5 Pelajaran Terbesar Dari ONE Fight Night 13: Allazov Vs. Grigorian
Gelaran ONE Fight Night 13: Allazov vs. Grigorian pada Sabtu pagi, 5 Agustus waktu Asia, menjadi saksi bagi enam penyelesaian luar biasa dari 10 laga yang hadir pada saat itu, serta sepasang laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE yang sangat eksplosif.
Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand, sekali lagi menjadi tuan rumah bagi organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini – dan seluruh atlet legendaris yang hadir terus mencetak pencapaian luar biasa di arena ikonik ini.
Setelah melihat apa arti semua itu, mari kita melihat lima pelajaran terbesar dari ONE Fight Night 13.
Allazov Tunjukkan Alasan Ia Disebut Penguasa Pound-For-Pound
Kebangkitan Chingiz Allazov menuju puncak dunia kickboxing dipenuhi oleh agresi dan berbagai KO.
Namun, saat menghadapi penantang #2 featherweight Marat Grigorian, ia membawa game plan yang membuktikan dirinya juga dapat memainkan simfoni kehancuran bagi lawannya.
“Chinga” mengeluarkan serangan dari segala arah sepanjang lima ronde aksi luar biasa ini.
Petarung Azerbaijan-Belarusia ini bergerak dengan mulus dengan footwork presisi, dimana ia tetap menempatkan kepalanya di luar garis tengah, secara konstan membuat lawannya terus menebak, dan secara rutin merespon dengan serangan balik yang bersih.
Itu adalah sebuah masterclass tentang strategi.
Grigorian tak dapat menemukan jalur menuju kemenangan, dimana ia secara konstan terhambat di tiap gerakan, sementara “Chinga” terus menumpuk poin demi menuju sebuah keputusan mutlak.
Permainan indah Allazov itu memastikan bahwa para penonton meninggalkan Lumpinee Stadium dengan mengetahui bahwa dirinya adalah kickboxer pound-for-pound terhebat di dunia.
Musumeci Lanjutkan Kejayaan Tak Terhentikan
Para penggemar hanya dapat memberi pujian bagi Juara Dunia ONE Strawweight Jarred Brooks saat ia naik satu divisi ke flyweight untuk mencoba melengserkan Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling Mikey Musumeci.
Sayangnya, bagi Brooks, ia segera menemukan takdir yang sama seperti sebagian besar lawan “Darth Rigatoni” sebelumnya. Penguasa strawweight itu terpaksa tap out setelah terkena triangle-armbar pada menit 7:30 dalam ronde tunggal submission grappling itu.
Permainan brilian dari Musumeci terus bersinar. Lagipula, seluruh kemampuannya mencetak submission memang berada di frekuensi yang jauh berbeda dengan kebanyakan atlet lainnya. Pria asal New Jersey ini selalu ada satu langkah – atau tiga langkah – di depan seluruh lawannya.
Pada pertengahan tahun ini saja, “Darth Rigatoni” tiga kali mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling untuk membawa catatan rekor impresif dalam kariernya menjadi 62-5.
Hanya ada satu pertanyaan tersisa – jika Musumeci adalah kekuatan tak terhentikan, siapa yang akan menjadi obyek yang tak tergoyahkan?
Tawanchai Buktikan Hype Kickboxing
Tawanchai PK Saenchai dianggap sebagai atlet paling berbakat di generasinya, dan setelah kemenangan TKO pada ronde ketiga atas Davit Kiria, sangat sulit untuk membantah pernyataan itu.
Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai ini tak hanya beralih disiplin untuk mengejar kejayaan sebagai penguasa dua disiplin setelah mengalahkan mantan Juara Dunia Glory Kickboxing, tapi ia melakukan itu dalam debutnya di kickboxing ONE dan membuat semua itu nampak sangat klinis.
Kenyataannya, jajaran featherweight kickboxing ini adalah divisi terdalam di antara berbagai disiplin bela diri lainnya. Tambahkan tendangan luar biasa Tawanchai ke dalam semua itu, maka divisi terhebat ini akan menjadi jauh lebih menantang lagi.
Saat Tawanchai terus memenuhi takdirnya dengan setiap penampilan apik, seluruh atlet dalam divisi kickboxing dan Muay Thai harus berkompetisi melawan atlet berbakat yang hanya ada sekali seumur hidup.
Kane Muncul Sebagai Penantang Serius Dalam Heavyweight
Sebuah tugas yang luar biasa berat membutuhkan kekuatan yang sangat besar untuk memikul beban itu. “Reug Reug” Oumar Kane mengetahui hal ini saat memasuki tiga ronde pertarungan panas melawan Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu 17 kali yang sebelumnya tak terkalahkan, Marcus “Buchecha” Almeida.
“Reug Reug” membawa gaya gulat Senegal menuju kemenangan saat menghadapi grappler heavyweight terhebat sepanjang masa ini. Pada akhirnya, ia meraih prestasi terbesarnya sampai saat ini.
Kane dapat mempertahankan diri dari berbagai takedown, lolos dari posisi tak menguntungkan, serta menyarangkan ground-and-pound keras sepanjang tiga ronde laga dengan pria Brasil itu. Ini menjadi aksi yang menentukan kariernya di panggung seni bela diri terbesar di dunia ini.
Hasil tersebut tak hanya menunjukkan kekuatan dan ketahanan “Reug Reug,” tetapi itu juga membawa dirinya memasuki posisi sebagai salah satu penantang teratas untuk laga Kejuaraan Dunia ONE Heavyweight.
Mahmoudi Tampilkan Sisi Berbahaya
Apa pun yang dapat dirimu dapat lakukan, saya bisa melakukannya lebih baik lagi – inilah pesan dari Elias Mahmoudi bagi Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon setelah penghancuran satu ronde atas Edgar Tabares.
Pada Mei lalu, Rodtang menyingkirkan Tabares pada ronde kedua, namun Mahmoudi bahkan tak harus melewati stanza pembuka. Penantang #5 flyweight Muay Thai ini tiga kali menjatuhkan pria Meksiko itu dalam waktu 98 detik saja.
Pria Aljazair ini memang membawa misi besar. Sayangnya, Tabares memang kebetulan menjadi sasaran. Mahmoudi mengirimkan pesan tegas pada divisi ini bahwa arsenalnya memang sama berbahayanya, jika tidak lebih berbahaya, dari persenjataan yang dibawa Rodtang.