5 Penampilan Spektakuler Dari Bintang MMA ONE: UNBREAKABLE
Beberapa superstar bela diri campuran terpopuler di ONE Championship mengawali tahun 2021 mereka di ajang perdana bertajuk ONE: UNBREAKABLE, dengan tujuan meraih kemenangan besar.
Terdapat beberapa mantan Juara Dunia dan penantang gelar yang akan beraksi pada Jumat, 22 Januari, dan mereka ingin kembali meraih peringkat teratas dalam divisi mereka.
Ada pula beberapa bintang yang mulai bersinar dan ingin mendapatkan perebutan gelar, tetapi tak satupun yang akan mampu melakukan itu tanpa meraih kemenangan di Singapore Indoor Stadium.
Namun, para atlet elit ini memang telah membuktikan keunggulan mereka di atas panggung dunia. Berikut adalah lima penampilan terbaik dari beberapa atlet pilihan tersebut.
#1 Shinya Aoki Merebut Kembali Sabuk Emas
Melawan rival lama yang pernah mencetak KO pada pertemuan pertama anda dapat menjadi sebuah tugas yang sulit, tetapi mantan penguasa divisi lightweight Shinya “Tobikan Judan” Aoki tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun saat ia melawan Eduard “Landslide” Folayang untuk kedua kalinya pada ajang ONE: A NEW ERA di bulan Maret 2019 lalu.
Di ajang tersebut, bintang Jepang ini memiliki kesempatan untuk merebut kembali gelar Juara Dunia ONE Lightweight yang direbut Folayang dua setengah tahun sebelumnya..
Aoki memulai dengan beberapa teknik striking yang sangat jarang terlihat. “Landslide” menerima tendangan itu dan mulai membalas, tetapi “Tobikan Judan” kembali membawa laga ini ke area favoritnya dengan mendesak atlet Filipina itu ke dinding Circle dan menyeretnya ke atas kanvas.
Grappler legendaris itu segera mengamankan kuncian arm-triangle choke saat mereka berada di atas kanvas dan tak melepaskan cengkeramannya itu. Dibutuhkan beberapa penyesuaian saat Folayang mencoba sebaik mungkin untuk mementahkan percobaan submission itu, tetapi tak ada jalan keluar.
Aoki semakin mengencangkan kunciannya sampai ia membuat “Landslide” tertidur dan merebut kembali gelar Kejuaraan Dunia ONE Lightweight.
“Tobikan Judan” akhirnya kehilangan sabuk emasnya itu ke tangan Christian “The Warrior” Lee dalam laga berikutnya, tetapi akhir-akhir ini, ia meraih kemenangan beruntun. Kini, ia akan berusaha meraih kemenangan ketiganya berturut-turut melawan pria di bawah ini.
#2 James Nakashima Amankan Kemenangan Terbesarnya
James Nakashima adalah pria yang memperlambat laju Aoki menuju puncak divisi ini. Ia jelas memiliki kemampuan untuk melakukan itu, seperti yang ditunjukkannya melalui kemenangan yang menentukan kariernya atas Yushin “Thunder” Okami di ajang ONE: DAWN OF HEROES pada Agustus 2019 lalu.
Okami, atlet ikonik asal Jepang, adalah nama terbesar yang pernah dihadapi Nakashima pada saat itu, namun Juara Bela Diri Campuran Amerika ini menunjukkan dirinya siap menghadapi jajaran atlet elit ketika dirinya mematahkan lawannya yang jauh lebih berpengalaman itu dalam waktu tiga ronde.
Secara impresif, tak hanya kemampuan gulat dari perwakilan MMA Lab ini yang bersinar — walau memang itu menjadi faktor utama. Nakashima juga menampilkan kemampuan striking yang jauh meningkat saat ia menjatuhkan “Thunder” dengan kombinasi jab-cross keras pada ronde kedua.
Warga Arizona ini juga mencetak poin dengan pukulan dan serangan lutut dalam posisi clinch, membalikkan posisi saat ia terseret ke bawah, serta memberi penampilan lengkap untuk meraih kemenangan mutlak dan sebuah perebutan gelar.
Sayangnya, Nakashima harus mengaku kalah dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Welterweight bulan November lalu, yang membawanya turun ke divisi lightweight, dimana ia dapat menjadi ancaman besar jika dirinya mengalahkan Aoki di Singapura.
- 5 Alasan Untuk Menantikan ONE: UNBREAKABLE
- Bagaimana Muay Thai Memberi Alaverdi Ramazanov Tujuan Hidup
- Capitan Janjikan ‘Penampilan Terbaiknya’ Saat Hadapi Alaverdi Ramazanov
#3 Zebaztian Kadestam Cetak KO Untuk Gelar Juara Dunia
Momen terbesar dalam karier profesional Zebaztian “The Bandit” Kadestam tiba di ajang ONE: WARRIOR’S DREAM pada November 2018, saat ia berlaga melawan atlet AS tak terkalahkan Tyler McGuire demi gelar Juara Dunia ONE Welterweight.
