5 Submission Licin Dari Para Superstar Di ONE: REVOLUTION
ONE: REVOLUTION menghadirkan para seniman bela diri campuran yang dapat mengakhiri laga dalam berbagai cara.
Pada Jumat, 24 September, mereka akan membawa arsenal mereka ke dalam Circle dan mengincar kemenangan dengan cara apa pun – termasuk teknik submission.
Untuk mempersiapkan anda jelang aksi grappling cepat nanti, inilah lima kemenangan terlicin via tap-out dari para atlet yang berlaga di dalam kartu ini.
#1 Lee Taklukkan Yokota Dengan Guillotine Tajam
Christian “The Warrior” Lee memang memiliki kebiasaan mencetak KO lawannya dalam beberapa laga terbarunya, tetapi pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu itu juga seorang grappler elite.
Sang Juara Dunia ONE Lightweight ini menunjukkan bakat tersebut saat melawan Kazunori Yokota di ONE: VISIONS OF VICTORY pada bulan Maret 2018, saat ia mengeluarkan “Terminator guillotine.”
Lee meraih punggung veteran Jepang itu pada ronde kedua dan mengincar kuncian leher. Yokota mampu melepaskan diri, walau hal itu hanya berlangsung sekejap.
Saat rivalnya berusaha meraih posisi atas dalam scramble, “The Warrior” berada satu langkah di depan. Ia memasukkan lengan kirinya di bawah kepala Yokota dan meraih tangan kanannya.
Dengan genggaman yang diamankan, Lee merangkulkan kaki panjangnya ke arah tubuh lawan dan mengamankan posisinya melalui body triangle. Dari titik itu, ia pun menekan keras untuk memaksa tap-out.
Pada 24 September nanti, Lee akan membutuhkan kemampuan striking dan grappling-nya saat mempertahankan sabuk emas melawan penantang kuat Ok Rae Yoon.
#2 Pacio Hentikan Kompatriotnya Via Arm-Triangle Choke
Joshua “The Passion” Pacio juga menjadi seorang Juara Dunia berkemampuan lengkap yang dapat mencetak KO atau memaksa rivalnya tap-out.
Rene “The Challenger” Catalan mengalami itu dengan cara yang keras saat ia menantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight dalam laga antara dua petarung Filipina di ONE: MASTERS OF FATE, November 2019 lalu.
“The Passion” mempertahankan usaha takedown dari Catalan pada menit pertama ronde kedua lalu membalikkan kompatriotnya itu dengan sebuah ayunan. Dari posisi atas, ia melewati posisi half-guard Catalan dan beralih ke side control.
Berikutnya, perwakilan Team Lakay ini melihat kesempatan untuk memasukkan kepalanya ke bawah ketiak “The Challenger” dan mengetahui bahwa dirinya memiliki kesempatan menerapkan arm-triangle choke. Ia beralih ke mount, memastikan posisinya, lalu beralih ke side control untuk menyelesaikan kuncian leher itu dan mendapatkan tap-out.
Di ONE: REVOLUTION, Pacio akan kembali dalam laga trilogi Kejuaraan Dunia melawan Yosuke “The Ninja” Saruta, dimana keduanya memiliki kedudukan imbang 1-1.
- Capitan Tak Gentar Hadapi Zatout: ‘Ia Tak Terlalu Berbahaya’
- 5 Fakta Menarik Dari Penantang Gelar Lightweight, Ok Rae Yoon
- ‘Buchecha’ Akan Cetak Debut MMA Lawan Silva Setelah Narmo Mundur
#3 Nguyen ‘Tidurkan’ Lee Dengan Cepat
Dengan pukulan overhand kanan yang menjadi sorotan utama, penantang teratas divisi featherweight Martin “The Situ-Asian” Nguyen juga memiliki kemampuan submission yang tak dapat dilupakan lawan.
Mantan Juara Dunia dua divisi ONE ini menggunakan aspek permainannya itu melawan pria yang kini menjadi penguasa divisi lightweight, Lee, saat mereka berlaga di ONE: HEROES OF THE WORLD pada Agustus 2016.
Keduanya meningkatkan serangan, tetapi “The Situ-Asian” memiliki keunggulan. Ia membalas agresi Lee dengan sebuah hook kiri yang menjatuhkan lawannya itu, sebelum masuk ke guillotine choke saat “The Warrior” mencoba memulihkan diri.
Dari titik tersebut, Nguyen mempererat tekanannya dengan mengunci lengan kanannya ke bagian bisep kirinya, serta bertahan sampai lawannya tak sadarkan diri di atas kanvas.
Saat ini kembali mengincar gelar Juara Dunia ONE Featherweight, pemukul keras asal Australia itu akan melawan penantang peringkat kelima “The Fighting God” Kim Jae Woong di ONE: REVOLUTION.
#4 Penyelesaian ‘The Prodigy’ Via Ancaman Ganda
Victoria “The Prodigy” Lee kembali membuktikan julukannya dalam penampilan kedua melawan “Little Sprouts” Wang Luping di ONE: BATTLEGROUND pada bulan Juli 2021.
Sebuah lemparan pinggul dari Wang mementahkan serangan pertama Lee, namun bintang muda asal United MMA ini segera kembali berdiri dan membalikkan keadaan dengan meraih posisi atas.
Lee sempat beberapa kali mencoba menyarangkan rear-naked choke saat lawannya berusaha memutar tubuhnya untuk menghindari serangan ground, namun penyelesaian itu tiba saat “Little Sprouts” kembali ke atas punggung.
“The Prodigy” melontarkan pukulan dan serangan siku sebelum ia beralih ke atas pundak Wang untuk masuk ke posisi mounted triangle. Dengan opsi kuncian leher yang tersedia, ia meraih lengan rivalnya dan beralih ke arah perut untuk menghentikan lawannya dengan triangle armbar.
Tugas berikutnya bagi remaja tak terkalahkan ini akan menjadi yang tersulit, karena ia akan melawan atlet MMA dengan catatan rekor 5-0, Victoria Souza, di ONE: REVOLUTION.
#5 Adiwang Paksa Mitsatit Tap-Out Di Ronde Pertama
Melengkapi daftar seniman bela diri yang dapat melakukan segalanya adalah Lito “Thunder Kid” Adiwang, yang menampilkan kemampuan ground saat melawan Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit di ONE: FIRE & FURY pada Januari 2020 lalu.
Perwakilan Team Lakay ini menyeret Mitsatit ke atas kanvas, dimana ia mengamankan posisi scarf-hold, namun atlet Thailand itu melepaskan diri dan beralih ke punggung Adiwang saat “Thunder Kid” mengincar Americana.
Setelah itu, dari posisi berdiri, “The Smiling Assassin” nampak unggul. Tetapi atlet Filipina ini membalikkan keadaan saat ia mulai mempersiapkan kimura dengan merenggut siku rivalnya dan mengamankan posisi figure-four grip.
Adiwang berguling di atas kanvas dan mendarat di posisi atas. Dari titik itu, ia membebaskan lengan Mitsatit dan beralih ke atas kepala lawannya untuk mengamankan kimura dan meraih kemenangan.
“Thunder Kid” akan tampil di puncak kartu awal saat ia menghadapi “Wolf of the Grasslands” Hexigetu pada 24 September nanti.
Baca juga: Christian Lee Ramalkan Penyelesaian Cepat Atas Ok Rae Yoon