5 Sorotan Terbaik Dari Aksi Di ONE Fight Night 3: Lineker Vs. Andrade

John Lineker Fabricio Andrade ONE on Prime Video 3 1920X1280 10

ONE Championship akhirnya beranjak kembali ke Axiata Arena, Malaysia untuk ajang ONE Fight Night 3: Lineker vs. Andrade pada 22 Oktober lalu. Hasilnya adalah sebuah ajang yang sarat dengan pertarungan bela diri yang penuh drama dan aksi keras.

Ajang ini menampilkan tiga laga Kejuaraan Dunia dalam tiga disiplin berbeda – walau haya dua sabuk emas yang dibawa pulang pada hari itu. Di sisi lain, para penggemar menyaksikan petarung legendaris, bintang baru dan persaingan keras yang menjadi sorotan utama sepanjang aksi berlangsung.

Kini, setelah seluruh laga itu usai, mari kita simak lima sorotan terbaik dari ajang olahraga tarung sensasional di Kuala Lumpur ini.

Urusan Lineker & Andrade Masih Belum Selesai

Sepasang superstar Brasil, John “Hands of Stone” Lineker dan Fabricio “Wonder Boy” Andrade, memasuki Circle dengan niat membuktikan setiap ucapan yang terlontar dalam adu mulut mereka. Dalam lebih dari dua ronde, mereka jelas memberi aksi keras di bawah sorotan lampu di Circle.

Pada akhirnya, sebuah serangan lutut di bawah perut Lineker memaksa laga ini berakhir dengan No Contest (NC) dan membuat sabuk Juara Dunia ONE Bantamweight itu lowong untuk sementara waktu.

Namun, walau akhir laga ini tak seperti yang diduga, persaingan itu jauh dari kata usai – dan sebuah laga ulang akan sangat ditunggu kehadirannya.

Awalan Andrade dalam laga itu memang cukup sempurna, walau Lineker nampak menemui lebih banyak kesuksesan. Bahkan dengan kenyataan itu, “Wonder Boy” nampak berada di ambang kemenangan dengan serangan lutut keras ke bagian tengah tubuh lawannya.

Namun, karena serangan lanjutan yang tak disengaja, ia takkan pernah mengetahuinya.

Yang kita tahu adalah urusan ini masih belum terselesaikan, dan sabuk bantamweight itu membutuhkan seseorang untuk menyandangnya. Ini hanyalah babak pertama dari kisah yang masih akan berlanjut dalam jangka waktu yang cukup lama.

Eersel Pastikan Diri Sebagai Petarung Pound-For-Pound Terhebat

Regian “The Immortal” Eersel menghadapi ujian berat saat menghadapi pencetak KO Sinsamut Klinmee, namun ia menunjukkan keteguhannya dan mengatasi pria Thailand itu via keputusan terbelah untuk menjadi Juara Dunia dua disiplin ONE.

Sebagai penguasa divisi lightweight kickboxing, Eersel memulai laga Kejuaraan Dunia ONE Lightweight Muay Thai perdana ini dengan tegas, dalam sepasang ronde awal yang tak terlupakan, walau Sinsamut bangkit dan menyamakan kedudukan.

Pertarungan ini berujung pada stanza penutup yang menegangkan, dan itulah saat dimana pengalaman superstar Belanda-Suriname ini dalam berbagai laga perebutan gelar terlihat.

Dengan ritme serangan kuat, Eersel tak memberi ruang bagi Sinsamut untuk bernafas dalam tiga menit terakhir itu. Hal ini juga menjadi faktor utama yang membuatnya menjadi juara ganda (double-champ).

Dianggap sebagai salah satu teknisi striking terbaik di muka bumi, Eersel memperkuat klaimnya sebagai salah satu striker pound-for-pound terbaik dunia dengan merebut sabuk emas Muay Thai setelah empat tahun tak menyentuh dari disiplin itu.

