5 Laga MMA Terbaik ONE Di Kuartal Ketiga 2021
Kuartal ketiga 2021 menjadi saksi dari beberapa malam tak terlupakan dalam sejarah ONE Championship, dengan berbagai laga menegangkan di dalam Circle.
Para seniman bela diri campuran di organisasi ini tampil luar biasa dalam tiap ajang, berjuang dalam turnamen World Grand Prix, perebutan gelar Juara Dunia dan masih banyak lagi.
Setelah memilih beberapa laga favorit kami, mari lihat kembali lima laga MMA terbaik yang berlangsung di “The Home of Martial Arts” dari bulan Juli sampai September.
#5 Zhang Lipeng Vs. Eduard Folayang
“The Warrior” Zhang Lipeng menunjukkan niatnya dalam jajaran lightweight dengan kemenangan debut besar atas Eduard “Landslide” Folayang di ONE: BATTLEGROUND II pada Agustus lalu.
Bintang Tiongkok ini menggunakan gaya gulat yang agresif untuk menyeret Folayang ke atas kanvas dan menyerang dengan ground-and-pound di tiap kesempatan Namun, veteran Filipina itu secara konsisten menunjukkan durabilitasnya untuk bertahan dan melarikan diri.
“Landslide” menyerang lawannya dengan pukulan dan tendangan rendah sesering mungkin, walau ia harus berhati-hati dengan niat “The Warrior” untuk menutup jarak. Zhang berjuang demi takedown itu dalam tiap ronde dan menemukan sasaran bagi beberapa serangan tajam.
Dan, walau Folayang semakin baik seiring berjalannya laga dan memanfaatkan sprawl eksplosif pada ronde ketiga, penampilan itu sedikit terlambat bagi para juri saat laga berakhir.
Sebaliknya, “The Warrior” meraih kemenangan mutlak, mengalahkan mantan Juara Dunia ONE Lightweight dalam prosesnya, serta dengan cepat menempatkan dirinya sebagai ancaman besar dalam divisi ini.
#4 Jeremy Pacatiw Vs. Chen Rui
Seorang debutan lainnya meninggalkan kesan luar biasa dalam penampilan perdananya, saat Jeremy “The Juggernaut” Pacatiw mengalahkan “The Ghost” Chen Rui dalam laga tiga ronde di ONE: BATTLEGROUND di bulan Juli lalu.
Keduanya bertukar serangan di atas kaki dan kanvas dalam laga bantamweight mereka.
Pacatiw memadukan striking wushu dengan teknik gulat dan groundwork yang kuat. “The Ghost” membalas dengan pukulan kanan kerasnya di atas kaki dan permainan bawah di atas kanvas – termasuk rangkaian sweep dan serangan stand-up.
“The Juggernaut” beberapa kali mencoba mengamankan submission, sementara Chen menyengat lawannya dengan pukulan kanan kuat saat ia mampu mementahkan beberapa percobaan takedown.
Pacatiw mengendalikan sebagian besar laga, namun dinamo asal Tiongkok ini terlambat saat maju dengan kuat untuk mengesankan para juri di ronde ketiga. Akhirnya, “The Juggernaut” meraih kemenangan mutlak.
- Setelah Debut MMA Sempurna, ‘Buchecha’ Ingin Kembali Di ONE X
- Ham Mundur Dari Semifinal Atomweight GP, Stamp Hadapi Mezabarba
- Arjan Bhullar Tanggapi Malykhin: ‘Ia Akan Hancur’
#3 Alyona Rassohyna Vs. Stamp Fairtex II
Setelah laga menarik mereka di awal tahun ini, Stamp Fairtex dan Alyona Rassohyna mengulangi aksi tersebut dalam babak perempat final ONE Women’s Atomweight World Grand Prix di ONE: EMPOWER, September lalu.
Pertemuan kedua ini membuktikan seluruh ‘hype’ yang ada, dimana keduanya menjalani tiga ronde penuh dengan Stamp yang menyeimbangkan kedudukan setelah kekalahan pertamanya.
