5 KO Sensasional Para Bintang Di ONE: Eersel vs. Sadikovic
ONE: Eersel vs. Sadikovic akan meyajikan para pencetak KO terbaik di jajaran atlet ONE Championship.
Dan dengan bonus penampilan senilai US$50.000 yang tersedia, para atlet ini akan ingin melepaskan, menyambungkan dan mencetak penyelesaian saat seluruh aksi berlangsung pada Jumat, 22 April.
Jelang malam pertandingan nanti, mari lihat kembali lima KO terbaik dari para bintang yang berlaga di Singapore Indoor Stadium.
#1 Tendangan Tinggi Masunyane ‘Tidurkan’ Catalan
Bokang Masunyane sangat bergantung pada kemampuan grappling-nya untuk mengumpulkan catatan rekor bela diri campuran 8-0, namun pada Desember 2020, dinamo asal Afrika Selatan ini menunjukkan bahwa striking-nya juga memiliki dampak yang luar biasa.
Dalam pertemuan mereka di ONE: BIG BANG, Juara Dunia Wushu berkali-kali Rene Catalan nampak yakin dirinya dapat mengungguli “Little Giant” dengan kombinasi serangan keras – namun hal itu segera berbalik.
Masunyane hampir meleset dengan sebuah tendangan tinggi dari kiri dalam pertukaran serangan awal, dan segera setelah itu ia melepaskan serangan lutut ke arah tengah yang memicu “The Challenger” untuk beralih posisi.
Pria berusia 27 tahun itu dengan mudah mematahkan percobaan takedown dari Catalan, menciptakan ruang, lalu melepaskan tendangan kiri tajam yang mendarat tepat di rahang lawan.
Atlet Filipina itu pun tak sadarkan diri, dan “Little Giant” meraih KO mengejutkan dalam waktu 37 detik.
Masunyane kini menjadi penantang teratas divisi strawweight, dan ia akan mengincar penyelesaian cepat lainnya atas penantang peringkat kedua Jarred “The Monkey God” Brooks dalam laga eliminasi perebutan gelar Juara Dunia mereka pada 22 April ini.
Sementara belum ada apa pun yang diumumkan secara resmi, pemenang laga krusial ini hampir dapat dipastikan mendapatkan kesempatan berikutnya menantang sabuk emas milik Joshua Pacio.
#2 Debut Anissa Meksen Sajikan ‘Masterclass’ Kontra Morales
Anissa Meksen tiba di ONE dengan reputasi sebagai striker ‘pound-for-pound’ wanita terhebat di dunia. Dan, kickboxer superstar ini membuktikan hype itu dalam debutnya melawan Cristina Morales di ajang ONE: EMPOWER bulan September lalu.
“C18” melontarkan kombinasi luar biasa dari awal pertandingan, sementara Morales – yang dapat dipuji – bertahan dari serangan keras itu. Atlet Spanyol itu mencoba menyerang balik, walau ia tidak dapat menyulitkan Meksen dengan arsenalnya.
Pada ronde kedua, pukulan Morales secara perlahan menemukan sasarannya, yang memaksa superstar Prancis-Aljazair itu untuk memikirkan kembali strateginya. Namun, saat ia kembali menemukan ritmenya, laga itu berjalan satu arah.
Meksen menyambungkan dengan tendangan kanan tinggi dan mengikuti dengan hook dan straight kanan yang tajam. Merasakan akhir laga ini sudah dekat, Juara Dunia tujuh kali itu menyengat dengan sepasang hook kiri lainnya dan menjatuhkan lawannya itu ke atas kanvas.
Morales menjawab delapan hitungan wasit, namun ia nampak goyah, dan wasit Olivier Coste segera menghentikan laga pada menit 2:27 ronde kedua.
Berikutnya, “C18” akan beralih ke Muay Thai dan melanjutkan karier legendarisnya melawan atlet fenomenal asal Estonia Marie “Snow Leopard” Ruumet pada 22 April.
#3 Senjata Regian Eersel Jatuhkan Njokuani
Regian Eersel jelas mencetak beberapa penampilan menegangkan di atas panggung dunia, namun mungkin tak ada yang lebih baik dari kemenangan KO yang diraihnya atas Anthony Njokuani pada ajang ONE: CALL TO GREATNESS, Februari 2019 lalu.
Sosok yang kini menjadi Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing itu berada pada kondisi terbaiknya, dimana ia mendesak maju dengan kekuatan dan volume sementara pria Nigeria lawannya berusaha menghindari jangkauannya.
Dan, tiap kali kedua atlet itu menemukan diri mereka berada dalam jarak dekat, “The Immortal” memastikan bahwa lutut, pukulan dan tulang keringnya menemukan sasaran mereka.
Ia mematahkan pertahanan pria berusia 42 tahun itu secara sistematis, dan pada menit 1:03 stanza kedua, agresi itu pun terbayar lunas.
Perwakilan Sityodtong Amsterdam ini mendesak rivalnya ke tali ring, menyarangkan beberapa hook keras, dan menjatuhkannya dengan pukulan kanan dan serangan lutut ke ulu hati.
Njokuani gagal menjawab delapan hitungan wasit, yang memberi Eersel kemenangan keduanya di ONE Super Series.
Setelah hasil tersebut, superstar keturunan Belanda-Suriname ini merebut sabuk emas lightweight kickboxing dalam penampilan berikutnya, dimana ia akan memasuki laga pertahanan gelar keempat melawan Arian Sadikovic dalam laga utama tanggal 22 April nanti.
#4 Danial Williams Lipat Dejdamrong Dengan Serangan Tubuh
Striker Australia Danial Williams memiliki debut yang dapat dikenangnya, saat ia melawan megabintang Muay Thai Rodtang Jitmuangnon selama tiga ronde liar yang menjadi Laga ONE Super Series Terbaik Tahun 2021.
Lalu, di ajang ONE: BAD BLOOD pada Februari lalu, mantan Juara Dunia WMC Muay Thai itu beralih ke MMA dan memberi penampilan luar biasa melawan mantan penguasa divisi strawweight Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke.
Walau Dejdamrong memiliki status legendaris dalam dunia Muay Thai, “Mini T” mengandalkan teknik stand-up miliknya selama laga mereka. Atlet berusia 28 tahun itu menyerang dengan cerdas, mendaratkan serangan ke arah sang veteran, dan menghindar dengan sangat berhati-hati.
Pada akhirnya, adalah kekuatan dari satu pukulan yang mengakhiri laga ini. Saat legenda Thailand itu berusaha mengurangi serangan lawannya dengan melontarkan tendangan roundhouse kiri, Williams membendungnya dengan tangan dan membalas dengan pukulan kanan keras ke arah tubuh.
Dejdamrong terkejut, dan beberapa detik kemudian, ia terjatuh ke atas kanvas.
Pada 22 April, “Mini T” akan ingin melanjutkan perkembangannya dalam organisasi ini dengan sebuah penampilan luar biasa lainnya atas seniman bela diri asal Jepang, Namiki Kawahara.
#5 Kekuatan Dan Agresi Liam Harrison Atasi Mohammed
Liam Harrison menunjukkan mengapa dirinya enam kali menjadi Juara Dunia Muay Thai saat melawan Mohammed Bin Mahmoud di ONE: A NEW TOMORROW pada Januari 2020.
Seluruh arsenal milik pria asal Inggris ini terlontar tepat sasaran, dimana ia pun nampak seperti tidak berkeringat sama sekali setelah meninggalkan Circle dengan tangan terangkat pada menit 2:03 stanza pembuka.
Di awal laga, kedua striker ini saling menguji dengan beberapa pertukaran serangan, namun Harrison yang berusia 36 tahun mampu membaca rivalnya dan maju ke gigi lima – dimana ia tampil luar biasa.
“Hitman” memaksa Mohammed bertahan dan menyambungkan serangan ke arah ulu hati yang sejenak mengejutkannya. “Jordan Boy” mencoba menyerang balik, namun veteran asal Inggris itu melepaskan hook kiri yang menjatuhkan lawannya.
Atlet Malaysia itu menjawab hitungan wasit, namun setelah laga berlanjut, ia segera menemukan dirinya kembali terlentang di atas kanvas karena pukulan keras dan siku Harrison.
Tetapi, “Jordan Boy” kembali berdiri, namun itu tak bertahan lama. “Hitman” kembali menjatuhkan lawannya sekali lagi dan mengakhiri laga dengan kemenangan KO empatik.
Pada 22 April, perwakilan Bad Company ini akan kembali beraksi dalam laga bantamweight melawan Muangthai PK.Saenchai di kartu utama ONE: Eersel vs. Sadikovic.