5 Striker Muay Thai ONE Championship Dengan Siku Berbahaya
Dalam olahraga tarung, sebuah serangan siku dapat mengubah segalanya.
Kita telah melihatnya berkali-kali di dalam Circle ONE Championship. Satu petarung nampak unggul di kartu penilaian sampai lawannya mendaratkan serangan siku akurat secara mendadakn yang menjatuhkan mereka atau memicu penghentian wasit.
Tentu saja, dibutuhkan atlet berkemampuan spesial untuk menyambungkan serangan seperti itu, dan di ONE 156: Eersel vs. Sadikovic, para penggemar menyaksikan sepasang kompetitor yang membawa serangan lutut keras ke dalam tiap laga mereka.
Setelah seluruh aksi keras itu usai pada Jumat, 22 April lalu, mari kita lihat lima bintang Muay Thai yang dikenal memiliki arsenal tajam itu di liga khusus striking ONE Super Series.
#1 Smilla Sundell
Smilla Sundell memastikan dirinya sebagai penantang gelar Juara Dunia dengan penampilan debut spektakuler di ONE Championship melawan Diandra Martin pada Februari lalu, dimana ia tiga kali menjatuhkan wanita Australia itu demi meraih kemenangan TKO.
“The Hurricane” menggunakan bagian tubuhnya yang panjang untuk mendaratkan jab dan straight kanan yang mengejutkan Martin, demi menciptakan celah serangan dari posisi clinch. Dari titik itu, remaja fenomenal berusia 17 tahun itu menutup jarak dan mendaratkan serangan siku keras.
Dalam laga pendukung utama ONE 156, atlet Swedia ini berhasil menjadi Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Muay Thai perdana saat ia mengalahkan Jackie Buntan, serta menjadikan dirinya pemegang gelar termuda dalam sejarah organisasi ini.
#2 Muangthai PK.Saenchai
Muangthai PK.Saenchai meraih julukan “Elbow Zombie” karena alasan tertentu.
Seluruh serangan tajam itu membantu pria Thailand ini meraih setidaknya 15 KO dalam kariernya, termasuk kemenangan atas sesama petarung ONE Panpayak Jitmuangnon di sirkuit stadion Bangkok.
Pria berusia 28 tahun itu juga menggunakan kemampuan itu dalam debutnya di ONE Super Series melawan Panicos Yusuf pada November 2018.
Malam itu, ia mengincar warga Siprus itu mengelilingi Circle sampai lawannya terpojok. Dari titik itu, Muangthai menggunakan tendangannya untuk menutup jarak dan meluncurkan siku keras ke wajah Yusuf demi merangkum poin.
Tetapi, di ONE 156, “Elbow Zombie” terpaksa mengakui keunggulan striker kejam lainnya, Liam “Hitman” Harrison, namun aksi mereka jelas akan menjadi salah satu laga ONE Super Series terbaik tahun ini.
#3 Rittewada Petchyindee
Dalam debutnya bersama ONE, Juara Dunia Lumpinee Muay Thai Rittewada Petchyindee mencetak penyelesaian dengan serangan siku yang menggemparkan divisi bantamweight Muay Thai.
Kemenangan itu tiba pada November 2021, saat atlet Thailand ini menghadapi penantang teratas Saemapetch Fairtex. Sementara perwakilan Fairtex itu mengandalkan pukulan kirinya selama laga, Rittewada mendaratkan serangan siku pada ronde kedua yang memaksa lawannya untuk menyerah.
Setelah penyelesaian TKO itu, perwakilan Petchyindee ini kini menjadi penantang peringkat kedua divisinya dan mungkin akan mendapat kesempatan melawan Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao.
#4 Alma Juniku
Alma Juniku telah beraksi melawan beberapa wanita terkuat dalam divisinya, termasuk Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing Janet Todd.
Salah satu sorotan terbesar bagi atlet Australia ini di dalam Circle tiba saat ia menantang mantan penguasa dua disiplin Stamp Fairtex demi gelar Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai pada Juni 2019.
Juniku mengukur pergerakan kepala Stamp selama laga, dan untuk tiap gerakannya, salah satu sikunya selalu menunggu di depan kepala wanita Thailand itu.
Walau ia tak meraih kemenangan, kegigihan atlet Modern Warrior Muay Thai ini – dan sikunya yang berbahaya – memaksa sang Juara Dunia bertahan melewati lima ronde keras.
#5 Jonathan Haggerty
Jonathan Haggerty mengejutkan komunitas Muay Thai saat ia mengalahkan striker legendaris Sam-A Gaiyanghadao demi gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai pada tahun 2019 – dan ia melakukannya dengan serangan siku berbahaya.
Dalam salah satu kejutan terbesar yang pernah terlihat di ONE Super Series, “The General” tetap tenang di bawah tekanan saat Sam-A mendesaknya di dalam ring. Namun, pergerakan mundur itu adalah pancingan, dan Sam-A pun menggigitnya.
Saat bertahan, Haggerty menunggu celah dan mendaratkan berbagai serangan siku “12-6” yang melukai sang pemegang gelar. Pada akhirnya, itu cukup untuk melengserkan Sam-A dan merebut sabuk emas itu.
Berikutnya, Haggerty yang kini berada di peringkat teratas divisinya akan memasuki ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix bersama tujuh striker berbahaya lainnya. Namun, ia memiliki keunggulan dengan serangan siku elite-nya itu.