5 Laga ONE Super Series Terbaik Pada Tahun 2020

Janet Todd defeats Stamp Fairtex ONE KING OF THE JUNGLE DC DUX_2588

Para penggemar Muay Thai dan kickboxing di seluruh dunia telah menyaksikan berbagai laga spektakuler dalam rangkaian ONE Super Series tahun ini.

Selama 12 bulan terakhir, berbagai superstar berbakat mampu merebut sabuk emas, beberapa mempertahankan gelar mereka dari para atlet legendaris, dan masih banyak lagi yang berlaga demi menapaki jalur menuju kejayaan tertinggi.

Dengan seluruh laga menarik dan menegangkan itu, sangat sulit untuk merangkum tahun ini dalam lima laga terbaik. Namun, pada akhirnya, kesepuluh atlet ini memberi penampilan luar biasa yang akan masuk ke dalam catatan sejarah.

Berikut adalah lima laga ONE Super Series terbaik pada tahun 2020.

#1 Stamp Vs. Todd II

Pada Februari lalu, penantang asal Amerika Serikat Janet “JT” Todd dan Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing saat itu, Stamp Fairtex, memasuki panggung di ajang ONE: KING OF THE JUNGLE yang dipersiapkan untuk laga ulang mereka.

Keduanya pernah bertemu di ajang ONE: CALL TO GREATNESS satu tahun sebelumnya, saat Stamp meraih kemenangan mutlak dan gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai perdana.

Namun, laga kedua mereka ini sangat bertolak belakang.

Sejak bel pembuka, Todd menyerang dengan pukulan dan tendangan keras yang mengejutkan Stamp – yang mengingat Todd sebagai atlet dengan awalan lambat. Kemampuan striking itu membawa atlet AS ini mendominasi dua ronde pertama.

Namun pada stanza ketiga dan keempat, Stamp mulai mengambil kendali laga. Ia mengenai rivalnya itu dengan pukulan dan tendangannya, dimana “JT” nampak seperti berada dalam tekanan dan mulai kelelahan.

Tetapi, wanita asal AS ini berbalik dengan seluruh energinya pada ronde kelima. Ia menyengat Stamp dengan pukulan kanan keras dan tendangan tinggi yang membuat atlet Thailand itu hilang keseimbangan, dan itulah yang dibutuhkan Todd untuk meraih keputusan terbelah (split-decision), penebusan, dan tentunya, gelar Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing.

#2 Rodlek Vs. Kulabdam

Para penggemar Muay Thai mengetahui bahwa Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym berjuang dengan hatinya di tiap laga.

Atlet veteran asal Thailand ini juga menunjukkan kebesaran hatinya itu saat menghadapi “Left Meteorite” Kulabdam Sor. Jor. Piek Uthai dalam babak final Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai di ajang ONE: A NEW BREED, Agustus lalu.

Kulabdam baru saja menyingkirkan “The Million Dollar Baby” Sangmanee Klong SuanPluResort dengan pukulan kiri yang dengan cepat mengakhiri laga babak semifinalnya.

Sementara itu, Rodlek meraih kesempatan kedua dalam turnamen tersebut, setelah pria yang mengalahkannya, Saemapetch Fairtex, terpaksa mundur karena cedera yang dideritanya.

Pada akhirnya, kesempatan kedua bagi seseorang dan tangan kiri kuat dari pria yang lainnya ini menjadi laga terepik dalam sejarah ONE Super Series.

Sejak pembukaan laga sampai bel akhir pertandingan, keduanya saling menyerang dengan pukulan, serangan lutut dan siku mereka. “The Steel Locomotive” terkena serangan di awal, namun ia membuatnya impas dengan dua kali menjatuhkan Kulabdam – yang pertama dengan kombinasi uppercut kanan-hook kiri, dan yang kedua dengan lututnya.

Walau tangan Rodlek yang akhirnya terangkat, seluruh penggemar yang menyaksikan laga epik ini menjadi pemenangnya karena mereka menyaksikan penampilan epik ini.

#3 Petchmorakot Vs. Yodsanklai

Anda pastinya akan menikmati pertandingan yang dapat menjadi “laga terbaik tahun ini” saat seorang Juara Dunia berhadapan dengan legenda hidup yang ingin meraih kejayaan berikutnya, dimana inilah yang terjadi di ajang ONE: NO SURRENDER pada bulan Juli.

