sitthichai, yang sebelumnya dianggap sebagai striker pound-for-pound terbaik di muka bumi.
Namun, “Killer Kid” masih menjadi prospek berbahaya bagi siapa pun, setelah memasuki Final Kejuaraan ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix pada Maret lalu. Pria berusia 31 tahun ini gagal merebut sabuk turnamen itu di tangan Chingiz Allazov, maka ia akan ingin bangkit demi meraih perebutan gelar.
Akankah pengalaman legenda Thailand ini unggul, ataukah rival muda fenomenal itu mampu meraih kemenangan terbesar di awal kariernya?
#5 Siapa Pendatang Baru Yang Akan Unggul?
Bersama penantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling Uali Kurzhev, terdapat empat debutan lain yang akan beraksi di ONE Fight Night 3 – dimana mereka ingin memberi kesan instan dalam organisasi ini.
Di disiplin MMA, Shamil Gasanov akan membawa catatan rekor 12-0 ke dalam laganya melawan penantang #2 featherweight Kim Jae Woong, dengan mengetahui bahwa sebuah kemenangan dapat melejitkan statusnya di divisi yang sarat petarung berbakat ini.
Striker Muay Thai A.S. Asa Ten Pow mencetak penampilan promosional perdananya melawan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Mehdi Zatout. Walau ia harus menghadapi lawan dengan pengalaman tanding lebih dari 100 laga, Ten Pow akan memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan kariernya.
Akhirnya, sepasang petarung MMA, Lea Bivins dan Noelle Grandjean, akan beraksi dalam laga divisi atomweight wanita demi menunjukkan siapa yang siap menapaki tangga peringkat di panggung dunia.