5 Pertanyaan Panas Jelang ONE Fight Night 16: Haggerty Vs. Andrade
ONE Fight Night 16: Haggerty vs. Andrade memang sarat dengan laga epik dari awal sampai akhir.
Sepasang aksi Kejuaraan Dunia akan menjadi puncak kartu pada jam tayang utama A.S., Jumat malam, atau Sabtu pagi, 4 Noevmber waktu Asia, dimana kartu pendukungnya menyajikan berbagai penantang teratas yang ingin menciptakan dampak besar dalam divisi mereka masing-masing.
Setiap laga membawa intrik tersendiri, dan tak ada kemungkinan untuk membaca seperti apa hasil dari seluruh laga itu saat gelaran ini berakhir di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Dengan pemikiran itu, mari kita lihat lima pertanyaan terpanas yang akan terjawab saat aksi berlangsung nanti.
#1 Mampukah Andrade Kalahkan Striker Murni Demi Rebut Emas?
Fabricio “Wonder Boy” Andrade membuktikan kelihaiannya dalam striking di seni bela diri campuran, dimana ia memenangi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight MMA dengan serangkaian KO mengejutkan. Ia juga tak asing dengan dunia kickboxing, dengan rekor 40-3 dalam berbagai laga stand-up profesional.
Namun, petarung Brasil ini membagi latihannya antara berbagai disiplin berbeda sejak ia memasuki MMA sepenuh waktu pada 2019, sementara rival kuatnya, Jonathan “The General” Haggerty, terfokus sepenuhnya pada teknik striking itu.
Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai itu adalah petarung licin dengan berbagai senjata mematikan dalam arsenalnya – yang seluruhnya telah teruji saat melawan petarung tingkat tinggi dalam “seni delapan tungkai” ini.
Maka, sementara Haggerty harus beradaptasi dengan peraturan baru, itu tak sedrastis perubahan bagi Andrade, yang harus beralih ke satu disiplin khusus untuk pertama kalinya setelah empat tahun.
“Wonder Boy” merasa yakin bahwa itu takkan menjadi permasalahan – dan ia memang selalu membuktikan perkataannya sampai saat ini. Jika ia mengalahkan Haggerty dan menjadi penguasa dua disiplin, ia akan membuktikan diri sebagai salah satu striker pound-for-pound terbaik di muka bumi.
#2 Akankah Kita Melihat Juara Dunia Bersaudara Kedua Di ONE?
Tye Ruotolo akan melawan Magomed Abdulkadirov demi gelar Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling perdana Sabtu pagi ini, dan sebuah kemenangan akan menempatkannya dalam kelompok petarung bersaudara elite di organisasi ini.
Saudara kembar Tye – Kade Ruotolo – sudah menjadi Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling, dan ia pun berharap bergabung dengan sabuk miliknya sendiri.
Jika Tye mengalahkan rivalnya asal Rusia itu di Bangkok, Ruotolo akan menjadi Juara Dunia bersaudara kedua dalam sejarah ONE, dimana mereka akan bergabung dengan “Unstoppable” Angela Lee yang baru saja pensiun dan Juara Dunia dua divisi ONE Christian “The Warrior” Lee.
Ini bukanlah hal yang mudah bagi petarung Amerika berusia 20 tahun itu, karena Abdulkadirov adalah spesialis submission yang sangat kuat, tetapi memang belum ada yang dapat menghentikan salah satu dari Ruotolo bersaudara itu di ONE sampai saat ini.
#3 Akankah Sepasang Penantang Tiongkok Raih Perebutan Gelar?
Sepasang kompetitor asal Tiongkok “Fighting Rooster” Zhang Peimian dan Meng Bo memiliki laga krusial dalam divisi strawweight kickboxing dan MMA, secara berurutan.
Mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing Zhang beraksi sampai detik terakhir dalam laga yang sangat tipis melawan penguasa saat ini, Jonathan Di Bella, dimana ia hanya sedikit tertinggal karena knockdown pada menit terakhir.
“Fighting Rooster” sangat ingin untuk kembali melawan petarung keturunan Italia-Kanada itu, dan ia pun dapat memberi alasan kuat dengan kemenangan dominan atas veteran Portugis Rui Botelho.
Sementara itu, Meng nampak membawa sesuatu yang baru setelah naik dari divisi atomweight. Pencetak KO ini kini mengamankan sepasang kemenangan impresif sebelum ia beradu melawan Ayaka “Zombie” Miura Sabtu pagi ini.
Spesialis submission Miura juga sempat beraksi sampai detik terakhir dengan “The Panda” Xiong Jing Nan dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight MMA tahun lalu.
Jika Meng dapat menjatuhkan beberapa serangan andalannya akhir minggu ini, ia dapat saja menjadi yang berikutnya bagi sang ratu di divisinya itu.
#4 Akankah Bintang Heavyweight MMA Baru Muncul?
Terdapat banyak atlet menarik dalam jajaran divisi heavyweight MMA ONE, tetapi satu pendatang baru dapat saja meninggalkan kesan mendalam dalam debutnya pada Sabtu pagi ini.
Ben “Vanilla Thunder” Tynan adalah pegulat tingkat tinggi dengan catatan rekor tak terkalahkan sejauh ini dalam berbagai laga MMA amatir dan profesional.
Bintang baru asal Kanada itu memiliki seluruh perlengkapan untuk menjadi ancaman besar bagi para petarung teratas di divisinya, dan jika dirinya dapat melewati “Mighty Warrior” Kang Ji Won, mereka akan harus memperhatikannya dengan serius.
Di sisi lain, Kang membawa catatan rekor 3-1 di ONE dengan seluruh kemenangan yang diraih via KO ronde pertama, yang berarti dirinya juga akan menjadi batu loncatan besar bagi “Vanilla Thunder.”
Petarung Korea Selatan itu memiliki reputasi solid di antara seluruh rekannya – termasuk Juara Dunia ONE Heavyweight dan Light Heavyweight Anatoly Malykhin – maka ia jelas sangat berarti bagi Tynan.
Setelah menyaksikan Marcus “Buchecha” Almeida mengalahkan “Mighty Warrior” via submission, Tynan mungkin akan melihat jalur terbaik menuju kemenangan di atas kanvas – jika dirinya dapat melewati berbagai pukulan dahsyat milik Kang.
#5 Dapatkah Lito Adiwang Raih Pembalasan Dendam?
Terdapat sebuah laga ulang yang sangat besar di Bangkok, dan satu sosok ini memang sangat haus akan pembalasan.
Pria itu adalah bintang MMA Filipina Lito “Thunder Kid” Adiwang, yang akan beradu dengan kompatriot Jeremy “The Jaguar” Miado di sebuah laga ulang dengan pertaruhan besar setelah laga mereka di tahun 2022 berakhir dengan cedera lutut serius.
Adiwang menghabiskan 18 bulan yang sangat lama di luar arena setelah ia merobek ACL dan kalah via TKO di tangan Miado, namun itu selalu menjadi permasalahan yang belum terselesaikan di antara keduanya.
“Thunder Kid” akhirnya kembali pada September lalu dan menggilas Adrian Mattheis di ronde pertama.
Kini, ia ingin meluruskan segala sesuatunya dengan “The Jaguar” dan kembali ke jajaran lima besar divisi strawweight MMA. Memang takkan mudah bagi Adiwang untuk melawan rival tingkat tinggi, tetapi ia memang jauh lebih haus lagi dan sangat ingin menyamakan kedudukan.