5 Sorotan Terbaik Di Gelaran ONE Fight Night 8: Superlek Vs. Williams
ONE Championship kembali ke arena bersejarah di Singapore Indoor Stadium pada Sabtu pagi, 25 Maret, untuk gelaran ONE Fight Night 8: Superlek vs. Williams di Prime Video.
Kesepuluh laga itu memberi aksi seni bela diri tanpa henti, dan sang pemenang dari kedua laga puncak saat itu menampilkan kemampuan yang layak dalam sepasang Kejuaraan Dunia. Kenangan tak terlupakan itu bahkan menampilkan masa depan dari seni bela diri di antara empat disiplin berbeda.
Oleh karena itu, berikut adalah lima aksi paling menarik dari gelaran luar biasa lainnya di “Kota Singa.”
Pertahanan Gelar Juara Dunia Destruktif Dari Superlek
Danial Williams menunjukkan semangat juangnya saat ia menerima pemberitahuan singkat melawan Superlek Kiatmoo9 dalam Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Kickboxing, tetapi superstar Thailand itu membuktikan dirinya berada di tingkatan lain.
“The Kicking Machine” menunjukkan mengapa ia mendapatkan julukan itu pada ronde pertama saat tendangannya bergema di dinding Singapore Indoor Stadium.
Lalu, serangannya hanya meningkat sejak titik itu.
Di sisi lain, Williams terus bergerak maju pada ronde ketiga demi mengincar sebuah kejutan monumental. Sebaliknya, ia hanya menerima lutut Superlek saat pemegang gelar flyweight itu meluncurkan tendangan kepala ke arahnya. “Mini T” mampu menjawab hitungan wasit, namun saat terakhirnya segera tiba.
Melihat penyelesaian itu hampir tiba, Superlek meningkatkan serangan dengan kombinasi serangan panas, dimana ia menghentikan Williams dengan cross kanan yang menjatuhkannya dan tidak dapat berdiri lagi.
KO ronde ketiga itu menandai pertahanan gelar perdana Superlek bagi gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing miliknya, serta memberinya bonus penampilan senilai US$50.000 dari Chairman dan CEO ONE Chatri Sityodtong.
Saat ini, aura Superlek semakin nampak tak tersentuh, dan tugas berat untuk melengserkan sang juara ini semakin nampak tak mungkin dicapai.
Kembalinya Rodrigues Di Dalam Circle ONE
Memasuki ONE Fight Night 8, Allycia Hellen Rodrigues ingin memberi inspirasi bagi seluruh ibu di dunia, dan ia mencapai misi tersebut dengan pertarungan lima ronde keras melawan Janet Todd.
Itu adalah laga yang berakhir dengan petarung Brasil ini, dimana ia menjadi Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai tak terbantahkan.
Rodrigues – sang Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Muay Thai – memulai dengan perlahan, namun ia menemukan ritmenya pada ronde ketiga. Wanita berusia 24 tahun itu melontarkan pukulan tajam dan membuat Todd menumpuk kerusakan saat laga ini memasuki ronde-ronde kejuaraan.
Perwakilan Phuket Fight Club ini menjadi jauh lebih baik saat aksi ini berlangsung semakin jauh. Berbagai kombinasi tajamnya menemukan sasaran tepat, dan saat permainan clinch itu tampil, siku dan lututnya menyerang pertahanan Todd, sang pemegang gelar interim.
Setelah lebih dari dua tahun, Rodrigues kembali dengan penampilan gemilang seperti ia belum pernah melewatkan satu hari pun di luar sasana. Ia tetap menjaga rekor sempurnanya di atas panggung dunia dan membawa catatan rekor keseluruhannya menjadi 32-6 sebagai ratu atomweight tak terbantahkan.
Abdullaev Cetak Debut Luar Biasa: 44 Detik
Akbar Abdullaev memasuki Circle dengan catatan rekor profesional sempurna dan tingkat penyelesaian 100 persen. Dalam detik ke-44 setelah bel akhir laga berbunyi dalam laga featherweight MMA-nya melawan Oh Ho Taek, ia tetap mampu menjaga prestasi tersebut.
Saat kedua petarung featherweight ini beradu, Abdullaev menggoncang rivalnya asal Korea Selatan itu dengan uppercut kuat. Saat Oh mencoba untuk memulihkan diri, pria berusia 25 tahun ini menyerang dengan serangan ground-and-pound keras.
Debut sempurna petarung Kirgistan itu adalah momen yang dapat membangun status bintang bagi pendatang baru ini, yang segera menjadi sosok yang wajib untuk disaksikan pada tahun 2023. Divisi featherweight itu harus melihat sebuah atlet menarik lainnya yang sudah bergabung.
Kemenangan besar itu juga menarik perhatian Sityodtong, yang memberi Abdullaev bonus tambahan senilai US$50.000 dalam debut kilatnya di ONE.
Zhang Cetak Momen Penebus Luar Biasa
“Fighting Rooster” Zhang Peimian mengirimkan pesan bagi Jonathan Di Bella bahwa ia siap memasuki laga ulang Kejuaraan Dunia ONE Strawweight Kickboxing setelah menempatkan klinik striking sepanjang sembilan menit melawan Torepchi Dongak.
Kecepatan, akurasi dan agresi remaja sensasional asal Tiongkok ini sangat luar biasa. Walau Dongak menunjukkan semangat juang, hanya ada sedikit yang dapat dilakukannya di kartu penilaian juri.
Setelah tiga ronde penuh aksi keras, Zhang meraih kemenangan mutlak tegas.
Serangan keras ke arah rusuk, tendangan lutut dan kombinasi keras yang dilontarkan “Fighting Rooster,” ia pun meninggalkan penonton di Singapore Indoor Stadium dan mereka yang menyaksikan di seluruh dunia terpukau dengan kemampuannya.
Penampilan luar biasa ini memberinya bonus senilai US$50.000 pertama malam itu, membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 17-2, dan tetap menjaganya di puncak daftar penantang ONE.
Kemenangan Luar Biasa Dari Abasolo
Eddie Abasolo beraksi sangat tajam sejak bel pembuka laga catchweight Muay Thai 158,5 pound melawan against Niclas Larsen, dimana ia mengakhiri pertarungan ini dengan siku kanan keras yang menghantam alis Larsen.
Dengan kerusakan awal di penantang #5 featherweight itu, Abasolo meraih keunggulan besar.
Walau Larsen nampak seperti ia dapat membalikkan keadaan setelah mendaratkan hook kiri keras ke arah pria Amerika itu, “Silky Smooth” segera merespon dengan bergerak maju dan menghancurkan pria Denmark itu dengan straight yang mengakhiri laga pada menit 2:14 ronde kedua.
Kemenangan perdana Abasolo itu di atas panggung dunia membawa catatan rekor striking-nya menjadi 14-4. Penyelesaian impresif itu mengirimkan pesan pada para striker teratas divisi featherweight bahwa seorang pemain baru telah tiba, serta tujuannya untuk menggoncang divisinya.