5 Petarung ONE Super Series Terbaik Pada Tahun 2020
Tak ada pertanyaan bahwa 2020 menjadi tahun luar biasa bagi para striker elit di ONE Championship.
Liga yang terfokus pada dua disiplin striking milik organisasi ini – ONE Super Series – melihat beberapa Juara Dunia baru, perpindahan gelar Juara Dunia, serta penguasa divisi yang mempertahankan kejayaan mereka.
Dengan itu, mari kita simak kelima petarung terbaik dalam rangkaian ONE Super Series kickboxing dan Muay Thai pada tahun ini.
#1 Petchmorakot Petchyindee Academy
Petchmorakot Petchyindee Academy belum menjadi Juara Dunia ONE saat ia meninggalkan tahun 2019, namun setelah laga perdananya di tahun 2020, ia menyandang sabuk emas di pundaknya dan dua kali mempertahankannya dengan sukses.
Ini diawali saat Petchmorakot mengalahkan Pongsiri PK.Saenchai Muaythaigym dengan mudah bulan Februari lalu, di ajang ONE: WARRIOR’S CODE, dan menjadi Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai yang pertama.
Kemudian, ia memastikan statusnya sebagai Juara Dunia dengan mengalahkan sang legenda Muay Thai “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex saat pertama kalinya mempertahankan gelar di ajang ONE: NO SURRENDER, bulan Juli lalu.
Dua bulan berselang, Juara Lion Fight Super-Welterweight Magnus “Crazy Viking” Andersson mencoba melengserkan Petchmorakot, namun perwakilan Petchyindee Academy ini kembali menggenggam kuat sabuk emasnya dengan mencetak kemenangan TKO pada ronde ketiga atas striker Swedia itu.
Dengan catatan rekor 3-0 dan dua pertahanan gelar Juara Dunia pada tahun 2020, tahun ini menjadi pemanasan bagi Petchmorakot. Mungkin saja kita akan menyaksikannya mempertahankan gelar ini pada tahun 2021 nanti.
#2 Rodtang Jitmuangnon
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon memulai 2020 seperti pada saat ia meninggalkan tahun sebelumnya.
Setelah mengakhiri tahun 2019 dengan pertahanan gelar Juara Dunia melawan striker keras asal Brasil Walter Goncalves, Rodtang mengalihkan perhatiannya ke rival lama dan mantan pemegang gelar Jonathan “The General” Haggerty.
Dengan kemenangannya atas Haggerty pada tahun 2019, keyakinan diri Rodtang memuncak pada laga kedua mereka di ajang ONE: A NEW TOMORROW, bulan Januari lalu.
Pria asal Thailand itu menghabiskan sebagian besar laga ulangnya dengan menyerang ke arah tubuh bintang asal Inggris itu sebelum memastikan kemenangan pada ronde ketiga, dimana ia mencetak tiga knockdown sebelum sebuah kemenangan TKO.
Selanjutnya, Rodtang meningkatkan statusnya lebih jauh lagi dengan mengalahkan seorang rival lama lainnya – Petchdam “The Baby Shark” Petchyindee Academy – melalui keputusan mayoritas di ajang ONE: NO SURRENDER, bulan Juli lalu.
Dengan dua kemenangan impresif atas penantang teratas ini, Rodtang membawa catatan rekor ONE Super Series yang sempurna itu menjadi 8-0. Dan karena gaya bertarungnya yang destruktif, sulit melihat siapa atlet flyweight yang memiliki kemampuan merebut sabuk emas itu dari tangan “The Iron Man” dalam waktu dekat ini.
#3 Sam-A Gaiyanghadao
Ketika Sam-A Gaiyanghadao mengalahkan “Golden Boy” Wang Junguang untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing perdana pada akhir 2019 lalu, tak banyak yang mengetahui bahwa ia akan segera menambahkan sebuah gelar lainnya.
