5 Sorotan Terbesar Dari ONE Fight Night 14: Stamp Vs. Ham
ONE Championship kembali ke rumahnya di “Kota Singa” dengan ONE Fight Night 14: Stamp vs. Ham pada Jumat malam, 29 September di jam tayang utama A.S., atau Sabtu pagi, 30 September waktu Asia, dimana gelaran ini menjadi salah satu yang terbesar pada tahun ini.
Dari tiga laga Kejuaraan Dunia menarik, sampai pensiunnya penguasa lama divisi atomweight wanita Angela Lee, itu menjadi malam tak terlupakan yang akan diingat selama beberapa tahun ke depan.
Sebelum kita berlanjut ke ONE Fight Night 15: Le vs. Freymanov pada Sabtu, 7 Oktober ini, mari kita lihat kembali beberapa pelajaran terbesar dari gelaran penuh keajaiban di Singapore Indoor Stadium itu.
Stamp Menorehkan Sejarah Baru
Stamp Fairtex tidak membiarkan tekanan itu mempengaruhi kemampuan terbaiknya.
Hanya beberapa menit sebelum megabintang Thailand ini tampil di laga utama, Lee mengumumkan bahwa dirinya memasuki masa pensiun dan sabuk emasnya di tengah Circle.
Hal ini hanya berarti bahwa laga utama itu kini dipertandingan demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Women’s Atomweight MMA yang sebenarnya, dan dengan kesempatan kedua yang sangat langka untuk meraih sabuk itu dan menjadi juara tiga disiplin pertama dalam sejarah ONE, Stamp segera memanfaatkannya.
Ham Seo Hee memang menjadi lawan seimbang pada dua ronde pertama, dimana ia bahkan sempat menyengat wanita Thailand itu dengan pukulan kiri yang menjatuhkannya. Tetapi, kegigihan perwakilan Fairtex ini memang terlihat saat ia hampir menghentikan laga via armbar pada detik-detik terakhir.
Di stanza ketiga, Stamp sepenuhnya membalikkan keadaan dengan pukulan keras ke tubuh lawannya, yang membuat rival Korea Selatan itu menyeringai kesakitan.
Serangan lanjutan itu memang sesuai buku panduan, dan wanita asal Pattaya berusia 25 tahun ini meraih penyelesaian TKO dan mencapai impiannya untuk meraih sabuk emas dalam disiplin kickboxing, Muay Thai dan MMA.
Perjalanan Stamp ini memang sangat inspirasional, dan dengan kemenangan epiknya, ia memastikan statusnya sebagai ikon seni bela diri global.
Sundell Dapat Raih Potensi Sebagai ‘GOAT’
Setelah menghabiskan waktu berlatih dan sparing bersama Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Muay Thai Smilla Sundell, penguasa divisi flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon berkata pada ONEFC.com/id bahwa remaja itu memiliki potensi menjadi atlet terhebat sepanjang masa.
Dan kini, setelah aksi mencengangkan pada Sabtu pagi lalu, jelas bahwa striker berusia 18 tahun ini siap memenuhi prediksi tersebut.
Sundell jelas membuktikan julukannya, “The Hurricane,” dalam laga pendukung utama ini.
Ia membutuhkan beberapa saat untuk membangun kecepatan dan menjangkau ratu atomweight Muay Thai Allycia Hellen Rodrigues, namun saat ia masuk, yang terjadi adalah kehancuran luar biasa menuju penghentian pada ronde ketiga.
Kenyataan menakutkan bagi para penantang masa depan di divisi strawweight adalah bahwa Sundell masih sangat muda dan selalu berkembang.
Seperti yang dikatakan “The Iron Man,” wanita ini hanya kekurangan pengalaman, tetapi remaja sensasional itu akan terus mendapatkannya tiap kali memasuki Circle.
Kemenangan Kelly Awali Era Baru Bagi Grappler Wanita
Danielle Kelly terbawa emosi yang luar biasa pada Sabtu pagi lalu, saat ia mengimbangi kedudukan dengan rival lamanya Jessa Khan demi menjadi Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Submission Grappling perdana.
Namun, itu tak hanya menjadi momen besar bagi Kelly. Itu adalah momen bersejarah bagi para wanita yang berkompetisi dalam disiplin submission grappling. Selama satu setengah tahun terakhir, ONE membawa disiplin ini ke panggung global dan kini menghadirkan Juara Dunia sejati.
Kelly adalah yang pertama memegang sabuk emas ini, dan ia jelas akan berusaha mempertahankannya dengan target yang ada di punggungnya itu. Dan, itulah beban yang dengan senang hati ia pikul.
Masa depan ini terlihat cerah bagi divisi submission grappling wanita, dengan berbagai bintang seperti Khan, Tammi Musumeci, Bianca Basilio, serta masih banyak lagi yang ingin membawa disiplin ini maju di panggung terbesar dunia ini.
Lineker Pastikan Posisi Penantang Teratas Bantamweight MMA
Pertempuran antara sepasang penantang bantamweight MMA teratas ini dapat saja terlihat sebagai peralihan kekuasaan, namun atlet peringkat #1 John Lineker mementahkan tantangan petarung #2 Stephen Loman dan memastikan posisinya di puncak para pengincar gelar itu.
Lineker menyerang atlet Filipina berusia 28 tahun ini dengan hook keras andalannya sepanjang laga. Dan saat Loman mencoba mengalihkan arah pertarungan dengan takedown, pria Brasil itu dapat mengatasi dengan pertahan gulat spektakuler.
Setelah mengalahkan Kim Jae Woong dan Loman dalam waktu dua bulan saja, Lineker tak meninggalkan keraguan tentang siapa yang layak menjadi penantang teratas dalam divisi sarat atlet berbakat ini.
Pria berusia 33 tahun itu kini berada di ambang sebuah laga trilogi dengan kompatriot dan rival lamanya, Juara Dunia ONE Bantamweight MMA Fabricio Andrade.
Asa Ten Pow, Dmitry Menshikov Muncul Sebagai Ancaman Baru
Di malam saat “Kota Singa” bersinar dalam kilauan emas dengan para Juara Dunia itu, dua petarung Muay Thai beraksi di bawah sorotan lampu dan memberi pernyataan tegas.
Striker Amerika Asa Ten Pow berjuang dengan lengan patah setelah terkena tendangan Rambolek Chor Ajalaboon demi mencetak KO ronde ketiga mengejutkan. Berkat penyelesaian tegas itu, ia membawa dirinya memasuki pembicaraan laga Kejuaraan Dunia dan dapat saja meraih peringkat di divisinya.
Setelah laga di atas, mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Lightweight Muay Thai Dmitry Menshikov memberi sinyal pada penguasa dua disiplin Regian Eersel bahwa ia siap menjalani laga ulang setelah dengan cepat menghancurkan Rungrawee Sitsongpeenong.
Walau tahun ini akan segera berakhir, Ten Pow dan Menshikov dapat menjadi ancaman besar bagi para Juara Dunia dalam divisi mereka masing-masing pada 2024 nanti.