5 Laga MMA Terbaik Di ONE Championship Pada Paruh Pertama 2022

Shinya Aoki Yoshihiro Akiyama ONE X 1920X1280 59

Selama enam bulan terakhir, para penggemar menikmati sajian luar biasa di atas panggung dunia dengan berbagai laga penuh aksi yang ditampilkan di dalam Circle ONE Championship.

Para bintang bela diri campuran dalam organisasi ini mencetak beberapa penampilan terbaik mereka, yang memadukan striking kuat, teknik gulat licin dan submission mengesankan demi mencetak momen tak terlupakan.

Jelang ONE 159: De Ridder vs. Bigdash pada 22 Juli, kami melihat kembali berbagai laga MMA terbaik pada tahun 2022 sejauh ini.

#5 Senzo Ikeda vs. Elipitua Siregar

Sepasang pejuang strawweight, Senzo Ikeda dan Elipitua “The Magician” Siregar, menempatkan aksi bela diri campuran sejati dalam laga tiga ronde keras mereka di ONE: HEAVY HITTERS pada 14 Januari.

Ikeda masuk sebagai mantan petinju profesional dan Elipitua sebagai Juara Gulat Indonesia, namun keduanya menunjukkan berbagai elemen dari kemampuan mereka saat beraksi di tiap area.

Pada ronde pembuka, Ikeda mengincar pukulan kuat di belakang pergerakannya yang tidak lazim, tetapi “The Magician” tetap tenang dan menyerang balik sampai lawannya mendekat.

Dari titik itu, pria Indonesia ini secara konstan mengincar takedown keras dan menyarangkan ground-and-pound di atas kanvas, namun lawannya tak berhenti bergerak dan berjuang untuk kembali berdiri.

Saat ronde-ronde itu berlanjut, veteran Jepang ini terus menemukan ruang untuk serangannya, tetapi Elipitua juga mencetak poin via pukulannya dari arsenal striking yang berkembang.

Pertarungan keras yang sangat menghibur ini mencapai puncak pada ronde terakhir saat Ikeda melontarkan serangan menyeluruh ke arah tubuh rivalnya.

“The Magician” berusaha dengan kemampuan terbaiknya untuk bertahan, namun akumulasi dari pukulan keras petinju itu ke arah tubuhnya terlalu sulit diatasi – dan Ikeda meraih kemenangan TKO setelah aksi panas selama 12 menit.

#4 Danial Williams vs. Namiki Kawahara

“Mini T” Danial Williams pun menikmati awal yang brilian pada tahun 2022.

Mantan Juara Dunia WMC Muay Thai itu kembali ke MMA, dimana ia mencetak KO atas mantan Juara Dunai ONE Strawweight Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke pada Februari lalu sebelum beraksi selama tiga ronde penuh melawan Juara DEEP Strawweight Namiki Kawahara di ONE 156 dua bulan kemudian.

Williams menggunakan arsenal stand-up kuatnya untuk mencetak dampak besar dalam ronde pembuka, dimana ia mengenai Kawahara dengan tendangan rendah, hook kiri dan straight kanan. Di satu titik, ia bahkan menyapu spesialis grappling asal Jepang ini.

Namun, pada pertengahan stanza, Kawahara mengamankan double-leg takedown dan mengancam striker kuat ini dengan rear-naked choke sampai akhir ronde.

Perwakilan Team Alpha Male itu memulai ronde kedua untuk mencari sebuah takedown lainnya, tetapi Williams mementahkan seluruh usaha tersebut, menjaga laga ini tetap di atas kaki, serta mengincar dengan pukulannya.

“Mini T” lalu menjatuhkan lawannya dengan cross kanan keras dan sempat mengamankan rear-naked choke miliknya sendiri.

Kawahara bersedia bertukar serangan melawan pria Australia itu dan menerima beberapa tendangan rendah pada ronde ketiga, namun saat ia melihat celah untuk sebuah takedown, ia mengejar itu.

Walau ia tak menyeret “Mini T” ke atas kanvas, atlet Jepang itu bergantung pada rivalnya dan kembali mengincar dengan rear-naked choke selama ronde itu. Perubahan dalam laga ini memang dramatis, tetapi Williams bertahan dan kembali berdiri pada menit terakhir.

Sebuah pertukaran liar pun terjadi, dan Kawahara bahkan mendaratkan sebuah takedown terakhir, tapi “Mini T” tak ingin mengalah dan akhirnya meninggalkan Circle dengan sebuah kemenangan mutlak.

#3 Yoshihiro Akiyama vs. Shinya Aoki

Persaingan lama antara sepasang legenda Jepang Yoshihiro “Sexyama” Akiyama dan Shinya “Tobikan Judan” Aoki akhirnya terselesaikan dalam sebuah laga luar biasa di ONE X pada 26 Maret.

Seperti adu mulut mereka, laga ini berjalan dramatis dari satu arah ke arah lainnya saat mereka berhadapan di dalam Circle. 