Malam itu, Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy mempertahankan sabuknya untuk pertama kali melawan atlet ikonik Thailand, “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex.

Jelas bahwa keduanya mengincar kemenangan saat ronde Kejuaraan Dunia ini dimulai. Yodsanklai mengejutkan sang pemegang gelar muda ini dengan uppercut kanan dan straight kiri andalannya, sementara Petchmorakot menyarangkan tendangan keras ke kompatriotnya itu.

Sebuah serangan siku keras dari Yodsanklai mengenai perwakilan Petchyindee Academy itu di pertengahan kontes, namun serangan balik sang juara bertahan ini membingungkan rival veteran itu, yang tetap terkena serangan dari jarak jauh.

Laga ini memang sangat tipis, dimana keduanya menyarangkan dan menerima berbagai serangan keras. Namun pada akhirnya, para juri memberi keputusan mayoritas bagi Petchmorakot, yang mengalahkan seorang legenda hidup dan mungkin akan menjadi seorang legenda masa depan.

#4 Rodtang Vs. Haggerty II

Rodtang Jitmuangnon memang dikenal sebagai “The Iron Man,” namun ia mungkin juga dikenal sebagai pria bertekad baja, karena di ajang ONE: A NEW TOMORROW bulan Januari lalu, ia mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai miliknya melawan rival lamanya Jonathan “The General” Haggerty dan tak sedikitpun melangkah mundur.

Namun, jika Rodtang menunjukkan tekad baja, maka Haggerty menunjukkan kebesaran hati. Atlet Inggris ini menolak untuk menyerah – bahkan setelah terkena knockdown berkali-kali – dan itulah mengapa laga penuh aksi itu dapat masuk ke dalam daftar ini.

Klimaks dari seluruh aksi ini tiba pada ronde ketiga saat Rodtang melayangkan berbagai hook keras dan straight kanan yang menjatuhkan Haggerty. Sang penantang itu kembali bangkit berdiri, namun “The Iron Man” kembali menyarangkan beberapa hook ke arah kepala rivalnya ini, yang kembali membuatnya jatuh.

Hanya masalah waktu sampai Rodtang melayangkan serangan terakhir, dan ini terjadi hanya beberapa saat kemudian saat pria Thailand ini merobek tubuh Haggerty dengan hook kiri keras yang memaksa wasit mengakhiri laga.

#5 Pongsiri Vs. Clancy

Para penggemar ONE Super Series mendapatkan sedikit pelepasan dari kebosanan mereka di masa karantina mandiri dalam pandemi ini, saat tiga ronde menegangkan antara Pongsiri PK.Saenchai Muaythaigym dan Sean “Clubber” Clancy berlangsung.

Sampai saat sebelum laga ini, para penggemar hanya melihat Pongsiri dalam divisi featherweight Muay Thai ONE, dimana ia belum pernah menampilkan potensi sepenuhnya karena ia selalu nampak lebih kecil dari lawan-lawannya.

Di sisi lain, Clancy sedang mencetak debutnya di ONE Super Series setelah karier luar biasa di luar organisasi ini – dimana ia merebut gelar Juara Dunia WBC Muay Thai.

Saat atlet Thailand dan debutan Irlandia itu bertemu di dalam Circle, para penggemar tak pernah menyangka ini akan menjadi salah satu laga terhebat dalam sejarah divisi bantamweight Muay Thai – namun itulah yang terjadi pada ajang ONE: A NEW BREED II bulan September lalu.

Dari awal, Pongsiri dan Clancy saling melontarkan pukulan seperti tak ada hari esok. Pada ronde kedua, sebuah knockdown tercetak berkat hook kiri dan siku kanan Pongsiri, yang memberinya keunggulan. Sayangnya, Clancy tak dapat mengejar.

Walau atlet Irlandia ini menjawab hitungan yang terjadi setelah knockdown itu, kembali bertukar serangan jarak dekat berkali-kali dan menerima serangan keras selama tiga ronde penuh, Pongsiri meraih kemenangan dalam laga itu – dan juga perhatian dari para penggemar ONE Super Series di manapun mereka berada.

Baca juga: 5 KO ONE Super Series Terbaik Pada Tahun 2020

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9