5 Penyelesaian Brilian Dari Bintang Wanita Di ONE: EMPOWER

Xiong Jing Nan saat melawan Angela Lee dalam Circle

Ajang bersejarah ONE: EMPOWER menampilkan 18 petarung wanita terbaik dalam bela diri campuran, kickboxing dan Muay Thai di muka bumi, dimana mereka ingin mencetak kesan terbaik dalam kartu pertandingan khusus wanita pertama di ONE Championship ini.

Seluruh atlet yang tampil memiliki kemampuan untuk melakukan itu, karena mereka dikenal sebagai kompetitor yang memiliki kemampuan striking dan submission, maka para penggemar dapat berharap terjadinya berbagai penyelesaian cepat pada Jumat, 3 September nanti.

Jelang gelaran ONE: EMPOWER yang ditayangkan secara langsung ini, simak lima penyelesaian terbaik dari para wanita yang dijadwalkan untuk beraksi ini.

“The Panda” Hentikan Ratu Atomweight Tak Terkalahkan

Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Angela Lee mungkin belum terhentikan dalam divisinya, sesuai julukannya “Unstoppable,” namun saat ia naik divisi untuk menantang The Panda” Xiong Jing Nan demi gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight, superstar Tiongkok ini mengakhiri rangkaian kemenangan beruntun milik Lee.

Setelah empat ronde aksi panas di ONE: A NEW ERA pada Maret 2019, Lee hampir saja mencetak submission atas lawannya via armbar. Namun Xiong bangkit dan mencetak TKO di awal stanza penutup.

Xiong menyarangkan pukulan straight kanan keras ke arah tubuh Lee, yang menyebabkan lawannya ini melekuk dan berpaling. Tetapi ratu strawweight ini terus menyerang dengan rangkaian pukulan straight kanan dan tendangan ke arah tubuh sampai wasit memisahkan mereka lalu menghentikan laga.

“The Panda” akan mencoba memperpanjang kejayaannya sebagai Juara Dunia ONE Women’s Strawweight saat ia bertemu Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu 13 kali Michelle Nicolini di ONE: EMPOWER.

Denice Zamboanga Hantui ‘Dream Girl’ Via Submission

Pada tahun 2020, Denice “Lycan Queen” Zamboanga telah membuktikan dirinya sebagai penantang teratas divisi atomweight wanita di “The Home Of Martial Arts.” Namun, ia semakin memperkuat statusnya itu saat melawan pendatang baru bernama Watsapinya “Dream Girl” Kaewkhong.

Kedua atlet Filipina dan Thailand ini bertarung di ajang ONE: A NEW BREED pada Agustus 2020, dan kontes ini berlangsung tak lebih dari 90 detik.

Zamboanga tetap bertukar serangan jarak dekat bersama Watsapinya pada awal ronde pertama, namun saat kesempatan itu tiba, “Lycan Queen” meraih takedown dan mengamankan penyelesaian submission.

Setelah membawa laga ke atas kanvas, atlet kuat Filipina itu beralih ke side control dan berusaha mengamankan Americana setelah ground-and-pound keras. Tak mampu mempertahankan dirinya dengan baik, “Dream Girl” terpaksa tap-out pada menit 1:28.

Berikutnya, Zamboanga menghadapi tantangan terberat dalam kariernya melawan pencetak penyelesaian berbahaya dari Korea Selatan, “Arale Chan” Seo Hee Ham, dalam babak perempat final Turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.



Meng Bo Hentikan Bintang Indonesia Via KO

Sejak Meng Bo mencetak debut promosionalnya pada 2019 lalu, ia merasa bahwa dirinya layak mendapatkan kesempatan merebut gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight milik Lee. Dan setelah kemenangan KO atas Priscilla Hertati Lumban Gaol, sangat mudah untuk mengerti alasannya.

