5 Fakta Tentang Bintang BJJ Tommy Langaker Jelang Hadapi Kade Ruotolo Di ONE Fight Night 11
Tommy Langaker sudah menjadi salah satu kompetitor paling menarik dan produktif dalam sirkuit grappling elite pada beberapa tahun belakangan, dan ia pun berharap untuk memuncaki pencapaian itu dengan penghargaan terbesar dari disiplin ini.
Pada Sabtu pagi, 10 Juni waktu Asia, bintang Norwegia ini akan menantang atlet fenomenal Amerika Kade Ruotolo demi gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling dalam laga pendukung utama ONE Fight Night 11: Eersel vs. Menshikov di Prime Video.
Keduanya nampak tak terhentikan di ONE sampai saat ini, dan laga menarik ini akan menjadi ujian terberat bagi mereka – serta mengakhiri persaingan panas yang terjadi.
Mari kenali lebih dekat siapa sosok Langaker itu, dengan lima fakta menarik ini sebelum ia menghadapi kesempatan terbesar dalam kariernya di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
#1 Seniman Grappling Terbaik Dari Norwegia
Setelah memulai dengan Japanese Jiu-Jitsu saat anak-anak, Langaker menemukan Brazilian Jiu-Jitsu di usia 17 tahun, dan mengetahui bahwa dirinya telah menemukan panggilan hidupnya.
Pria yang kini berusia 29 tahun itu segera menguasainya, kemudian meraih berbagai penghargaan dalam kategori sabuk berwarna, termasuk kemenangan di Kejuaraan IBJJF Pan Amerika dan Eropa, serta medali di Kejuaraan Dunia IBJJF.
Saat memegang sabuk hitam, pria Norwegia ini meraih emas di IBJJF European Open, serta medali perak dan perunggu di Kejuaraan Dunia IBJJF dalam kategori gi.
Lalu, dalam kompetisi no-gi, ia memenangi ADCC European Trials dengan tujuh kemenangan, yang memberinya tempat di antara para petarung terbaik dalam Kejuaraan Dunia ADCC 2022.
Kini memegang catatan rekor 2-0 bersama ONE, Langaker memiliki kesempatan untuk mencetak sejarah sebagai Juara Dunia pertama dari negaranya di organisasi ini.
#2 Belajar Dari Para Legenda BJJ
Setelah memulai latihan BJJ di negara asalnya, Norwegia, keinginan Langaker untuk mengembangkan diri dan meraih kesuksesan membawanya berkelana ke seluruh dunia.
Yang terbesar, ia berlatih selama beberapa waktu di AOJ, California, di bawah Mendes bersaudara yang legendaris: Guilherme dan Rafael, dimana ia meraih sabuk coklatnya pada tahun 2015.
Kembali ke tanah kelahirannya, Langaker pun melanjutkan latihannya di bawah bimbingan Jose Carlos, yang memberinya sabuk hitam pada tahun 2017.
#3 Melatih Di Sasana Miliknya Sendiri
Hidup di kota kecil bernama Haugesund, Norwegia, Langaker mendirikan sasana bersama rekannya pada tahun 2020 untuk membantu skena grappling lokal.
Wulfling Academy – yang berarti “Klan Serigala” – adalah referensi untuk akar kaum Viking di area tersebut, dan petarung sensasional Norwegia ini berencana untuk mempersenjatai lebih banyak kompatriotnya dengan kemampuan untuk keluar dan mendominasi dunia BJJ.
Karena waktu dan biaya yang dikeluarkan oleh Langaker untuk mengumpulkan pengetahuan itu, tidaklah mengejutkan bahwa murid-muridnya telah mencapai kesuksesan dalam berbagai kompetisi internasional.
#4 Tukang Kayu Terlatih
Sebelum menghasilkan penuh waktu dari BJJ, Langaker mendapatkan kualifikasi sebagai tukang kayu.
Dalam perjalanannya di Amerika bersama AOJ, penantang gelar Juara Dunia ini sempat pulang untuk bekerja demi membayar biaya latihannya.
Etos kerja ini pun terbayar lunas saat energinya dapat terfokus sepenuhnya pada grappling, dan ia kini berharap itu akan memberikan hasil yang jauh lebih besar lagi pada 10 Juni, dengan pertaruhan gelar Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling.
#5 Ia Suka (Dan Merakit Sendiri) PC-nya
Dengan sedikit waktu luang yang dimiliki Langaker di antara mengajar dan berlatih, ia juga penggemar komputer bersertifikasi.
Ia gemar merakit PC (Personal Computer) sendiri, dan ia menggunakan itu untuk bermain game online, dimana permainan favoritnya juga termasuk StarCraft2 dan World of Warcraft.