5 Laga Terbaik Rodtang Jitmuangnon Di ONE Championship
Tak banyak striker yang dapat bertahan dari kekuatan, kelihaian dan kemampuan teknis milik Rodtang Jitmuangnon – bintang Muay Thai terbesar di dunia pada saat ini.
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai itu adalah ensiklopedia berjalan untuk disiplin striking tersebut, dan catatan rekor sempurna 11-0 dalam Muay Thai dan kickboxing di dalam Circle ONE Championship memang menjadi saksi akan kualitasnya itu.
Kegemparan, kekejaman dan keganasan pasti terlihat tiap kali Rodtang berlaga, dimana seluruh pertandingan yang dijalaninya menjadi hiburan yang wajib disaksikan.
Saat pria berusia 24 tahun itu bersiap untuk kembali dalam babak semifinal ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix pada akhir tahun ini, mari kita lihat kembali seluruh penampilan terbaiknya dalam organisasi ini.
#1 Bersinar Dalam Debutnya Atas Sergio Wielzen
Keberanian, kekuatan kasar dan IQ tanding Rodtang nampak dalam penampilan perdananya bersama ONE Championship.
Ia menunjukkan seluruh atribut itu saat melawan Sergio “Samurai” Wielzen di ONE: CONQUEST OF HEROES pada September 2018, serta memulai dominasinya dalam organisasi ini dengan kemenangan mutlak yang tegas.
Seperti biasanya, Rodtang tak pernah mundur. Lawan kuatnya asal Belanda itu mencoba menemukan cara untuk menembus pertahanan pria Thailand ini, tetapi tiap kali ia berhasil, ada pukulan, serangan siku dan tendangan Rodtang yang tersambung ke rahang dan tubuhnya.
Bahkan serangan siku dan tendangan memutar dari Wielzen tak dapat mengejutkan perwakilan Jitmuangnon Gym ini, yang tetap mengandalkan serangan dasar, memastikan kemenangan, dan segera menempatkan dirinya sebagai unggulan dalam jajaran striker ONE.
#2 Taklukkan Sok Thy Via Rangkaian Tendangan Rendah
Sebelum kejayaannya sebagai penguasa divisi flyweight Muay Thai dimulai, Rodtang mengamankan kesempatan untuk memperebutkan sabuk emas melalui sebuah ‘masterclass’ striking melawan Sok Thy di ONE: WARRIORS OF LIGHT pada Mei 2019.
Agenda pria Thailand itu sangat jelas dari awal. Ia menghukum atlet Kamboja itu dengan pukulan keras dan tendangan rendah yang tajam sepanjang ronde pembuka.
Pada akhir tiga menit pertama itu, Sok Thy terlihat goyah, dan dampak di kaki depannya terlihat jelas.
Di ronde kedua, “The Iron Man” sekali lagi mengeksekusi game plan dengan semangat luar biasa. Ia mengenai bagian atas tubuh bintang Cambodian Top Team sebelum melanjutkan serangan tajamnya dengan rangkaian tendangan ke arah dalam dan luar kaki lawannya itu.
Hal ini terlalu sulit untuk diatasi Sok Thy, yang harus menderita kekalahan via TKO setelah 66 detik di ronde kedua.
#3 Lengserkan Jonathan Haggerty Dalam Lima Ronde Keras
Kehebohan memang menjadi jaminan kapan pun Rodtang berlaga, namun pertemuan perdananya dengan sang penguasa divisi pada saat itu, Jonathan “The General” Haggerty, memberi hiburan yang sangat berbeda.
Untuk pertama kalinya sejak bergabung bersama ONE Championship, warga Phatthalung ini harus mengatasi kesulitan besar demi mencapai garis akhir.
Kuda-kuda dan tendangan dorong Haggerty membuat striker Thailand ini frustrasi di awal laga. Tiap kali “The Iron Man” maju ke dalam jarak dekat, bintang asal Inggris itu menjauhkannya dengan kaki kirinya.
Tetap saja, Rodtang tak gentar. Di pertengahan laga Kejuaraan Dunia itu, ia memanaskan aksi – dan tak ada jalan keluar bagi “The General.”
Seluruh persenjataan dalam arsenal sang penantang itu mulai mengalir dengan mulus. Selama tiga ronde terakhir, ia menghantam Haggerty dengan kombinasi tinju tajam dan tendangan yang tepat waktu.
Dan, walau “The Iron Man” menerima berbagai serangan keras dari lawannya, semua itu hanya nampak memicu energi dan agresinya.
Setelah lima ronde keras, dinamo Thailand itu meraih kemenangan mutlak dan memulai dominasinya sebagai Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai.
#4 Taklukkan Haggerty Dalam Laga Ulang Epik
Pada Januari 2020, Haggerty meraih kesempatan emas untuk menebus kekalahannya dalam laga ulang Kejuaraan Dunia melawan Rodtang di ONE: A NEW TOMORROW.
Namun, usahanya yang penuh semangat itu tak cukup untuk menyingkirkan sang Juara Dunia bertahan.
Rodtang secara metodis mematahkan pertahanan pria Inggris ini dengan serangkaian persenjataan kuat sebelum mengakhiri laga dengan tiga knockdown pada ronde ketiga – yang otomatis memberi kemenangan TKO.
Pada stanza pembuka, “The Iron Man” menjatuhkan warga London itu ke atas kanvas dengan serangan keras ke arah ulu hati dan membuatnya tetap bertahan dengan tekanan konstan. Ia lalu meningkatkan ritme pada ronde kedua dengan sebuah rangkaian serangan keras lainnya.
Akhirnya, Rodtang kembali meningkatkan tempo permainannya pada ronde ketiga, dimana itu terlalu sulit diatasi oleh “The General.” Ia berulang kali mengirim pria Inggris itu ke atas kanvas dan mempertahankan sabuk emasnya dengan sorotan besar.
#5 Tampilkan Kemampuan Lengkap Di Perempat Final Grand Prix
Saat Rodtang kembali ke dalam Circle pada Mei lalu melawan Jacob Smith dalam babak perempat final ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix di ONE 157, ia memudahkan para juri untuk memberi penilaian dari sisi Circle.
Tingkatan kemampuan “The Iron Man” ditampilkan dengan cara luar biasa, saat ia mencetak sebuah laga yang dapat disebut sebagai pertarungan terbaiknya dalam organisasi ini.
Pria berusia 24 tahun itu menghantam sang pendatang baru dengan tiap serangan dalam buku panduan Muay Thai – kombinasi one-two dasar, kombinasi keras, teep, tendangan roundhouse, serta serangan siku – yang seluruhnya mengenai sasaran.
Smith memang mampu bertahan, tetapi Rodtang terlalu cerdas, tajam dan kuat selama sembilan menit laga mereka itu.
Pria Thailand ini tampil dengan kalkulasi penuh, serta meraih kemenangan mutlak dominan yang mengamankan tiketnya menuju semifinal ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix, dimana ia akan melawan Savvas “The Baby Face Killer” Michael.