5 Submission Terbaik Dari Para Bintang ONE: DAWN OF VALOR
Jumat nanti, tanggal 25 Oktober, organisasi bela diri terbesar di dunia akan kembali ke Jakarta, Indonesia untuk menggelar ajang ONE: DAWN OF VALOR dengan kartu pertandingan luar biasa.
Diantara para atlet yang akan tampil, terdapat para grappler Indonesia dan dunia yang mampu mencetak penyelesaian terbaik – dimana laga terbaik mereka nampaknya selalu terjadi di depan pendukung tuan rumah.
Dengan berbagai seniman bela diri campuran yang memasuki Circle di Istora Senayan, mari kita simak beberapa karya terbaik mereka – termasuk sepasang penyelesaian dari pejuang internasional di ONE – untuk melihat aksi yang dapat menjadi sorotan Jumat ini.
#1 Kiamrian Abbasov Menaklukkan Agilan Thani
Dalam sebuah penampilan spektakuler di ajang ONE: DESTINY OF CHAMPIONS, Kiamrian “Brazen” Abbasov mempertunjukkan tiap bagian dari kemampuannya untuk menaklukkan Agilan “Alligator” Thani dalam tiga menit.
Atlet asal Kirgistan ini menghujani lawannya dengan pukulan, sikutan, serta serangan lutut, lalu melemparkannya kembali ke atas kanvas beberapa kali sebelum serangan terakhirnya menjatuhkan Agilan ke atas kanvas untuk terakhir kalinya.
Saat mereka mendarat, “Brazen” menyarangkan hooknya untuk mengambil kendali total. Dari posisi tersebut, ia melakukan kuncian rear-naked choke dan memaksa pria asal Malaysia itu untuk menyerah.
Kiamrian akan menantang Zebaztian “The Bandit” Kadestam demi sabuk Juara Dunia ONE Welterweight dalam laga utama ONE: DAWN OF VALOR.
#2 Priscilla Memaksa Rome Trinidad Menyerah
Segera setelah Priscilla “Thathie” Hertati Lumban Gaol mendapatkan posisi unggul di leher Rome “The Rebel” Trinidad dalam ajang ONE: GRIT AND GLORY bulan Mei lalu, ia tidak melepaskannya.
Atlet Filipina ini menaruh dirinya dalam posisi berbahaya saat ia mencoba sebuah takedown atas bintang Indonesia ini, dimana “Thathie” segera mengambil kendali atas kepalanya dan mengincar sebuah cekikan (choke).
Walau Priscilla membutuhkan hampir dua menit untuk menyesuaikan posisi dan mencari celah, ia pada akhirnya berada dalam posisi guard untuk mengamankan sebuah kuncian guillotine, lalu menekan keras ke arah leher Trinidad untuk mendapatkan penyelesaian.
Priscilla akan menghadapi atlet Myanmar berbakat Bozhena Antoniyar di depan pendukung tuan rumah di Istora Senayan.
#3 Adrian Mattheis Menyerang Dan Mencetak Submission
Para penonton tuan rumah di Jakarta bersorak saat Adrian “Papua Badboy” Mattheis mencetak sebuah kemenangan dengan penyelesaian pada ronde pertama atas seniman wushu Himanshu Kaushik di ajang ONE: FOR HONOR bulan Mei lalu.
Perwakilan Tigershark Fighting Academy ini selalu mencari penyelesaian cepat, dan saat ia menyeret lawannya jatuh dengan 90 detik tersisa pada ronde pertama untuk melepaskan ground and pound, nampaknya sebuah kemenangan sudah di depan mata.
Himanshu mencoba melarikan diri dari serangan beruntun itu dengan memunggungi lawan, namun ia hanya menerima lebih banyak pujulan dan membiarkan “Papua Badboy” mencari posisi untuk kuncian rear-naked choke, menekan dengan keras dan mencetak penyelesaian.
#4 Stefer Rahardian Memberikan Segalanya
Stefer “The Lion” Rahardian belum pernah terlihat lebih baik dari saar ia melakukan sebuah penyelesaian cepat dalam waktu 67 detik atas Sim Bunsrun asal Kamboja bulan September 2017.
Berlaga di depan pendukungnya di Jakarta, perwakilan Bali MMA ini langsung mengincar takedown, mendarat di posisi mount, kemudian memaksa rivalnya untuk menyerahkan punggungnya dengan beberapa pukulan keras.
Stefer dengan ahli tetap mencengkeram lawannya saat ia berlutut, dan dengan cepat menyarangkan kuncian rear-naked choke. Sim melakukan segalanya untuk dapat lolos, namun saat sebuah kuncian body triangle terlaksana, dan “The Lion” menekan lebih keras, ia tidak memiliki pilihan selain menyerah.
Juara Turnamen ONE Flyweight Jakarta ini akan menghadapi Adrian dalam sebuah laga antar atlet Indonesia di puncak kartu pendahuluan pada tanggal 25 Oktober.
#5 Dominasi Gulat Elipitua Siregar Cetak Submission
Elipitua “The Magician” Siregar membuat sebuah catatan yang baik di dalam “The Home Of Martial Arts” saat ia mendominasi Dodi “The Maung” Mardian dalam debut profesionalnya.
Juara gulat Indonesia ini berkali-kali menghempaskan lawannya ke atas kanvas dan menyarangkan ground and pound keras, namun “The Maung” mengerahkan kemampuan terbaiknya dan kembali berdiri.
Namun, ini adalah awal dari kekalahannya, karena “The Magician” melihat sebuah celah saat Dodi memutar lututnya untuk menghindar. Eli meloncat ke atas punggungnya dan memasukkan tangan kanannya ke bawah leher lawan untuk menyarangkan kuncian rear-naked choke dan meraih kemenangan debut yang sempurna.
Atlet asal Bali MMA ini akan menghadapi Egi Rozten dalam sebuah laga klasik antara grappler melawan striker tanggal 25 Oktober.
Baca Juga: Kiamrian Abbasov Ingin Uji Kemampuan Zebaztian Kadestam