Aoki menutup jarak dengan “Sexyama” di awal, mendesak lawannya ke dinding Circle, lalu naik ke punggungnya. Spesialis submission ikonik itu sudah menghentikan berbagai lawan kuat dari posisi yang sama – dan itu nampak seperti sebuah penyelesaian lainnya akan terjadi.

Mantan Juara Dunia ONE Lightweight itu dengan konstan mengancam via kuncian leher dan neck crank, dan tak memberi kesempatan bagi “Sexyama.” Ada beberapa saat dimana seorang atlet yang berada di bawah tingkatan mereka akan menyerah – tetapi itu bukan Akiyama.

Sebaliknya, ia mengumpulkan kekuatannya dan bertahan sampai ronde kedua, dimana ia mementahkan percobaan awal “Tobikan Judan” untuk mengulangi dominasi pada ronde pertama itu.

Terlena dengan kesuksesan itu, Akiyama mulai mengincar lawannya dan berulang kali menyarangkan pukulan kanannya ke wajah Aoki.

Spesialis grappling itu terjatuh ke atas lututnya, dimana “Sexyama” meraih keunggulan dari posisi tertinggal dengan sebuah salvo pukulan dan serangan lutut terakhir untuk meraih penyelesaian.

#2 Angela Lee vs. Stamp Fairtex 

“Unstoppable” Angela Lee tampil dalam beberapa pertarungan terbaik di ONE Championship, dimana bahkan setelah masa istirahat yang panjang setelah kelahiran putrinya, ia tetap menjadi ratu dari penampilan yang menarik.

Juara Dunia ONE Women’s Atomweight ini mempertahankan sabuk emasnya saat melawan pemenang ONE Women’s Atomweight World Grand Prix Stamp Fairtex di ONE X dan memberi sebuah kemenangan besar lainnya dari posisi tertinggal.

Stamp menampilkan permainan MMA yang berkembang pesat secara keseluruhan saat ia memenangkan turnamen tersebut, namun sebagai mantan ratu kickboxing dan Muay Thai, striking adalah ancaman terbesarnya bagi “Unstoppable.”

Hal itu terlihat jelas pada ronde pertama. Lee mencoba menutup jarak, namun sang penantang tetap berdiri dan menghukum sang Juara Dunia melalui pukulan keras ke arah ulu hati.

Laga ini nampak akan segera berakhir, tetapi warga Hawaii itu mampu bertahan – dan membalikkan keadaan dengan menempatkan Stamp di atas kanvas dan mengincar kuncian leher.

Dengan ketahanan yang seimbang, perwakilan Fairtex itu bertahan dari ronde tersebut, namun Lee tetap memberi tekanan besar dalam grappling pada ronde kedua. Ia hampir saja mencetak triangle choke dan twister, tetapi atlet Thailand itu bertahan.

Namun, pertarungan dramatis ini akhirnya berakhir saat Lee mengamankan sebuah rear-naked choke dengan 10 detik tersisa pada ronde kedua. Stamp kehabisan pilihan, dan “Unstoppable” menempatkan segalanya dalam kuncian itu untuk mempertahankan gelarnya dengan cara dramatis

#1 John Lineker vs. Bibiano Fernandes

Sebuah persaingan keras lainnya terselesaikan saat sepasang petarung Brasil, John “Hands of Stone” Lineker dan Bibiano “The Flash” Fernandes, beradu demi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight di ONE: LIGHTS OUT pada 11 Maret.

Sang penguasa, Fernandes – Juara Dunia paling dominan dalam sejarah ONE – merasa tidak dihormati oleh rekan senegaranya itu jelang pertarungan yang sangat ditunggu itu, dan semua ini menjadikan laga itu sarat dengan aksi keras.

Spesialis BJJ itu menyeret Lineker ke bawah pada ronde pertama dan mencari celah, namun saat “Hands of Stone” kembali berdiri, ia pun memanaskan laga.

Perwakilan American Top Team itu masuk dengan pukulan keras yang melukai “The Flash,” namun ia terlalu lama berada dalam jarak dekat dan terjatuh berkat sebuah hook kiri balasan.

Namun, Lineker memulihkan dirinya dan berakhir di posisi atas (top position), dimana ia melepaskan rangkaian ground-and-pound keras pada sang pemegang gelar itu.

Setelah mendaratkan sebuah takedown lainnya dan melihat lawannya kembali berdiri, Fernandes memutuskan untuk berdiri dan bertukar serangan bersama pencetak KO yang terkenal itu. Ini jelas memanaskan aksi mereka – namun itu juga berakhir dengan kekalahannya.

“The Flash” tak pernah mundur dan menyarangkan pukulan tegas, tetapi Lineker memang terlalu kuat.

Serangan sang penantang itu terakumulasi sampai sebuah hook kiri ke arah rahang membuat Fernandes tak sadarkan diri, yang memberi “Hands of Stone” kemenangan KO luar biasa dan gelar Juara Dunia perdana bagi dirinya.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9