Rassohyna berusaha dengan sangat baik untuk menghindar dari kemampuan striking mantan Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing dan Muay Thai itu.
Ia menyeret Stamp ke bawah pada ronde pertama dan menjatuhkan beberapa pukulan kuat, namun atlet Thailand itu menunjukkan kemampuan grappling kuat untuk melepaskan diri, mengambil punggung lawannya dan mengincar rear-naked choke.
Atlet Ukraina itu melanjutkan usahanya untuk memaksa pertarungan ground dan menyerang dengan percobaan heel hook dan armbar yang kuat, namun Stamp tak dapat ditundukkan. Ia mengumpulkan niatnya dan dapat melepaskan diri, mengenai Rassohyna di stand-up dan menyerang dengan kuat di ground.
Ini adalah laga yang sangat tipis, namun dua juri berpihak pada Stamp, yang meraih kemenangan terbelah (split decision) untuk membalas kekalahan MMA satu-satunya.
#2 Ritu Phogat Vs. Meng Bo
Ritu “The Indian Tigress” Phogat memasuki Circle sebagai kuda hitam saat melawan Meng Bo di ONE: EMPOWER, namun ia membalikkan keadaan dan masuk ke babak semifinal ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.
Keadaan nampak cukup berbahaya bagi pegulat sensasional itu di ronde pertama saat Meng menjatuhkan dirinya dengan pukulan kanan dan melepaskan rangkaian pukulan keras demi mengincar penyelesaian.
Tetapi, Phogat bertahan – dan ia berjaya. Pada ronde kedua, “The Indian Tigress” menyeret lawannya di awal dan menyarangkan pukulan, serangan siku dan lutut dari posisi atas.
Dari titik itu, ujian ini berbalik mengarah pada keteguhan hati atlet Tiongkok lawannya. Meng menunjukkan bahwa ia memiliki semangat untuk terus berlaga – namun kemampuan gulat Phogat tak dapat dihentikan.
Bintang India ini menyeret Meng di awal stanza penutup, menjepitnya di kanvas, serta menyerang dengan rangkaian pukulannya untuk memastikan kemenangan mutlak mengejutkan walau ia hampir kalah pada ronde pertama.
#1 Ok Rae Yoon Vs. Christian Lee
Ok Rae Yoon dan Christian “The Warrior” Lee melontarkan seluruh kemampuan mereka selama lima ronde dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Lightweight di ONE: REVOLUTION pada September lalu.
Hasilnya adalah laga keras yang sangat sulit diatasi pada tahun 2021 ini. Ini termasuk beberapa knockdown, percobaan submission, berbagai peralihan momentum, dan segala sesuatu yang ada dalam laga epik seperti ini.
Ok mencoba mencari ruang untuk mendaratkan serangan lutut di udara ke arah sang penguasa pada ronde pertama. Namun keteguhan “The Warrior” mampu membawanya mengendalikan sang penantang dalam posisi clinch.
Atlet Korea Selatan itu lalu menemukan beberapa celah untuk bekerja pada dua ronde berikutnya dan menjatuhkan Lee dengan pukulan kanan, hanya untuk terjatuh pada nasib yang sama saat ia berusaha.
Di satu titik, Lee bahkan mampu meraih punggung lawannya dan melontarkan sebuah rear-naked choke yang mampu mengakhiri perlawanan kebanyakan atlet, tetapi perwakilan Team Mad itu mampu melepaskan diri.
Ok nampak lebih segar dalam ronde-ronde kejuaraan, serta mematahkan rivalnya dengan pukulan dan serangan lututnya, namun atlet United MMA ini belum selesai. Ia mengejutkan lawannya dengan pukulan kanan pada akhir ronde kelima yang membuat hasil laga itu sulit ditentukan.
Ketiga juri pun memilih Ok, yang menerima gelar Juara Dunia ONE Lightweight melalui keputusan mutlak – walau kita mungkin dapat melihat laga ulang setelah pertemuan pertama yang menarik dan kekalahan tipis itu.
Baca juga: 3 Submission MMA Terbaik ONE Di Kuartal Ketiga 2021