Pada Februari lalu, di ajang ONE: KING OF THE JUNGLE, Sam-A memasuki Circle melawan atlet muda berbakat asal Australia Rocky Ogden untuk memutuskan siapa yang akan memegang sabuk emas lainnya – Kejuaraan Dunia ONE Strawweight Muay Thai.
Dengan gaya Sam-A yang sangat khas, ia perlahan mematahkan Ogden selama lima ronde dan menjadi atlet strawweight pertama dalam rangkaian ONE Super Series yang merebut sabuk dalam disiplin kickboxing dan Muay Thai.
Juara Dunia dua disiplin ONE ini lalu tetap menjadi kekuatan yang dominan dalam divisinya dengan mempertahankan gelarnya di disiplin Muay Thai melawan penantang teratas Josh “Timebomb” Tonna di ajang ONE: REIGN OF DYNASTIES, Oktober lalu.
Sam-A mengalahkan lima dari delapan atlet yang ada di dalam daftar peringkat teratas divisi strawweight kickboxing dan Muay Thai ONE. Pada tahun 2021, kita mungkin akan melihatnya mencoret beberapa nama lainnya dari daftar tersebut.
#4 Janet Todd
Pada Februari 2019, Janet “JT” Todd mencetak debut di atas panggung dunia dalam laga yang sulit melawan ratu striking Thailand, Stamp Fairtex.
Kedua wanita ini bertarung demi gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai perdana di ajang ONE: CALL TO GREATNESS, dan setelah lima ronde, Stamp meraih kemenangan mutlak dan sabuk emas yang masih lowong itu.
Namun, Todd mampu mengalahkan tiga lawan berikutnya, yang memberi sebuah laga ulang dengan wanita yang dahulu mengalahkannya di ajang ONE: KING OF THE JUNGLE – tepat satu tahun setelah laga Muay Thai mereka yang monumental.
Kali ini, Stamp mempertaruhkan gelar Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing miliknya – dan hasilnya memang sangat berbeda.
Kedua striker ini beradu serangan keras selama lima ronde penuh yang menegangkan. Namun pada ronde-ronde terakhir, Todd memiliki lebih banyak energi dan merebut kemenangan melalui keputusan terbelah (split-decision) – dan sabuk emas divisi atomweight kickboxing.
“JT” kini telah mengalahkan tiga dari lima wanita teratas dalam divisi tersebut, yang berarti ada setidaknya dua penantang baru yang akan mengincar sabuknya pada tahun 2021.
#5 Allycia Hellen Rodrigues
Tak banyak atlet yang dapat mengatakan bahwa mereka mencetak debut bersama ONE dan merebut gelar Juara Dunia pada malam yang sama, tetapi Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai Allycia Hellen Rodrigues adalah petarung yang sangat langka.
Pada Agustus lalu, di ajang ONE: A NEW BREED, Rodrigues memasuki Circle melawan Juara Dunia saat itu, Stamp Fairtex, untuk memperebutkan sabuk emas divisi atomweight Muay Thai.
Banyak penggemar yang mengharapkan Stamp untuk mempertahankan sabuknya dengan mudah melawan sang pendatang baru, tetapi atlet Brasil ini memiliki rencana lain.
Setelah memasuki laga lima ronde itu dengan ketenangan luar biasa, Rodrigues meningkatkan serangan ke arah Stamp saat ia menyarangkan beberapa tendangan tinggi dan pukulan straight kanan ke arah kepala atlet Thailand tersebut. Perwakilan Fairtex itu mulai goyah dan tak dapat menemukan cara mengatasi permainan jarak dan penempatan waktu lawannya.
Ketika lima ronde tersebut berakhir, para juri memberi Rodrigues kemenangan melalui keputusan mayoritas, dimana ia pulang ke negaranya sebagai penguasa divisi yang baru.
Baca juga: 5 Petarung MMA Terbaik Pada Tahun 2020