5 Pertanyaan Mendesak Jelang ONE Friday Fights 68: Prajanchai Vs. Di Bella

Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 16 scaled

ONE Friday Fights 68: Prajanchai vs. Di Bella pada 28 Juni akan menampilkan salah satu ajang terbesar di jam utama asia tahun ini.

Kartu pertandingan ini penuh dengan striker terbaik di muka bumi yang akan berjuang di depan penggemar fanatik seni bela diri di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand. 

Laga tunda Gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing antara Jonathan Di Bella dan Prajanchai PK Saenchai akan jadi puncak acara. Selain itu, nama-nama besar dan pertandingan seru akan tersaji dari awal hingga akhir.

Berikut lima pertanyaan mendesak yang akan terjawab pada Jumat.

#1 Mampukah Prajanchai Memberi Di Bella Kekalahan Perdana?  

Gelar kickboxing Di Bella dan dicopot dan terpaksa mundur dari laga awal melawan Prajanchai karena pertimbangan kesehatan beberapa bulan lalu. Kini, keduanya ada dalam semangat membara untuk melanjutkan episode terbaru dari rivalitas mereka.

Meski kini tak menyandang gelar, petarung Italia-Kanada ini masih tak terkalahkan dan tak pernah kalah dalam kancah pro maupun amatir, termasuk dalah karier tinjunya.

Namun, ia tak pernah merasakan bertemu dengan atlet legendaris seperti Prajanchai, Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai dengan rekor luar biasa 342-52 yang jauh di atas torehan 12-0 milik Di Bella.

Sang ikon olahraga Thailand baru sekali bertanding dalam kickboxing di ONE pada September lalu, tapi ia memiliki amunisi senjata lengkap yang bisa membuatnya bertransisi dengan mulus demi meraih emas dalam dua olahraga.

Dengan pukulan yang lebih tajam dibanding atlet Thailand lainnya berkat pengalaman dalam tinju pro, Prajanchai bisa merepotkan Di Bella dalam area yang jadi keunggulannya.

Di Bella dibesarkan dalam keluarga kickboxing dan paham luar dalam tentang olahraga ini sehingga sulit dikalahkan. Namun, jika ada satu orang yang bisa mengalahkan Di Bella di kelasnya, maka orang itu adalah Prajanchai. 

#2 Bisakah Kongthoranee Kejutkan Dunia Saat Hadapi Superlek?  

Kemenangan ketujuh Kongthoranee Sor Sommai dalam ONE Friday Fights mampu mengantarkannya pada kontrak bernilai miliaran rupiah untuk bersanding dengan jajaran atlet global ONE, dan kini ia harus menghadapi lawan terberat dalam kariernya.

Atlet 27 tahun ini akan menghadapi Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing dan kontender peringkat #1 flyweight Muay Thai “The Kicking Machine” Superlek Kiatmoo9 dalam laga Muay Thai pada Jumat ini.

Superlek nampak tak terhentikan dengan catatan 13-1 di ONE dan sembilan kemenangan beruntun, termasuk atas raja divisi saat ini, Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon.

Namun, Kongthoranee telah membuktikan diri tak pernah mundur siapa pun lawannya. Laga-laga terakhirnya selalu penuh aksi dan selalu tampil intens yang bisa menekan “The Kicking Machine” pada batasannya.

Jika bisa unggul poin pada ronde-ronde awal, atlet Sor Sommai ini mungkin bisa meraih kejutan dan mengubah peta persaingan divisi flyweight secara drastis. 

#3 Munculkah Penantang Kickboxing Pertama Haggerty?

Dua mantan Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing ingin mengorbitkan nama mereka sebagai penantang raja divisi saat ini, Jonathan “The General” Haggerty

Petchtanong Petchfergus akan menghadapi Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov saat kembali berlaga di atas ring, dan sebuah kemenangan akan membawa mereka pada posisi penantang takhta.

Petchtanong tengah meraih kemenangan beruntun dan sedang lapar untuk meraih kembali sabuk emas yang hilang darinya pada tahun lalu.

