5 Penampilan Terbaik Dari Pejuang ONE: CENTURY PART I
Dua kartu pertandingan pada tanggal 13 Oktober menjanjikan hiburan dan kemeriahan ganda saat atlet bela diri terbaik dunia berkumpul di Tokyo, Jepang, untuk ajang terbesar dalam sejarah ONE Championship.
Menjelang gelaran yang diadakan di arena sumo terbesar di Jepang, Ryogoku Kokugikan, mari kita simak aksi yang akan disuguhkan pada paruh pertama dengan melihat beberapa laga terbaik dari para bintang yang akan tampil dalam ONE: CENTURY PART I.
#1 Thani Goes Toe-To-Toe With An Icon
Saat seorang atlet menghadapi Yoshihiro “Sexy Yama” Akiyama, siapapun itu akan menyadari bahwa akan dibutuhkan 15 menit untuk menaklukkannya.
Dalam ajang ONE: LEGENDARY QUEST, Agilan “Alligator” Thani memberikan salah satu penampilan paling berani dan terbaik dalam karirnya untuk mengalahkan ikon bela diri Jepang ini di Shanghai, Tiongkok.
Pejuang asal Malaysian ini membuat Yoshihiro menebak langkahnya saat ia menampilkan pertunjukkan tinju terbaik dalam karirnya untuk menandai lawannya dalam pertukaran di awal laga, setelah ia bertahan dari serangan judo khas milik “Sexy Yama.”
Tetapi, keduanya berimbang karena Yoshihiro juga mampu mencetak angka dengan serangan yang signifikan, namun Agilan menampilkan keragaman dalam serangannya saat ia mengincar takedown untuk mengembalikan momentum bagi dirinya.
Pria asal Kuala Lumpur ini kembali maju dengan serangan atas untuk mendesak Yoshihiro yang nampak kelelahan dalam paruh kedua kontes ini, tetapi ia harus tetap siaga untuk membalas serangan lawannya sampai bel akhir pertandingan berbunyi – dan meraih kemenangan mutlak.
Agilan akan kembali beraksi melawan petarung veteran lain dari Jepang, Yushin “Thunder” Okami.
#2 Three Full-Throttle Rounds From Kingad
Danny “The King” Kingad memulai perjalanannya dalam turnamen ONE Flyweight World Grand Prix dengan sebuah aksi bela diri luar biasa melawan Senzo Ikeda.
Bintang divisi flyweight asal Filipina dan rivalnya dari Jepang ini langsung bertukar serangan keras, dimana tempo pertandingan tidak berkurang selama pertukaran tersebut dan melakukan scramble luar biasa di atas kanvas untuk saling menaklukkan.
Senzo mampu mengimbangi tempo cepat lawannya, tetapi tidak dapat menjawab tantangan dan keahlian dari perwakilan Team Lakay ini.
Teknik grappling Danny mampu membalikkan keadaan saat ia kesulitan berada di pertarungan bawah. Ia juga menerima serangan terbaik lawannya untuk kembali mencetak poin diatas kakinya, tetapi Juara Dunia Pancrase Flyweight itu tidak pernah berhenti maju untuk mengincar penyelesaian.
Akhirnya, para juri memberikan kemenangan bagi “The King,” dan setelah kesuksesannya dalam babak semifinal, ia kini siap menghadapi Demetrious “Mighty Mouse” Johnson dalam final turnamen ini di Tokyo.
#3 Sam-A’s Muay Thai Masterclass
Superstar Muay Thai Sam-A Gaiyanghadao membawa karirnya ke tingkatan berikut setelah mengalahkan Sergio “Samurai” Wielzen demi merebut gelar Juara Dunia ONE Muay Thai Flyweight perdana.
Sergio maju menyerang sejak awal laga, tetapi dengan gaya Muay Thai, Sam-A memulai dengan stabil pada stanza pembuka itu. Saat ronde kedua dimulai, ia telah menemukan ritme dari lawan dan segera menyambungkan serangannya.
Saat laga beralih ke ronde-ronde berikutnya, Sam-A meningkatkan serangan dengan rangkaian tendangan roundhouse andalannya ke arah kaki dan tubuh lawannya ini. Ia pun menyambungmnya dengan pukulan dan serangan siku yang luar biasa kuat.
Salah satu serangan siku ini mampu menjatuhkan Sergio pada ronde keempat, dan ia pun menyelesaikan tugasnya dengan sebuah kombinasi serangan sensasional untuk memenangkan sabuk emas tersebut.
Perwakilan Evolve ini akan kembali ke ONE Circle di Jepang untuk melawan atlet Perancis Daren Rolland.
#4 Todd Shows Her Speed And Power
Bintang Muay Thai asal Amerika Serikat Janet “JT” Todd menunjukkan pada dunia bahwa ia adalah striker elit di dalam beberapa disiplin saat mengalahkan mantan Juara Dunia ONE Kickboxing Atomweight “Killer Bee” Chuang Kai Ting dalam ajang ONE: MASTERS OF DESTINY.
Kedua atlet yang memiliki energi luar biasa ini bertukar serangan dalam ketiga ronde, tetapi serangan Janet membawa lebih banyak kekuatan dan memiliki akurasi yang sangat tinggi.
Kontes ini berakhir tipis bagi Janet, yang mampu menarik perhatian para juri dengan sebuah keputusan mayoritas bagi dirinya dan menempatkannya pada jalur menuju perebutan gelar Juara Dunia.
Janet akan berada selangkah lebih dekat jika ia dapat menaklukkan Ekaterina “Barbie” Vandaryeva dalam ajang ONE: CENTURY PART I.
#5 Lee Makes History
“Unstoppable” Angela Lee telah meraih berbagai prestasi terlepas dari usianya yang sangat muda, tetapi tidak akan ada momen yang mampu menjadi lebih baik saat ia meraih gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight perdana, serta menjadi Juara Dunia bela diri campuran termuda di dalam sejarah.
Untuk melakukan itu, bintang Singapura ini harus mendorong dirinya sampai batas terakhir demi melewati Mei “V.V.” Yamaguchi dalam sebuah kontes yang menjadi Laga Terbaik Tahun 2016.
Itu adalah sebuah laga yang luar biasa, karena kedua atlet ini telah meraih kesuksesan mereka secara individu – grappling Angela yang mencetak poin, dan pukulan kanan Mei yang mampu menjatuhkan lawannya ini pada ronde ketiga.
Walau hal ini menempatkan mereka berdua pada dua babak terakhir yang menegangkan, para juri akhirnya memberikan kemenangan mutlak bagi Angela Lee dengan hasil yang sangat tipis.
Laga utama di Ryogoku Kokugikan akan menjadi saksi bagaimana “Unstoppable” mempertahankan gelar untuk keempat kalinya melawan Juara Dunia ONE Women’s Strawweight “The Panda” Xiong Jing Nan.
Baca Lagi: 10 KO Terbaik Dari Para Bintang ONE: CENTURY PART I
Tokyo | 13 Oktober | ONE: CENTURY | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: http://bit.ly/onecentury19
ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.
“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.