McGuire baru saya menggunakan kemampuan gulatnya untuk mengalahkan penantang keras Luis “Sapo” Santos, dan ingin mengulangi penampilan tersebut saat melawan pemukul keras asal Swedia itu dengan pertaruhan gelar yang saat itu masih belum menemukan pemiliknya.
Namun, “The Bandit” tak terpancing oleh game plan tersebut. Ia dengan rajin berusaha menangani lawannya selama laga untuk mematahkan percobaan takedown rivalnya dan tetap bertahan pada posisi stand-up. Bahkan saat ia terseret ke atas kanvas, Kadestam tak berhenti untuk kembali berdiri.
Hal ini memberinya kesempatan besar untuk bertukar serangan stand-up, dimana pria asal Stockholm ini mengambil keuntungan penuh. Ia menyerang McGuire dengan berbagai pukulan kuat ke arah kepala dan tubuh, serta tendangan rendah yang konstan menyakiti rivalnya itu. Seluruh serangan itu terbayar pada ronde kelima, namun yang terbaik belum tiba.
“The Bandit” mengakhiri segala sesuatunya dengan penuh gaya dengan hanya kurang dari 30 detik tersisa di stanza terakhir. Ia melontarkan pukulan kanan keras yang menjatuhkan McGuire ke atas kanvas, serta memastikan kemenangan dengan serangan lutut cepat ke arah kepala untuk menjadi Juara Dunia ONE Welterweight yang baru.
Kadestam tak lagi menyandang sabuk emasnya, namun ia ingin kembali bergerak menuju perebutan gelar ini saat melawan atlet welterweight tak terkalahkan Gadzhimurad Abdulaev di “Kota Singa.”
#4 Meng Bo Melaju Setelah Taklukkan Priscilla
Meng Bo sangat dihormati dalam disiplin bela diri campuran, namun kemenangan luar biasanya atas atlet kebanggaan Indonesia Priscilla Hertati “Thathie” Lumban Gaol di ajang ONE: INSIDE THE MATRIX II bulan November lalu memastikan statusnya sebagai ancaman besar untuk perebutan gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight.
Meng nampak yakin sejak bel pembuka, dengan mempertahankan posisinya di tengah Circle dan mencoba mencari celah. Priscilla awalnya menghindari bahaya dengan pergerakan konstan demi mempertahankan jarak, namun bintang Tiongkok itu memang sedang mengukur jarak serangnya.
Penantang peringkat kedua divisi atomweight ini menekan “Thathie” ke dinding Circle, dimana ia semakin mendekat dengan rangkaian pukulannya. Di bawah tekanan, srikandi Indonesia ini mencoba menyarangkan tendangan samping untuk menjaga lawannya di luar jarak serang, namun Meng melontarkan sebuah pukulan kanan kilat sebagai balasan.
Pukulan itu menjatuhkan Priscilla ke atas kanvas, dimana Meng segera menyusul dengan rangkaian ground-and-pound keras demi meraih kemenangan dalam waktu 86 detik.
Pada 22 Januari nanti, warga Changsha ini akan semakin mendekati sabuk emas jika ia dapat unggul atas mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Samara “Marituba” Santos.
#5 Lito Adiwang Cetak Submission Dalam Waktu 3 Menit
Serangan tanpa henti selama tiga menit dari Lito “Thunder Kid” Adiwang berakhir pada kemenangan submission luar biasa atas Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit di ajang ONE: FIRE & FURY pada Januari 2020 lalu.
Atlet Filipina yang kuat ini menjatuhkan rivalnya asal Thailand itu dengan sebuah hook kiri dalam beberapa pertukaran serangan awal, namun Mitsatit mampu bertahan dan kembali berdiri.
Adiwang tak berhenti di situ dan kembali menyeret “The Smiling Assassin” ke bawah. Ia menempatkan scarfhold Americana, yang nampak hampir mengakhiri laga, tetapi atlet Thailand itu mampu menemukan jalan keluar dan kembali mengambil kendali.
Walau berada dalam posisi yang sulit, “Thunder Kid” tetap menggenggam lengan kanan Mitsatit sebelum melakukan roll untuk mengisolasi bagian tubuh tersebut di posisi ground. Dari situ, perwakilan Team Lakay ini melangkahi kepala lawannya untuk menyarangkan kuncian kimura yang mengakhiri laga.
Adiwang akan ingin mengamankan sebuah kemenangan lain di ajang ONE: UNBREAKABLE dan menempatkannya kembali dalam peringkat lima besar divisi strawweight.
Baca juga: 5 KO Terbaik Dari Para Bintang Di ONE: UNBREAKABLE