Keduanya bertemu dalam ajang ONE: INSIDE THE MATRIX II pada November 2020, dimana atlet unggulan Tiongkok ini mempertahankan peringkat kedua dalam divisinya dan Priscilla berusaha memasuki jajaran lima besar.

Tetapi, saat itu Meng mampu memberi kejutan besar dengan menjatuhkan wanita Indonesia itu dengan pukulan straight kanan demi kemenangan TKO ronde pertama.

Saat laga dimulai, Priscilla maju menyerang dengan beberapa tendangan rendah dan tendangan ke arah tubuh rivalnya, tetapi Meng mengikuti pergerakannya di dalam Circle sampai ia memojokkan lawannya ini di dinding Circle.

Dalam kondisi tersebut, penantang peringkat kedua itu melontarkan jab ringan yang diikuti dengan pukulan kanan tajam yang menjatuhkan Priscilla. Bintang Tiongkok ini lalu segera melanjutkan serangan ke arah lawannya yang terjatuh dan mendaratkan kombinasi tiga pukulan sebelum wasit mengakhiri laga.

Pada 3 September nanti, Meng akan menghadapi Juara Gulat India Ritu “The Indian Tigress” Phogat dalam laga perempat final.

Stamp Taklukkan ‘The Cyclone’

Mantan Juara Dunia dua disiplin Stamp Fairtex tetap membawa kemampuan striking kelas dunia dengan brilian dalam disiplin bela diri campuran di ONE: A NEW TOMORROW pada Januari 2020 lalu.

Malam itu, ia menaklukkan Juara Wushu India Puja “The Cyclone” Tomar menuju kemenangan keempat dalam disiplin ini.

Penyelesaian itu tiba pada akhir ronde pertama, setelah wanita Thailand itu meraih punggung Tomar dalam sebuah pertukaran grappling.

Stamp mulai menyarangkan pukulan dan serangan siku, sementara Tomar menggunakan lengannya untuk menerimanya. Namun, pukulan dan serangan siku atlet Fairtex ini mulai menembus pertahanan wanita India itu, dan wasit pun menengahi pada menit 4:27 untuk melindungi Tomar dari dampak yang lebih besar lagi.

Di ONE: EMPOWER, Stamp akan ingin membalas satu-satunya kekalahan dalam MMA melawan rivalnya Alyona Rassohyna pada babak perempat final Grand Prix ini.

Itsuki Hirata Gilas ‘Neutron Bomb’

Itsuki “Android 18” Hirata memiliki sepasang kemenangan submission beruntun saat ia memasuki Circle untuk melawan Nyrene “Neutron Bomb” Crowley, namun atlet unggulan Jepang ini menunjukkan pada dunia bahwa kemampuan tangannya dapat menyamai kelihaiannya dalam grappling.

Hirata mengejutkan Crowley dengan sebuah penyelesaian TKO di ONE: WARRIOR’S CODE pada Februari 2020 lalu – serta menjaga catatan rekor profesionalnya tak tercela.

“Android 18” berusaha menerapkan kemampuan grappling dalam laga itu untuk menguji pertahanan submission milik Crowley, dan atlet Selandia Baru itu terbukti menjadi lawan yang sepadan. Namun “Neutron Bomb” tak dapat mengatasi aksi ground-and-pound dari Hirata.

Bintang Jepang itu awalnya mencoba mengamankan rear-naked choke saat keduanya bertukar serangan grappling di atas kanvas pada stanza ketiga. Namun setelah Crowley berguling ke atas perutnya, Hirata menjatuhkan pukulan ke arah rivalnya sampai wasit menghentikan laga pada menit 3:27 ronde ketiga.

Berikutnya, atlet muda fenomenal Jepang ini akan ingin mempertahankan catatan rekor tak terkalahkannya saat menghadapi Alyse “Lil’ Savage” Anderson dalam laga perempat final terakhir di Turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix.

Baca juga: Itsuki Hirata Ingin Berdayakan Atlet Bela Diri Wanita Lainnya

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9