5 Jawara Bela Diri Campuran Terbaik Tahun 2019
Para seniman bela diri campuran yang bernaung di bawah ONE Championship masing-masing tampil dengan luar biasa pada tahun 2019, serta mencetak tahun tersibuk dan tersukses bagi organisasi tersebut.
Namun, beberapa diantaranya mampu unggul diatas pencapaian rekan-rekannya karena penampilan impresif yag mereka tampilkan secara konstan, serta kemenangan yang menjadi sorotan.
Para atlet heroik ini mengatasi para penantang dan menggunakan seluruh laga mereka sebagai kesempatan berharga untuk menampilkan keahlian yang dapat membawa mereka bersinar.
Menimbang seluruh pencapaian tersebut, kami menghadirkan 5 Jawara Bela Diri Campuran Terbaik Tahun 2019.
#1 Christian Lee
“Jawara Terbaik Tahun Ini” jatuh kepada Christian “The Warrior” Lee – yang tampil sesuai dengan julukannya dalam 12 bulan yang menentukan bagi kariernya, dan meraih dua sabuk di “The Home Of Martial Arts.”
Bulan Januari lalu, atlet Singapura itu membuka tahun gemilang dengan mencetak kemenangan penebusan atas Edward “The Ferocious” Kelly di ajang ONE: ETERNAL GLORY. Setelah sebuah diskualifikasi yang terjadi pada tahun sebelumnya, ia mencetak penyelesaian atas atlet Filipina ini melalui kemenangan TKO pada ronde pertama laga divisi featherweight mereka.
Tahun 2019 ini segera membuat kariernya melesat, saat ia ditantang oleh seorang teman baiknya, mentor dan mantan rekan latihannya Shinya “Tobikan Judan” Aoki hanya beberapa menit setelah atlet Jepang tersebut merebut kembali gelar Juara Dunia ONE Lightweight di ajang ONE: A NEW ERA bulan Maret lalu.
Saat keduanya berlaga di ajang ONE: ENTER THE DRAGON dua bulan berselang, “The Warrior” dipaksa bertahan dari sebuah percobaan kuncian armbar berbahaya dari pemegang gelar tersebut pada stanza pembuka. Ia sanggup mengatasi itu dan masuk pada ronde selanjutnya, saat ia menghujani Shinya dengan pukulannya untuk menjatuhkan dan merebut sabuk emas.
Lalu, atlet Singapura itu dengan sabar menunggu hasil dari turnamen ONE Lightweight World Grand Prix untuk melihat penantang gelar pertama yang akan ia hadapi. Namun, sebuah cedera meninggalkan posisi kosong pada babak final turnamen tersebut, dan ia pun menjawab panggilan ONE dengan hanya 17 hari berselang dari gelaran ONE: CENTURY PART I di bulan Oktober.
Ia menaklukkan Saygid “Dagi” Guseyn Arslanaliev yang menyerang dengan keras selama laga tiga ronde tersebut untuk merebut sabuk perak Kejuaraan ONE Lightweight World Grand Prix.
Christian menjadi dewasa di depan mata kita. Pada usia 21 tahun, ia naik satu divisi dan merebut dua gelar tertinggi dalam divisinya. Dan, seperti yang ia katakan, ini hanyalah awal yang baru.
#2 Aung La N Sang
Aung La “The Burmese Python” N Sang memastikan statusnya sebagai penguasa dua divisi teratas ONE, dengan mempertahankan sabuk emas divisi middleweight dan light heavyweight.
Di ajang ONE: A NEW ERA pada bulan Maret, ia kembali mengulang ‘Laga Terbaik Tahun 2018’ melawan Ken Hasegawa, dan mencetak kemenangan besar dengan sebuah TKO pada ronde kedua.
Pada bulan Oktober, ia kembali naik satu divisi dan mempertaruhkan gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight miliknya melawan Juara Dunia ONE Heavyweight Brandon “The Truth” Vera di ajang ONE: CENTURY PART II.
