5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang ‘Ruotolo Brothers’ Jelang Debut Mereka Di ONE
Sepasang saudara kembar Kade Ruotolo dan Tye Ruotolo siap mencetak debut mereka bersama ONE Championship dalam sepasang laga submission grappling tingkat tinggi pada Jumat, 20 Mei nanti.
Kade akan menghadapi legenda Jepang Shinya Aoki sebelum Tye berlaga melawan bintang Amerika Serikat Garry Tonon di kartu utama ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot – dan keduanya akan membawa aksi ground cepat di Singapore Indoor Stadium.
Kedua laga ini memberi kesempatan bagi Ruotolo bersaudara itu untuk menunjukkan mengapa mereka disebut sebagai dua bakat terpanas dalam Brazilian Jiu-Jitsu. Sebelum mereka memasuki Circle untuk pertama kalinya, simak fakta unik tentang kedua remaja fenomenal berusia 19 tahun itu.
#1 Lahir Di Hawaii, Besar Di California
Tye dan Kade terlahir di Maui, Hawaii, tetapi mereka pindah ke California saat berusia 6 bulan. Ayah mereka adalah seorang grappler, dan ia pun mendaftarkan kedua anaknya di kelas Brazilian Jiu-Jitsu di usia 3 tahun.
Hanya dalam beberapa minggu, keduanya sudah memasuki sirkuit kompetisi, dan kini adik mereka, Nya, juga mengikuti langkah yang sama.
#2 Anak-Anak Berbakat Luar Biasa
Ruotolo bersaudara menjadi bintang baru dalam dunia BJJ sebelum mereka memasuki masa remaja.
Tye dan Kade mulai memenangi turnamen nasional dan internasional di usia yang sangat muda, dimana kombinasi kemampuan dan kesuksesan mereka memberi beberapa sponsor dari merek-merek terbesar dalam olahraga itu.
Pada 2013, mereka pindah dan berlatih di sasana AOJ yang terkenal, di bawah sepasang Juara Dunia Mendes bersaudara, sebelum beralih ke Atos pada tahun 2017 untuk belajar dari grappler legendaris Andre Galvao.
#3 Meraih Sabuk Hitam Di Usia 18 Tahun
Dalam sebuah langkah yang sangat jarang dilakukan, Galvao mempromosikan sepasang saudara kembar ini ke sabuk hitam BJJ pada Desember lalu, saat mereka baru berusia 18 tahun.
IBJJF – federasi terbesar dan paling menonjol dalam BJJ – menempatkan batasan usia minimum 19 tahun pada praktisi yang menerima sabuk hitam mereka.
Namun, sang pelatih legendaris itu tak dapat menahan Ruotolo bersaudara setelah mereka meraih posisi pertama dan kedua dalam divisi sabuk coklat di Kejuaraan Dunia IBJJF 2021.
Tye dan Kade telah lama berkompetisi melawan para grappler terbaik di muka bumi dalam area no-gi, bahkan saat mereka masih lebih muda. Kini, mereka dapat melakukan hal yang sama dalam berbagai kompetisi gi.
#4 Resume Impresif Mereka Baru Dimulai
Ruotolo bersaudara ini juga meraih penghargaan luar biasa dalam submission grappling dan BJJ.
Pencapaian terbaru Kade juga termasuk gelar Juara WNO, Grapplefest dan EBI Combat Jiu-Jitsu, sementara Tye juga memenangkan gelar Juara WNO dan menjadi sosok termuda yang pernah meraih babak semifinal ADCC (16 tahun, 9 bulan) pada 2019 lalu.
Sejak berusia 19 tahun, mereka baru saja menyentuh permukaan dari apa yang dapat dicapai dalam olahraga ini, serta mendapatkan posisi di antara para atlet submission grappling elite di dunia.
#5 Menyukai Olahraga Ekstrim Di Luar Matras
Di luar seni bela diri, keduanya memang benar-benar menjalani gaya hidup ala California.
Saat mereka tak berlatih di matras BJJ, anda akan menemukan keduanya melakukan olahraga lain yang memicu adrenalin, seperti skateboarding atau berselancar (surfing).