5 Pelajaran Penting Dari Laga Grappling Michelle Vs. Angela
Juara Dunia delapan kali Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) Michelle Nicolini adalah salah satu atlet bela diri yang berhasil membuka kelemahan yang dimiliki oleh “Unstoppable” Angela Lee.
Jauh sebelum kedua atlet divisi strawweight ini dijadwalkan bertemu dalam kontes bela diri campuran dalam ajang ONE: MASTERS OF DESTINY Jumat ini, tanggal 12 Juli, di Kuala Lumpur, Malaysia, atlet kelahiran Brasil ini terlebih dahulu mengalahkan Juara Dunia ONE Women’s Atomweight dalam sebuah kontes grappling.
Bahkan, pertemuan pertama mereka ini terjadi sebelum keduanya menjadi rekan berlatih di sasana ternama Singapura, Evolve, saat organisasi bela diri terbesar di dunia ini mengadakan turnamen grappling bertepatan dengan ONE: HEROES OF THE WORLD di Makau, bulan Agustus 2016.
Ajang tersebut menampilkan pertandingan tanpa Gi antara pemegang sabuk hitam BJJ legendaris ini dengan “Unstoppable” – yang saat itu masih menyandang sabuk cokelat tetapi tak terkalahan dengan catatan 6-0 dalam ONE Circle, dan hanya beberapa bulan kemudian mengalahkan Mei “V.V” Yamaguchi untuk menjadi Juara Dunia.
Saat itu, Michelle hanya memiliki catatan rekor 2-1 dalam olahraga baru baginya ini, tetapi keterampilannya teknik grappling murni miliknya tidak tersaingi, dimana ia hanya membutuhkan kira-kira tiga menit lebih untuk membuat Lee menyerah.
The Angela Lee-Michelle Nicolini rivalry comes to a head in an epic strawweight showdown on 12 July!
The Angela Lee-Michelle Nicolini rivalry comes to a head in an epic strawweight showdown on 12 July! 🗓: Kuala Lumpur | 12 July | 6PM | ONE: MASTERS OF DESTINY🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/onemastersofdestiny19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Thursday, July 4, 2019
Ada argumen bahwa para penggemar tidak dapat mendasari pertandingan mereka selanjutnya dengan pertemuan ini – karena kontes ini berlangsung di bawah peraturan yang berbeda dan keduanya memiliki waktu yang sangat panjang untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Tetapi, sebuah pengamatan lebih dekat akan memberi beberapa pelajaran tentang apa yang dapat diharapkan saat kedua pesaing ini kembali bertemu di Axiata Arena.
Berikut adalah lima pelajaran penting dari kontes grappling keduanya tiga tahun lalu yang dapat menjadi kisi-kisi pertandingan mereka selanjutnya.
#1 Serangan Submission Tanpa Henti
Dari awal sampai akhir pertandingan, Michelle tidak pernah berhenti melakukan rangkaian upaya submission untuk mengejar penyelesaian.
Angela harus bertahan dari rangkaian cepat kuncian armbar, guillotine choke dan triangle choke sebelum akhirnya menyerah dengan kuncian toehold.
Atlet Singapura ini harus mengingat saat ia bermain bawah, lawannya tidak akan diam menunggu – dan ia harus siap untuk segera bertahan atau menghadapi kemungkinan menyerah melalui tap-out.
#2 Kontrol Serangan Luar Biasa
Pepatah lama mengatakan bahwa serangan adalah bentuk pertahanan terkuat, dimana atlet kelahiran Sao Paulo berhasil membuktikannya dengan mematikan serangan Angela melalui seluruh serangannya sendiri.
Atlet Brasil ini tidak hanya selalu mengancam dengan teknik kuncian yang dapat saja menjadi penyelesaian. Serangannya datang dari teknik overhook yang terkunci rapat dan kontrol atas kepala lawan, yang melumpuhkan pesaingnya sebelum ia dapat melancarkan tekniknya.
Strategi ini dapat pula diaplikasikan dalam seni bela diri campuran. Secara teori, jika Michelle dapat mematahkan postur tubuh lawannya yang mewakili Evolve dan United MMA dan mengamankan tangannya, Angela tidak akan dapat menyerang dan menciptakan kerusakan – yang menjadi keunggulannya selama ini.
#3 Kekuatan Mental Michelle
The incident that sparked Angela Lee and Michelle Nicolini's heated rivalry! Their strawweight super-bout goes down on 12 July! 🔥🔥🔥👊: Chatri Sityodtong🗓: Kuala Lumpur | 12 July | 6PM | ONE: MASTERS OF DESTINY🎟: Get your tickets at 👉 http://bit.ly/onemastersofdestiny19📺: Check local listings for global TV broadcast📱: Watch on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp 👨💻: Prelims LIVE on Facebook | Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE on Twitter
Posted by ONE Championship on Sunday, July 7, 2019
Kemenangan yang dominan dan terkontrol telah memberi Michelle Nicolini kepercayaan diri untuk menghadapi mantan rekan satu timnya.
Akan ada lebih banyak variabel di bawah peraturan global ONE di Kuala Lumpur nanti, dan Angela akan memiliki lebih banyak alat untuk meraih kemenangan, tetapi Michelle juga membuktikan kemampuannya untuk membuat lawannya menyerah saat memasuki daerah kekuasaannya: teknik BJJ kelas dunia miliknya.
#4 Kemampuan Angela Meloloskan Diri
Pastinya ada beberapa hal positif yang dapat diambil oleh Juara Dunia ONE Women’s Atomweight ini, setelah bertahan melewati keadaan kritis dan meloloskan diri.
Dalam sebuah kontes grappling, Angela tidak memiliki pilihan selain bertarung jarak dekat, tetapi dalam disiplin bela diri campuran, jika Angela menemukan sedikit jarak saja, ia dapat langsung melepaskan diri, mundur untuk menciptakan jarak, serta kembali berdiri.
Walau atlet berusia 23 tahun ini mengatakan akan menghadapi Michelle dalam segala aspek permainan, para ahli mengatakan ia memiliki keunggulan dalam serangan atas, dimana ia berencana untuk menang dengan KO, sesuatu hal yang akan ia lakukan dengan senang hati.
#5 Kesempatan Yang Muncul
Kesempatan terbaik Michelle untuk memenangkan pertandingan melawan atlet Singapura ini adalah dengan menarik lawannya ke atas kanvas, tetapi tidak ada ukuran tertentu yang dapat dilihat dari kontes grappling mereka sebelumnya.
Atlet Brasil ini menahan upaya serangan bawah dari “Unstoppable” pada kesempatan pertama. Ini adalah taktik yang resmi dalam pertandingan Brazilian Jiu-Jitsu, tetapi jika ia mencobanya Jumat ini, ia beresiko menerima pukulan, sikutan dan serangan lutut dari posisi berdiri.
Ditambah lagi, Michelle tak akan dapat menunggu dengan berbaring diatas punggungnya sebelum Angela maju dan beraksi. Jika kedua atlet ini menemukan diri mereka pada posisi yang hampir sama, dapat diperkirakan bahwa Angela akan menunggu dan wasit akan memintanya untuk berdiri – sesuatu yang tidak akan mungkin ia mau lakukan.