Pada sudut yang lain, kontender peringkat #3 Ramazanov adalah salah satu seniman bela diri paling berpengalaman dan merupakan Juara Dunia pertama dalam divisi ini. Dengan kemenangan KO pada laga terakhirnya, sang atlet Rusia berbahaya sedang serius mengincar Haggerty.

Di sisi lain, “Demon Blade” Wei Rui saat ini dianggap sebagai penantang teratas menyusul kemenangan debut atas seorang mantan juara, Hiroki Akimoto. Namun, jika Petchtanong atau Ramazanov bisa menampilkan performa ciamik, mereka bisa meyakinkan penata tanding lebih layak untuk jadi penantang sebenarnya.  

#4 Nabati Atau Suablack Yang Akan Terus Menggebrak?

Suablack Tor Pran49 telah meraih enam kemenangan beruntun dengan empat di antaranya diraih lewat knockout sejak memasuki organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini. Sementara Kiamran Nabati telah memperpanjang rekornya menjadi 20-0 berkat dua kemenangan terakhir di ONE. 

Salah satu pencapaian mereka akan terhenti di Bangkok, dan keduanya bertekad untuk mempertahankan momentum masing-masing.

Nabati mungkin punya keunggulan mental karena pernah menang knockout atas Suablack saat bertemu dalam kancah regional pada 2023, tetapi sang atlet Thailand mampu bangkit dengan baik dan memulihkan rasa percaya dirinya.

Mereka telah berjuang keras untuk berada pada titik ini, tetapi yang pasti, hanya akan ada satu nama yang terus meroket dalam peringkat divisi bantamweight Muay Thai.

#5 Siapa Mantan Juara Dunia Muay Thai Divisi Bantamweight Yang Bakal Bersinar?

Ajang ini bahkan semakin padat aksi berkat kehadiran dua Juara Dunia Muay Thai berprestasi yang akan saling berhadapan.

Rafi Bohic memang tidak menjalani awalan yang manis di ONE, tetapi catatan yang dia miliki membuktikan bahwa ia bisa mengalahkan siapa pun saat berada dalam performa terbaik.

Sang mantan Juara Dunia Lumpinee Stadium, WMC, dan WBC Muay telah menghadapi, dan mengalahkan, banyak nama elite. Kini, ia perlu berjuang lebih keras untuk bisa mendekatkan diri pada hadiah terbesar dalam olahraga ini.

Lawan yang akan dihadapi oleh pria Perancis ini adalah Pakorn PK Saenchai – seorang legenda Thailand yang disegani sebagai salah satu atlet terbaik. 

Pakorn telah memenangi hampir semua gelar dalam olahraga ini, termasuk Gelar Dunia Lumpinee Stadium dan Rajadamnern Stadium Muay Thai, dan prestasi bergengsi lainnya.

Dengan torehan sembilan kemenangan beruntun sebelum menjalani debut di ONE, laga ini semakin krusial karena Bohic adalah pria terakhir yang mampu mengalahkan utusan dari sasana PK Saenchai ini.

Keduanya telah berada dalam puncak “seni delapan tungkai,” dan tentunya berharap bisa melengkapi karier mereka dengan balutan sabuk emas ONE Championship seberat 26 pon. Dan laga ini bisa menjadi penentuan bagi mimpi mereka.

Selengkapnya di Fitur

Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 16 scaled
Liam Superlek
Superlek and Kongthoranee Smiling ONE Championship
Jonathan Di Bella Danial Williams ONE Fight Night 15 38 scaled
Luke Lessei Eddie Abasolo ONE Fight Night 19 6 scaled
Reinier de Ridder Anatoly Malykhin ONE 166 14 scaled
Rodtang Jitmuangnon Denis Puric ONE 167 137
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 78
DUX 1183
Rodtang Jitmuangnon Edgar Tabares ONE Fight Night 10 36
Johan Ghazali Edgar Tabares ONE Fight Night 17 21 scaled
Rodtang Jitmuangnon Edgar Tabares ONE Fight Night 10 28