5 Pelajaran Terbesar Dari ONE 159: De Ridder Vs. Bigdash
Para penggemar mendapat sebuah malam penuh aksi bela diri yang menakjubkan pada Jumat, 22 Juli, saat ONE 159: De Ridder vs. Bigdash berlangsung di Singapore Indoor Stadium dengan sembilan laga unggulan.
Berbagai KO keras, submission unik, dan adu serangan keras memukau para penggemar global ONE dari laga awal sampai aksi utama malam itu.
Kini, setelah arena itu dikosongkan dan dunia menunggu ajang berikutnya dari organisasi ini, mari kita lihat lima pelajaran terbesar dari ONE 159.
De Ridder Memang Tak Terhentikan
Kesempurnaan – itulah kata pertama yang muncul dalam pikiran kita saat berbicara tentang Juara Dunia ONE Middleweight dan Light Heavyweight Reinier “The Dutch Knight” de Ridder.
Ia memiliki catatan rekor keseluruhan 16-0 dalam kariernya, dengan 7-0 bersama ONE di bawah peraturan MMA, serta memiliki tingkat penyelesaian 87 persen yang luar biasa secara keseluruhan.
Secara sederhana, ia tak tertandingi.
Di ONE 159, ia mencetak penyelesaian tercepatnya atas mantan penguasa middleweight Vitaly Bigdash. Ia menghentikan pria Rusia itu pada menit 3:29 ronde pertama via inverted triangle, mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Middleweight miliknya dan meraih bonus US$50.000 dalam prosesnya.
Walau “The Dutch Knight” menguasai dua divisi, ia nampak baru saja memasuki kondisi terbaik dalam kariernya. Atlet berbakat berusia 31 tahun ini memang tak terhentikan, dan penampilan terakhirnya menunjukkan bahwa dirinya adalah salah satu seniman bela diri pound-for-pound terbaik dunia saat ini.
Todd Miliki Pemikiran Seorang Juara Dunia
Sejak Janet “JT” Todd tiba di ONE, ia sudah berusaha merebut sabuk emas Muay Thai, dan ia akhirnya meraih gelar itu dalam laga pendukung utama ONE 159, yang menjadikannya Juara Dunia dua disiplin.
Di awal laga Kejuaraan Dunia Interim ONE Atomweight Muay Thai melawan Lara Fernandez, Todd mampu bertahan. Namun, wanita asal Spanyol itu bangkit pada pertengahan laga dan meraih keunggulan bagi dirinya.
Namun, memasuki ronde-ronde akhir, tim pojok Todd berkata padanya bahwa ia tertinggal dan harus meningkatkan serangan. Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing ini lalu merespon seperti seharusnya.
Ia muncul dengan semangat baru dan mengambil alih laga, dan saat bel akhir pertandingan berbunyi, ketiga juri memberinya kemenangan mutlak.
Saat Todd menerima gelar Kejuaraan Dunia Interim ONE Atomweight Muay Thai dan memenuhi impian untuk menjadi Juara Dunia dua disiplin ONE, ia pun tak dapat membendung emosi. Namun, dengan dua target yang terpasang di punggungnya, tantangan besarnya di dalam Circle ONE baru akan dimulai.
Zhang Dapat Jadi Remaja Sensasional Berikutnya Di ONE
Jumat malam lalu, “Fighting Rooster” Zhang Peimian membawa catatan rekornya menjadi 16-1-1 dengan sebuah kemenangan mutlak atas penantang #2 strawweight Muay Thai Aslanbek Zikreev.
Selama tiga ronde laga itu, “Fighting Rooster” menggunakan teknik striking cepat dan penuh gaya untuk mematahkan Zikreev dan mencetak kemenangan kedua beruntun di ONE.
Namun, yang lebih luar biasa dari kemampuan Zhang, adalah usianya. Atlet Tiongkok ini baru berumur 18 tahun dan mencoba sesuatu yang hanya dapat dilakukan beberapa bintang remaja lainnya di organisasi ini – merebut gelar Juara Dunia ONE.
Dari dua bersaudara “Unstoppable” Angela Lee dan Christian “The Warrior” Lee, sampai remaja Swedia Smilla “The Hurricane” Sundell, ONE memberi kesempatan bagi berbagai bintang remaja untuk bersinar terang dan menguasai divisi mereka masing-masing. Kini, Zhang ingin memasuki daftar itu.
Hal ini jelas mungkin terjadi lebih cepat dari seharusnya, karena kemenangannya di ONE 159 atas penantang #2 strawweight itu mungkin memberinya posisi di jajaran lima besar.
Williams Adalah Bintang Terbaru Divisi Strawweight
Dengan KO ronde pertama yang luar biasa atas “Lil’ Gun” Zelang Zhaxi, “Mini T” Danial Williams tak hanya mendapatkan bonus penampilan US$50.000, namun ia terus menanjak dalam divisi strawweight ONE yang sangat padat.
Lima kemenangan beruntunnya tak hanya menjadikan pria itu sosok paling menarik dalam seni bela diri saat ini. Williams memiliki kemampuan untuk beralih ke kickboxing dan Muay Thai, serta tetap menjadi penantang berbahaya.
Setelah kemenangannya di ONE 159, atlet Thailand-Australia itu menantang Joseph “The Hurricane” Lasiri demi laga Kejuaraan Dunia ONE Strawweight Muay Thai. Ia lalu berbagi rencananya untuk memasuki pembicaraan melawan Juara Dunia ONE Strawweight Joshua “The Passion” Pacio.
Karena kemampuan dinamisnya itu, mungkin hanya dibutuhkan waktu yang singkat sebelum “Mini T” meraih kesempatan memperebutkan salah satu sabuk itu.
Sinsamut Mungkin Jadi Bintang Terbaru Untuk Tahun 2022
Bagaimana anda menjatuhkan seorang legenda dan merebut bonus penampilan US$50.000 dalam debut di atas panggung dunia? Jika anda adalah Sinsamut Klinmee, anda akan mencetak KO ronde kedua berikutnya atas penantang baru dan meraih bonus 50 ribu dolar lainnya dalam laga itu.
Sampai dengan ONE 159, Liam Nolan yang menjadi lawan Sinsamut mencetak kemenangan beruntun di divisi lightweight Muay Thai. Itu semua berakhir saat bintang baru Thailand ini mengirimkan hook kiri kilat yang mengenai dagu pria Inggris itu hanya beberapa saat memasuki ronde kedua.
Dengan kemenangan KO kedua dan bonus penampilan beruntunnya di ONE, atlet Venum Training Camp ini menempatkan namanya untuk menjadi bintang baru terbaik dalam organisasi ini (Breakout Star of the Year) untuk 2022.
Terlebih lagi, Sinsamut juga memicu kewaspadaan tinggi dari divisi lightweight dan Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee.