5 Pelajaran Penting Dari Gelaran ONE: MASTERS OF FATE
Terdapat berbagai pertanyaan sebelum gelaran ONE: MASTERS OF FATE dimulai, karena para fans mengharapkan aksi cepat dari para seniman bela diri terbaik di dunia.
Ajang yang memuat 13 laga ini telah berakhir, dan para pemenang dari kontes Muay Thai dan bela diri campuran telah membuktikan keunggulan mereka atas tiap rivalnya dan memberikan pelajaran berharga bagi para penggemar olahraga tarung terkait kemampuan mereka.
Berikut adalah pelajaran terpenting yang dapat diambil dari seluruh laga di Mall Of Asia Arena, Manila, Filipina, pada hari Jumat, 8 November.
#1 Joshua Pacio Akan Sulit Dilengserkan
👑 THE KING DEFENDS HIS CROWN 👑
👑 THE KING DEFENDS HIS CROWN 👑Team Lakay 🇵🇭 phenom Joshua Pacio stops the streaking Rene Catalan with a Round 2 arm-triangle choke to retain his ONE Strawweight World Title!📺: How to watch 👉 http://bit.ly/ONEMOFHTW🏨: Book your hotel 👉 hotelplanner.com📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop official merchandise 👉 bit.ly/ONECShop
Posted by ONE Championship on Friday, November 8, 2019
Joshua “The Passion” Pacio menunjukkan bahwa ia akan menjadi seseorang yang sulit dipatahkan – saat ia membuktikan diri setelah mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Strawweight untuk pertama kalinya.
Pahlawan Filipina ini berada dalam posisi berbahaya saat Rene “The Challenger” Catalan mengancamnya dengan kuncian kaki pada ronde pertama, namun ia tidak berhenti melakukan scramble untuk bertahan dan membebaskan diri dari submission.
Saat ia lepas dari bahaya, perwakilan Team Lakay ini mengambil alih kontes tersebut dan memastikan kemenangan melalui sebuah kuncian arm-triangle choke kuat yang tak dapat dihindari lawannya.
Dengan usianya ke-23, “The Passion” adalah atlet nomor satu tak terbantahkan di dunia dan selalu menampilkan perkembangan dalam tiap laganya. Bahkan saat ia mengalami kemunduran ketika melawan Yoshitaka “Nobita” Naito dan Yosuke “The Ninja” Saruta di masa lalu, ia bangkit kembali dengan mengalahkan mereka dalam berbagai laga ulang.
Saat ini, setelah mengalahkan seseorang yang memiliki rekor kemenangan terpanjang dalam divisinya, sangat sulit untuk melihat siapa yang dapat menghentikannya.
Baca Juga: Joshua Pacio Mengunci Gelar Juara Dunia ONE Strawweight
#2 Geje Eustaquio Adalah “Rematch King” Tak Terbantahkan
🇵🇭 THE REMATCH KING REIGNS SUPREME 🇵🇭
🇵🇭 THE REMATCH KING REIGNS SUPREME 🇵🇭Geje "Gravity" Eustaquio knocks out former foe Toni Tauru with a THUNDEROUS spinning back kick in Round 3!📺: How to watch 👉 http://bit.ly/ONEMOFHTW🏨: Book your hotel 👉 hotelplanner.com📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop official merchandise 👉 bit.ly/ONECShop
Posted by ONE Championship on Friday, November 8, 2019
Dalam tiga laga sebelum gelaran Jumat malam itu, Geje “Gravity” Eustaquio kembali bangkit melawan para atlet yang sempat mengalahkannya. Dalam ONE: MASTERS OF FATE, ia menambahkan satu lagi kemenangan.
Setelah hasil mengecewakan saat melawan Anatpong “Mak Mak” Bunrad, Kairat “Kazakh” Akhmetov dan Adriano “Mikinho” Moraes, pria asal Baguio ini belajar dari kesalahannya dan kembali mempelajari bagaimana ia dapat meraih kemenanga saat kembali menghadapi mereka. Sekarang, ia melakukan hal yang sama saat menghadapi Toni “Dynamite” Tauru.
Seperti pertemuan pertama mereka tiga tahun lalu, atlet Finlandia tersebut mengincar kuncian rear-naked choke pada ronde pertama, namun kali ini, rivalnya asal Filipina tersebut menemukan cara untuk bertahan, lolos ke ronde kedua dan menjalankan strategi untuk kemenangan.
Sebelum laga tersebut, Geje mengatakan bahwa ia ingin mengkonfirmasikan statusnya sebagai sang “Rematch King” bersama ONE, dan ia sukses membuktikan itu. Yuya “Little Piranha” Wakamatsu – pria terakhir yang mengalahkan “Gravity” – mungkin akan memberikan dirinya pertaruhan berikutnya.
Baca Juga: Geje Eustaquio Berputar Dan Cetak KO Pada Ronde Ketiga
#3 Striking Stamp Fairtex Unggul Dalam Seni Bela Diri Campuran
Two-sport ONE World Champion Stamp Fairtex 🇹🇭 passes her toughest test in mixed martial arts, dominating Bi Nguyen for a unanimous decision win!📺: How to watch 👉 http://bit.ly/ONEMOFHTW🏨: Book your hotel 👉 hotelplanner.com📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop official merchandise 👉 bit.ly/ONECShop
Posted by ONE Championship on Friday, November 8, 2019
Sebagai Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing dan Muay Thai, tidak mengherankan jika Stamp Fairtex mampu unggul atas Bi “Killer Bee” Nguyen dalam striking.
