5 Fakta Unik Tentang Chingiz Allazov Jelang Kickboxing GP
Chingiz “Chinga” Allazov telah bertarung – dan meraih kesuksesan – dalam berbagai turnamen kickboxing elite sebelum ini, maka ia tahu caranya menjadi pria terakhir yang berdiri.
Ia akan ingin mereplikasi perasaan itu mulai Jumat, 15 Oktober ini, saat ia menghadapi Samy “AK47” Sana dalam babak perempat final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix di ONE: FIRST STRIKE.
Dari negara asalnya Belarusia, sampai ke ujung dunia lainnya, Allazov sangat dikenal dalam dunia striking, namun kami memilih lima hal yang mungkin belum anda ketahui tentang “Chinga.”
#1 Laga Profesional Pertama Di Usia 13 Tahun
Dari Prancis sampai Jepang, Allazov telah bertarung di berbagai negara. Namun, adalah salah satu negara di Asia Tenggara bernama Thailand dimana “Chinga” memulai karier pertarungan profesionalnya.
Pada usia 13 tahun, ia menghabiskan beberapa waktu berlatih di tanah kelahiran Muay Thai – dimana ia bahkan berkompetisi di sana.
Namun, perjalanannya dalam disiplin tersebut sangatlah pendek. Allazov segera memilih untuk melepaskan permainan siku dan clinch untuk terfokus sepenuhnya pada kickboxing.
#2 Seorang Juara Dunia Kickboxing
Setelah Allazov mengalihkan perhatiannya pada kickboxing, ia berjaya dalam olahraga itu dan bangkit untuk bertarung pada tingkatan tertinggi – yang dibuktikan oleh partisipasinya dalam ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.
Namun ini bukanlah pertama kalinya ia mengambil bagian dalam turnamen beranggotakan delapan orang ini. Allazov juga berlaga dalam Kejuaraan K-1 Super Middleweight World Grand Prix 2017 dan muncul sebagai pemenang.
Pengalaman tersebut berarti bahwa “Chinga” dapat dengan mudah menyesuaikan diri pada Jumat malam, saat ia mencoba mengatasi Sana dan beranjak ke dalam babak semifinal.
#3 Menjadi Panutan
Allazov adalah penantang keras di dalam Circle, namun saat ia tak meningkatkan catatan KO profesionalnya, ia sibuk membantu generasi seniman bela diri masa depan menyadari mimpi mereka.
Baik saat melatih para pemuda dalam klub kickboxing miliknya, Gridin Gym, atau memberi penghargaan bagi bintang masa depan olahraga ini, “Chinga” seringkali meluangkan waktu untuk mendukung pergerakan olahraga tarung di tanah kelahirannya.
Lagipula, bagaimanakah ia tak akan melakukan itu? Itu adalah tempat yang sama dimana ia memulai sebelum beralih menjadi bintang kickboxing seperti saat ini.
#4 Menggemari Gaya Fashion Pria
Allazov mungkin adalah pria yang mampu mengungguli para kompetitornya, namun ia bukanlah seseorang yang akan mengenakan merek palsu.
Saat ia tak berada di dalam sasana atau Circle dengan mengenakan celana kickboxing dan sarung tinju, ia gemar mengenakan kaos polo, syal, jam tangan, hoodie, sneaker, celana bermerek – atau apa pun itu.
Jika itu sesuai, kenakan itu, dan Allazov dapat melakukannya dengan penuh gaya.
#5 Pria Dengan Berbagai Kemampuan
“Chinga” adalah Juara Dunia Kickboxing, panutan bagi generasi berikut dan sangat menyukai jas desainer khusus. Ia bahkan mendapatkan laga profesional pertamanya saat kebanyakan anak-anak cukup sibuk menonton kartun.
Namun, atributnya yang paling impresif mungkin adalah kemampuannya bermain sunglap, dan tak sekedar sunglap – ia melakukan itu sementara menyeimbangkan bobotnya di sebuah papan.
Jika itu tak mengasah koordinasi mata dan tangan atau keseimbangan Allazov untuk laganya bersama “AK47,” mungkin tak akan ada yang bisa.