Kedua petarung keras ini masuk dalam pertukaran serangan selama dua ronde, namun “The Burmese Python” mengakhirinya dengan kemenangan TKO dramatis pada ronde kedua untuk memberikan atlet keturunan Filipina-Amerika tersebut kekalahan pertamanya di dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini.
#3 Martin Nguyen
Juara Dunia ONE Featherweight Martin “The Situ-Asian” Nguyen memastikan dominasinya atas divisi tersebut dengan penyelesaian beruntun melawan penantang teratas.
Pertama, atlet keturunan Vietnam-Australia ini mencetak KO atas pahlawan Mongolia Narantungalag “Tungaa” Jadambaa dengan sebuah tendangan lutut di udara pada ronde kedua kontes mereka di ajang ONE: ROOTS OF HONOR bulan April lalu.
Kemudian, ia kembali pada bulan Agustus di ajang ONE: DAWN OF HEROES, dimana penantang teratas Jepang Koyomi “Moushigo” Matsushima terpaksa menelan kekalahan TKO pada ronde kedua.
Keputusan Martin untuk menyerahkan gelar Juara Dunia ONE Lightweight demi memfokuskan diri dalam divisi yang mewakili berat badan alaminya sangatlah tepat, dan perpindahannya ke sasana Hard Knocks 365 dan Sanford MMA di Amerika Serikat terbayar dengan cara yang luar biasa.
#4 Demetrious Johnson
Salah satu kompetitor terbaik sepanjang masa — Demetrious “Mighty Mouse” Johnson — mencetak debutnya yang sangat ditunggu-tunggu bersama “The Home Of Martial Arts” dan menampilkan mengapa ia mampu mendominasi skena bela diri campuran di Amerika Utara selama itu.
Demetrious tampil perdana dalam babak pembuka turnamen ONE Flyweight World Grand Prix melawan Yuya “Little Piranha” Wakamatsu di ajang ONE: A NEW ERA, dimana ia menyerap serangan terbaik dari bintang Jepang tersebut untuk kembali dan menang melalui submission pada ronde kedua.
Ia mengamankan posisinya dalam babak final saat dirinya menjawab tantangan dari teknik grappling Tatsumitsu “The Sweeper” Wada, dan meraih kemenangan mutlak di ajang ONE: DAWN OF HEROES pada bulan Agustus.
Atlet asal Amerika Serikat ini meraih puncak pencapaian di tahun 2019 saat ia ‘memberi pelajaran berharga’ bagi Danny “The King” Kingad di ajang ONE: CENTURY PART I dan merebut sabuk Kejuaraan ONE Flyweight World Grand Prix dan kesempatan perebutan gelar melawan penguasa divisinya, Adriano “Mikinho” Moraes, tahun ini.
#5 Kiamrian Abbasov
Bintang Kirgistan Kiamrian “Brazen” Abbasov menggunakan tahun 2019 sebagai batu loncatan demi memastikan dirinya menjadi penantang teratas divisi welterweight, dan menggunakan kesempatan tersebut dengan baik saat ia memperebutkan sabuk emas.
Ia mengalahkan legenda Jepang Yushin “Thunder” Okami melalui TKO di ajang ONE: FOR HONOR bulan Mei lalu untuk maju melawan Zebaztian “The Bandit” Kadestam.
Kiamrian lalu meningkatkan permainannya ke tingkatan yang baru saat ia menghadapi atlet Swedia tersebut di ajang ONE: DAWN OF VALOR pada bulan Oktober di Jakarta. Ia lalu mendominasi Zebaztian dalam tiap lini sebelum menutup kartu penilaian dari para juri selama lima ronde pertandingan.
“Brazen” secara jelas menyatakan bahwa ia adalah pejuang terbaik dalam divisinya dengan penampilan tersebut. Sebagai hasilnya, ia pun memasuki tahun 2020 sebagai Juara Dunia ONE Welterweight.
Read more: 5 Jawara ONE Super Series Terbaik Tahun 2019
Bersiaplah untuk gelaran perdana ONE Championship di tahun 2020, ONE: A NEW TOMORROW!