Namun, saat ia dengan mudah mengendalikan aksi serangan atas dalam laga bela diri campuran ketiganya – melawan seorang yang juga memiliki kemampuan stand-up yang diakui di divisinya – sangat luar biasa.
Ia mundur dari jangkauan lawan saat atlet keturunan Vietnam-Amerika tersebut maju dan mempertahankan jarak dengan baik untuk mendaratkan pukulan dan tendangan – sembari menghindari serangan lawan.
Nampak sedikit khawatir bahwa lawannya dapat meraih kemenangan di posisi ground, superstar Thailand itu menampilkan kekuatan kakinya untuk tetap berdiri sepanjang laga, serta memainkan lututnya dalam posisi clinch untuk membuat lawannya membayar setelah gagal menyeretnya ke bawah.
Saat Stamp terus berkembang, nampaknya akan dibutuhkan seseorang dengan kemampuan takedown luar biasa untuk menghentikannya, karena tidak ada satupun wanita dalam divisinya memiliki kemampuan striking sebanding dengan dirinya.
Baca Juga: Stamp Lanjutkan Tren Positif Lewat Kemenangan Dominan Atas Bi Nguyen
#4 Teknik Sempurna Selalu Unggul Atas Agresi Liar
Muay Thai superstar Kongsak 🇹🇭 puts on a striking clinic to pick up a unanimous decision win over Han Zi Hao!📺: How to watch 👉 http://bit.ly/ONEMOFHTW🏨: Book your hotel 👉 hotelplanner.com📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop official merchandise 👉 bit.ly/ONECShop
Posted by ONE Championship on Friday, November 8, 2019
Atlet Tiongkok Han Zi Hao telah menikmati kesuksesan dalam rangkaian ONE Super Series dengan menyerang lawannya untuk mengejar KO.
Namun, melawan seorang veteran seperti “Left Savage” Kongsak PK.Saenchaimuaythaigym, pendekatan tersebut tidak berhasil, karena Juara Dunia Lumpinee Stadium Muay Thai tiga kali itu menggunakan teknik sempurna untuk mengungguli lawannya.
Terlepas dari kekuatan yang datang menyerangnya, pria asal Bangkok ini tetap tenang dan hanya memiliki game plan sederhana yang dijalankannya dengan sempurna untuk meraih keputusan mutlak.
Tidak ada yang menjadi sorotan dari penampilan dan strategi Kongsak – yang berulang kali melemparkan pukulan cross kiri dan tendangan roundhouse kirinya, namun ia melepaskan semua itu dengan penempatan waktu yang sempurna, ditambah dengan akurasi dan kekuatan yang membuat Zi Hao tak dapat membalas.
Baca Juga: Pukulan Kiri Kongsak Hantarkan Kemenangan
#5 India Memiliki Superstar Potensial Lainnya
ONE: MASTERS OF FATE starts with a 💥 BANG 💥 as Indian phenom Roshan Mainam 🇮🇳 submits Khon Sichan in Round 1!📺: How to watch 👉 http://bit.ly/ONEMOFHTW🏨: Book your hotel 👉 hotelplanner.com📱: Watch on the ONE Super App 👉 bit.ly/ONESuperApp🏷: Shop official merchandise 👉 bit.ly/ONECShop
Posted by ONE Championship on Friday, November 8, 2019
Jutaan pasang mata di India akan terfokus pada laga debut bela diri campuran dari pegulat fenomenal Ritu “The Indian Tigress” Phogat minggu depan di ajang ONE: AGE OF DRAGONS, namun ia bukanlah satu-satunya bakat yang bersinar dari negara tersebut.
Mereka yang melihat aksi di Manila dari awal gelaran ini sempat menyaksikan seorang grappler lainnya, yang juga menjanjikan penampilan luar biasa di atas panggung dunia.
Juara gulat negara bagian Delhi empat kali Roshan Mainam meningkatkan kemampuannya di sasana gulat Guru Hanuman Akhara yang terkenal sebelum ia bereksperimen dengan disiplin lainnya dan memulai karir bela diri campurannya. Saat ini, ia menyempurnakan segala sesuatu yang ia telah pelajari, dan lebih lagi, bersama tim Evolve yang penuh dengan Juara Dunia di Singapura.
Atlet berusia 23 tahun itu memberi para fans sebuah laga yang menampilkan kekuatan dan kemampuannya dengan meraih kemenangan pertama di dalam Circle – dalam waktu kurang dari empat menit – saat ia menyeret Khon Sichan ke permainan bawah dan memaksanya menyerah dengan kuncian Americana.
Kemenangan tersebut menjaga rekor tingkat penyelesaian sempurna miliknya dan membawanya dengan penuh keyakinan untuk menghadapi langkah berikut di dalam karirnya. Saat ia terus berusaha bersama para pelatih elit dan rekan latihannya, tentunya akan lebih banyak hal yang dapat diharapkan dari pria asal Thoubal ini.
Baca Juga: Roshan Mainam Buka Gelaran Dengan Kuncian Armlock