Ia kini memiliki 20 kemenangan beruntun secara keseluruhan, dan resumenya untuk menjadi seorang legenda berlanjut saat ia menempatkan diri di antara para ikon terbaik kedua disiplin stand-up ini.

Ruotolo Puncaki Tahun 2022 Bersejarah, Jadi Juara Dunia ONE

Apa yang anda lakukan setelah menjadi Juara Dunia ADCC termuda? Jika anda adalah Kade Ruotolo, anda akan melanjutkan perjalanan bersejarah itu dan menjadi Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling yang pertama.

Pada Sabtu lalu, spesialis BJJ sensasional berusia 19 tahun ini hanya membutuhkan kurang lebih empat menit untuk mengamankan heel hook dan memaksa petarung sambo Uali Kurzhev tap out.

Perwakilan Atos ini terus mengubah permainan itu.

Bersama dengan saudara kembarnya, Tye, Kade menambah lebih banyak ketegangan dan aksi panas ke dalam disiplin grappling ini. Agresi konstan dan incaran submission tanpa henti adalah esensi dari disiplin ini, dan Ruotolo bersaudara itu menerapkan pemikiran tersebut di tingkatan tertinggi.

Walau masih remaja, Kade berkompetisi di tingkatan yang sangat jauh dari usianya itu. Ia memang dipersiapkan untuk momen ini, dan akan menjadi bagian dari generasi grapper bintang baru yang akan melejitkan disiplin ini di atas panggung dunia.

Gasanov Masuki Persaingan Divisi Featherweight MMA

Divisi featherweight bela diri campuran ONE memang dipenuhi oleh bakat luar biasa.

Setelah kemenangan terbaru Tang Kai dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Featherweight atas Thanh Le, divisi ini memang tergoncang. Dan, Sabtu lalu, debutan tak terkalahkan Shamil “The Cobra” Gasanov memasukkan namanya setelah mencetak submission ronde pertama atas Kim Jae Woong.

Pria Rusia itu memasuki Circle untuk pertama kalinya dan segera beraksi melawan penantang #2 Kim. Aksinya itu sangat impresif hingga Gasanov menerima bonus penampilan senilai US$50.000.

Hal ini berdampak instan dan tak hanya menambahkan sebuah nama baru dalam divisi ini – itu juga menempatkan Gasanov hampir di jajaran teratas. Setelah memuncaki peringkat featherweight, Tang akan melihat wajah baru yang sangat berbahaya di bawahnya.

“The Cobra” kini memiliki catatan rekor MMA sempurna 13-0, dan setelah penampilan perdananya yang sangat dominan, ia akan ingin mendapatkan sebuah laga besar lainnya.

Miado Buktikan Dirinya Layak Ada Di Jajaran Elite Strawweight

Jeremy “The Jaguar” Miado merangkum salah satu rangkaian penampilan terbaik tahun ini dengan kemenangan TKO ronde ketiga atas penantang #5 strawweight MMA “Mini T” Danial Williams. Sejak awal, Miado menegaskan diri sebagai petarung yang lebih baik dengan arsenal serangan dinamis.

Ini adalah pertunjukkan lengkap bagi Miado, dimana itu juga membayar kerja kerasnya di Marrok Force. Ia sudah menjadi bintang yang sedang naik daun di Filipina, namun setelah penampilannya Sabtu lalu, dunia olahraga tarung akan mulai memperhatikan dirinya.

Kemenangan ini juga sangat impresif, karena “The Jaguar” mendominasi mantan Juara Dunia Muay Thai yang juga nampak tak terhentikan dalam beberapa laga MMA-nya.

Itu memberi pernyataan tegas bagi jajaran teratas dan memicu kewaspadaan sang Juara Dunia ONE Strawweight Joshua Pacio dan penantang #1 Jarred Brooks jelang perebutan gelar mereka pada tanggal 3 Desember ini.

Singkat cerita, ini adalah pembuktian Miado sebagai petarung kuat dalam divisi strawweight.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9