5 KO Epik Para Superstar Di ONE: FULL CIRCLE
Dengan tiga laga Kejuaraan Dunia, ONE: FULL CIRCLE dipadati para striker elite dengan kemampuan menghentikan laga melalui pukulan, tendangan, serta serangan lutut dan siku mereka.
Para penggemar akan harus mengikuti tiap detik aksi yang berlangsung pada Jumat, 25 Februari nanti, karena penyelesaian dramatis dapat terjadi kapan pun itu.
Untuk memanaskan anda jelang malam pertandingan, mari simak kembali lima KO sensasional yang dihasilkan para superstar yang bertanding di Singapore Indoor Stadium ini.
#1 Serangan Lutut De Ridder Hentikan Galvao
Reinier “The Dutch Knight” de Ridder sangat dikenal atas kemampuan submission yang luar biasa, namun ia juga menunjukkan bahwa serangan atasnya juga dapat menyelesaikan laga saat ia menghadapi Gilberto “Giba” Galvao di ONE: LEGENDARY QUEST pada Juni 2019.
Juara Dunia ONE Middleweight dan Light Heavyweight itu mendominasi stanza pertama, sebelum menggunakan momentum tersebut untuk menyelesaikan laga pada awal ronde kedua.
Ia menutup jarak dengan pria Brasil itu, menjegalnya ke atas kanvas, lalu segera mengatasi kaki lawannya. Galvao beralih ke posisi turtle, namun “The Dutch Knight” menyelipkan lengan kanannya ke bawah ketiak lawan untuk mengamankan posisi head-and-arm control.
Demi mencegah kuncian D’arce, “Giba” tidak mengantisipasi serangan De Ridder – dan pria Belanda itu menyerang lawannya dengan lutut kiri keras ke arah kepala.
Sebuah serangan lainnya menyusul saat Galvao mencoba beralih posisi, dan serangan terakhir ke kepala pria Brasil itu menjatuhkannya ke atas kanvas demi TKO ronde kedua yang empatik.
Di ONE: FULL CIRCLE, De Ridder akan mempertahankan sabuk emas middleweight melawan pria di bawah ini.
#2 Abbasov KO Nakashima Demi Pertahankan Gelar
Dalam laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Welterweight perdananya, Kiamrian “Brazen” Abbasov tak menyisakan keraguan akan dominasinya atas divisi ini melalui kemenangan mengejutkan di ronde keempat atas James Nakashima di ONE: INSIDE THE MATRIX II, November 2020 lalu.
Keduanya bertarung keras selama 15 menit, dan masih memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan laga saat memasuki ronde-ronde kejuaraan.
Pada stanza keempat, Abbasov mementahkan percobaan takedown pegulat itu dan mampu membaca penempatan waktunya. Saat Nakashima mengincar double-leg takedown lainnya, sang penguasa melontarkan serangan lutut kanan yang mengenai rahang pria asal Amerika Serikat itu.
Nakashima menunjukkan keberanian dan berusaha tetap menyerang, tetapi “Brazen” tak memberi lawannya kesempatan.
Ia mengejar perwakilan MMA Lab itu mengelilingi Circle dengan serangkaian pukulan dan tendangan, dimana pada saat sang penantang mencoba menghentikan lajunya, ia meleset. Abbasov lalu mengenai Nakashima dengan sebuah serangan lutut dan pukulan kanan yang memaksa wasit menghentikan laga.
Berikutnya, sang penguasa welterweight itu akan naik satu divisi untuk menantang De Ridder demi sabuk emas middleweight.
- 3 Kejuaraan Dunia, Aung La-Bigdash III Puncaki ONE: FULL CIRCLE
- 4 Pelajaran Penting Dari ONE: BAD BLOOD
- Malykhin KO Grishenko, Jadi Juara Dunia Interim Heavyweight
#3 Kryklia Hancurkan Khbabez Dalam Debut ONE
Penampilan paling keras Roman Kryklia dalam rangkaian ONE Super Series tiba dalam debutnya melawan Tarik “The Tank” Khbabez di ONE: AGE OF DRAGONS pada November 2019.
