5 Sorotan Terbaik Dari Gelaran ONE: WARRIOR’S CODE

Iuri Lapicus defeats Marat Gafurov ONE WARRIORS CODE DC 1327

ONE Championship kembali ke Jakarta, Indonesia untuk sebuah malam bersejarah pada hari Jumat, 7 Februari.

Organisasi bela diri terbesar di dunia ini mampu memukau para penonton dengan gelaran ONE: WARRIOR’S CODE, dengan 11 laga yang menampilkan munculnya seorang Juara Dunia baru.

Terdapat beberapa KO sensasional, submission mengejutkan, serta pertukaran serangan yang membuat para penonton tuan rumah di Istora Senayan bersorak meminta lebih banyak aksi.

Sebelum kita beralih, mari kita melihat lima sorotan terbaik dari sebuah malam yang luar biasa di ibukota Indonesia ini.

#1 Petchmorakot Cetak Sejarah

Dalam laga utama malam itu, Petchmorakot Petchyindee Academy memberi pembelajaran Muay Thai dan striking sebelum ia menjadi Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai yang pertama.

Dari sisi luar, atlet berusia 25 tahun ini menggunakan bagian tubuhnya untuk menempatkan jarak aman dan menjaga rekan satu negaranya, Pongsiri PK.Saenchaimuaythaigym, tetap di luar jarak serang. Hal ini membuat serangan lawannya mudah terlihat, dan perwakilan Petchyindee Academy ini menghindari hampir tiap serangan.

Petchmorakot secara efektif menggunakan jab dan teep-nya, dan saat ia menemukan ritmenya, atlet berkuda-kuda southpaw ini menghujani lawannya dengan cross, serangan lutut di sisi dalam, serta tendangan memutar ke arah kepala dan tubuh lawannya itu.

Pria kelahiran Ubon Ratchathani ini juga selalu tersenyum di tiap ronde, saat ia mengendalikan aksi. Pongsiri mencoba sebaik mungkin untuk tetap berada di dalam jarak serang dan menyerang dari dalam, namun kemampuan luar biasa dari Petchmorakot membawanya meraih sebuah keputusan mutlak dominan dan sabuk emas perdana.

#2 Kesempurnaan Iuri Lapicus Dalam 67 Detik

Penantang tak terkalahkan divisi lightweight Iuri Lapicus seharusnya bertemu dengan tantangan terberatnya saat ini. Namun, hanya dalam 67 detik, ia unggul atas mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat “Cobra” Gafurov menuju penyelesaian beruntun ke-14 yang dicetaknya.

Atlet yang berlatih di Team Petrosyan ini menekan atlet asal Dagestan itu dengan pukulan dan tendangan kuat ke arah kaki, yang memaksa dirinya untuk mencoba mencetak sebuah takedown untuk menghentikan serangan. Atlet Moldovia itu kemudian menggunakan kemampuan judo-nya untuk melakukan ‘hip toss’ atas Gafurov ke atas kanvas.

Selama transisi yang keras itu, Lapicus memutar ke punggung lawannya dengan kecepatan impresif kemudian menyelipkan lengannya di bawah rahang untuk mengamankan sebuah kuncian rear-naked choke. Dengan sebuah genggaman bernama vice grip, tidak ada kesempatan untuk melepaskan diri, dan Gafurov tidak memiliki pilihan selain menyerah.

#3 Eko Roni Saputra Bersinar Dengan Submission

Juara gulat nasional Indonesia Eko Roni Saputra membakar semangat penonton dengan kemenangan submission dominan pada ronde pertama, Jumat malam itu.

Atlet favorit tuan rumah ini dengan cepat menyeret Khon Sichan ke atas kanvas, namun ia harus kehilangan dua kali kesempatan submission. Namun, kendali atasnya mengizinkan dirinya untuk melepaskan ground and pound keras terhadap Sichan.

Saat atlet flyweight Kamboja itu berbalik dari serangan, Eko mengambil punggungnya dengan mudah. Lalu, ia dengan cerdas menanamkan lengannya di bawah dagu Sichan untuk mencetak kuncian rear-naked choke dan menekan dengan kuat untuk memaksa lawannya tap-out.

#4 Itsuki Hirata Tetap Tak Terkalahkan

Itsuki “Strong Heart Fighter” Hirata, untuk pertama kali dalam karier bela diri campurannya, berlaga sampai ronde ketiga. Namun, ia tetap dapat menghentikan Nyrene “Neutron Bomb” Crowley dan menjaga rekor tak terkalahkannya.

Setelah dua ronde dominan, bintang Jepang ini menyerang atlet Selandia Baru lawannya itu dengan kekuatan grappling pada stanza terakhir, serta membawa lawan yang sudah kelelahan ke atas kanvas.

Hirata segera bergerak menuju full mount, dan ia menghujani perwakilan Bali MMA itu dengan serangan ground sebelum masuk ke dalam posisi scarfhold untuk melepaskan lebih banyak lagi serangan. Saat Crowley mencoba membebaskan diri melalui scramble, “Strong Heart Fighter” mengunci hook lawannya dan mengincar sebuah kuncian rear-naked choke.

“Neutron Bomb” mencoba mementahkan percobaan submission itu, namun atlet atomweight yang berbasis di Tokyo itu berganti posisi dan terus menyerang dengan ground and pound, dan ia tidak berhenti sampai wasit menghentikan laga catch weight ini.

#5 Serangan Lutut Dahsyat Josh Tonna

Seperti julukan Josh “Timebomb” Tonna, itu hanya masalah waktu sebelum ia maju dan melepaskan pukulan andalannya.

Dalam menit terakhir ronde kedua, ia menyambungkan sebuah hook kanan, yang membuat Andy “Punisher” Howson berpindah ke sisi kiri atlet divisi strawweight asal Australia itu. Lalu, Tonna menggunakan tangan kanannya untuk mengendalikan leher lawan dan tangan kirinya untuk memaksa kepala atlet Inggris itu berhadapan dengan serangan lututnya.

Kekuatan dari serangan tersebut mengirimkan kepala Howson menyentuh kanvas terlebih dahulu. Walau “Punisher” mampu menjawab hitungan wasit, ia tidak berada dalam kondisi yang baik untuk melanjutkan laga dan pertandingan pun harus berakhir.

Baca Juga: 5 Pelajaran Penting Dari ONE: WARRIOR’S CODE?

Selengkapnya di Fitur

Stella Hemetsberger Chellina Chirino ONE Friday Fights 82 33
Rungrawee Sitsongpeenong George Jarvis ONE Friday Fights 85 6 scaled
Ekaterina Vandaryeva Martyna Kierczynska ONE Fight Night 20 38 scaled
Stamp Fairtex Ham Seo Hee ONE Fight Night 14 2 scaled
Yodthongthai Sor Sommai Aslamjon Ortikov ONE Friday Fights 78 27 scaled
Seksan Or Kwanmuang Asa Ten Pow ONE Fight Night 30 28 1 scaled
Nadaka Yoshinari Rak Erawan ONE 172 68 scaled
Nico Carrillo Nabil Anane ONE 170 70 scaled
Kade Ruotolo Nicolas Vigna ONE 171 8 scaled
Christian Lee Alibeg Rasulov ONE Fight Night 26 33 scaled
Johan Ghazali Johan Estupinan ONE 170 70 scaled
Nong O Gaiyanghadao defeats Brice Delval at ONE IMMORTAL TRIUMPH DA 3232