5 Laga Penuh Aksi Dari Danny Kingad
Jika ada penghargaan bagi atlet bela diri campuran yang paling menarik di ONE Championship saat ini, mungkin yang dapat meraih hal tersebut adalah Danny “The King” Kingad.
Atlet flyweight berusia 26 tahun ini selalu memiliki bakat dan potensi yang luar biasa, namun sejak beberapa yang tahun lalu, atlet muda besutan Team Lakay ini muncul sebagai pria yang selalu memberi lebih banyak aksi impresif dengan energi luar biasa.
Tiap kali dirinya memasuki Circle ONE, ia selalu memberi laga luar biasa yang memikat, yang nampak seperti terjadi dalam kecepatan 160 kilometer per jam.
Sebelum kembali beraksi di tanah kelahirannya untuk menghadapi Reece “Lightning” Mclaren dalam babak semi final Turnamen ONE Flyweight World Grand Prix di ajang ONE: DAWN OF HEROES, Jumat, 2 Agustus mendatang, mari kita simak kembali lima laga terbaiknya bersama “The Home Of Martial Arts.”
#5 Kingad Vs. Aiman – ONE: KINGS OF DESTINY
Sebuah laga dramatis terjadi di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina, saat Kingad menghadapi “Jungle Cat” Muhammad Aiman bulan April 2017 silam.
Bintang baru Filipina ini unggul atas rivalnya dari Malaysia itu dalam dua ronde pertama dan memberi sorakan luar biasa dari pendukung tuan rumah dengan rangkaian serangan lutut dan siku. Tetapi, pada momen penutup laga, Aiman berhasil mengamankan kuncian triangle choke yang dalam, yang nampak akan mengakhiri laga.
Pada akhirnya, atlet Filipina ini berhasil mengatasi kuncian itu dengan semangat dan determinasi tinggi, sebelum kembali menyerang dengan semangat baru untuk meraih kemenangan mutlak.
#4 Kingad Vs. Ma Hao Bin – ONE: PINNACLE OF POWER
“The King” dan rekan berlatihnya di Team Lakay memang dikenal memiliki kemampuan striking fantastis dari disiplin wushu. namun hal yang terlewatkan dari disiplin tersebut adalah elemen gulat yang ada, dimana Kingad menampilkan seberapa bagus teknik ground miliknya melawan Juara Gulat Nasional Tiongkok, “The Southern Eagle” Ma Hao Bin.
Tentunya, pria asal Baguio ini menyerang Ma dengan kombinasi pukulan dan tendangan keras nan cepat, namun kekuatannya di atas kanvas melawan grappler kelas atas ini mampu menarik perhatian saat ia mencetak takedown, sweep dan reversal demi mempersiapkan ground-and-pound keras.
Setelah 15 menit laga, Kingad memang layak meraih kemenangan di atas kertas.
#3 Kingad Vs. Wada – ONE: HERO’S ASCENT
Tatsumitsu “The Sweeper” Wada menghadapi Kingad tanpa rasa takut bulan November lalu, namun perwakilan Team Lakay itu siap menangani tiap serangan eksplosif dari bintang Jepang itu.
Saat Juara Dunia DEEP Flyweight itu menggempur dengan striking-nya, serangan balik “The King” mengenai sasaran dengan sempurna. Dan saat ia meraih punggung atlet Filipina ini, Kingad menemukan celah lain demi serangan yang lebih kuat di atas kanvas.
Sekali lagi, ketiga juri di Manila memberi kemenangan bagi pahlawan lokal ini saat mereka memutuskan hasil laga setelah tiga ronde keras.
#2 Kingad Vs. Ikeda – ONE: A NEW ERA
Laga yang memastikan posisi pria berusia 23 tahun di babak semi final World Grand Prix ini sangat mengagumkan. Baik Kingad maupun Senzo Ikeda seakan tak menyempatkan diri untuk bernafas selama mereka beraksi penuh selama 15 menit.
Ronde pertama laga ini terjadi dalam ritme sangat cepat. Keduanya mulai masuk ke dalam jual beli serangan keras, namun mereka segera beralih ke pertukaran scramble di atas kanvas.
Pada ronde kedua, mereka nampak tak ingin melamban, dimana Kingad menjawab pukulan keras Ikeda dengan tendangannya. Saat sebuah pukulan kanan mendarat, “The King” langsung beralih ke gulat untuk melakukan serangan keras dan berusaha membalikkan keadaan.
Entah bagaimana, kedua pria ini masih memiliki tenaga untuk berlaga keras dalam lima menit terakhir, namun Kingat terlihat selangkah lebih unggul dibandingkan Juara Dunia Pancrase itu. Sebuah serangan lutut menjadi sorotan dalam ronde yang memberi “The King” kemenangan mutlak lainnya.
#1 Kingad Vs. Wakamatsu – ONE: CONQUEST OF HEROES
Bulan September lalu, para penggemar di seluruh dunia menyaksikan sebuah laga yang menjelaskan mengapa divisi flyweight di “The Home Of Martial Arts” dianggap sebagai yang terbaik di dunia melalui sebuah laga liar yang sarat dengan teknik luar biasa.
Laga ini menunjukan bahwa semangat Kingad memang jauh lebih besar dari atlet lainnya, saat ia terkena pukulan kanan dahsyat dari Yuya “Little Piranha” Wakamatsu pada pertengahan ronde pertama, yang mungkin dapat menghentikan kompetitor lainnya. Namun, “The King” kembali bangkit sebelum stanza itu berakhir.
Walau terdampak, pria muda ini tak sedikit pun mundur dari jual beli serangan and memanfaatkan keunggulannya pada ronde kedua melalui tendangannya – termasuk sebuah serangan memutar yang menghempaskan lawannya ke dinding Circle.
Ronde terakhir laga ini melihat pendekatan yang sarat dengan takedown saat ia menyerang dengan submission dan serangan di atas kanvas, namun ia harus tetap aktif sampai akhir. Wakamatsu berlanjut mengancam dengan pukulan keras, namun itu tak cukup menghentikan “The King” untuk meraih kemenangan mutlak lainnya.