Dengan sabuk Kejuaraan Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing perdana yang dipertaruhkan, adalah “The Tank” yang pertama kali menghantam dengan serangan keras, namun Kryklia nampak tak gentar dengan pukulan keras pria keturunan Belanda-Maroko itu.
Memasuki ronde kedua, ia masih tetap segar – dan semakin yakin setelah bertahan dari beberapa serangan terbaik rivalnya. Saat itu, Kryklia mengenai Khbabez dengan pukulan dan tendangan tinggi dari sisi kanan, sebelum menjatuhkannya dengan sepasang pukulan kiri keras.
Perwakilan SB Gym itu mampu kembali berdiri, namun ia tak mendapatkan kesempatan membalas. Pria Ukraina ini maju dengan serangan lutut dan pukulannya sampai wasit memberi delapan hitungan di posisi berdiri.
“The Tank” masih tak ingin berhenti, namun Kryklia mengetahui akhir laga itu hampir tiba. Ia masuk dengan serangkaian pukulan keras demi meraih penyelesaian.
Atlet Gridin Gym masih menguasai divisi light heavyweight kickboxing, dan ia siap mempertahankan sabuknya melawan Murat “The Butcher” Aygun setelah laga mereka beberapa kali tertunda.
#4 Petchmorakot Hancurkan Harrison Via Siku Keras
Setelah bertahan dari serangan panas pemukul keras asal Inggris Liam “Hitman” Harrison pada ronde pertama, Petchmorakot Petchyindee mencetak salah satu KO terbaiknya di ajang ONE: DESTINY OF CHAMPIONS pada December 2018.
Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai itu mendesak rivalnya dengan kombinasi jab-cross, yang diikuti dengan tendangan tinggi dari kiri. Hal ini memicu “Hitman” untuk menyerang balik dengan kombinasi tiga pukulan, namun itu tak cukup untuk menjauhkan Petchmorakot.
Bintang Thailand itu tetap berada dalam jarak dekat dan menyarangkan jab keras ke wajah Harrison, sebelum menggunakan tangan yang sama untuk menurunkan lengan kanan perwakilan Bad Company itu dan membuka celah serangan.
Dengan jalur yang terbuka lebar ke arah kepala lawannya, atlet dengan kuda-kuda southpaw ini masuk dengan serangan siku kiri yang mengenai target dan seketika menjatuhkan Harrison ke atas kanvas.
“Hitman” mencoba kembali berdiri, namun wasit mengakhiri laga untuk memberi kemenangan besar bagi perwakilan Petchyindee Academy itu.
#5 Yusupov Kejutkan Seorang Legenda
Di ONE: FULL Circle, Petchmorakot akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai miliknya melawan lawan yang juga memiliki kekuatan pukulan luar biasa – Jamal “Kherow” Yusupov.
Atlet Rusia ini menunjukkan kekuatannya dalam debut promosionalnya dengan mengalahkan striker legendaris “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex di ONE: AGE OF DRAGONS, November 2019.
Yodsanklai nampak tajam pada ronde pembuka, dimana banyak orang mengharapkannya meraih kemenangan mudah atas lawan dengan tingkat pengalaman yang jauh di bawahnya. Tetapi, “Kherow” tak ingin memainkan peran tersebut.
Ia menyengat sang veteran dengan pertukaran keras di ronde kedua, menyakitinya dengan straight kiri sebelum menjatuhkannya dengan pukulan yang sama saat pria Thailand itu berusaha menyerang balik.
“The Boxing Computer” mampu kembali berdiri setelah menjawab delapan hitungan wasit dan segera mencoba menyerang, namun itu menjadi kesalahan terbesarnya. Yusupov berlanjut menyerang dengan pukulan kiri kerasnya di belakang jab, dan itu tetap mengenai sasaran.
Sebuah pukulan kiri terakhir mengenai rahang Yodsanklai dan membuatnya kembali terjatuh ke atas kanvas dan memberi sinyal untuk akhir pertandingan itu – dan kemenangan besar bagi Yusupov.
Baca juga: Malykhin, Haggerty, Woo Raih Bonus Penampilan ONE: BAD BLOOD