5 Video Yang Buktikan Rodtang Adalah Petarung Paling Menarik Di Dunia
Hanya ada beberapa petarung di seluruh dunia yang dapat menandingi kombinasi dari intensitas dan hiburan yang diberikan Rodtang Jitmuangnon.
Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai ini akan kembali menampilkan seluruh atribut tersebut dalam sebuah peraturan baru saat ia menghadapi legenda MMA Demetrious Johnson dalam sebuah laga-super dengan peraturan khusus di ONE X, Sabtu, 26 Maret nanti.
Tetapi, apakah yang membuat “The Iron Man” sangat menyenangkan untuk ditonton, dan apakah yang dapat diharapkan para penggemar dalam laga pendukung utama di Singapore Indoor Stadium ini?
Mari kita lihat apa yang dibawa Rodtang dalam lima video yang membuktikan bahwa pria ini adalah petarung Muay Thai paling menarik di seluruh dunia.
#1 Agresi Murni
Rodtang jelas tak kenal kata berhenti jika itu terkait dengan pergerakan maju dan melepaskan serangan ke arah lawan-lawannya.
Pria Thailand berusia 24 tahun ini hanya melangkah ke satu arah, dan tekanan itu sangat sulit diatasi oleh siapa pun yang menghadapinya di dalam Circle.
Jika semua lawannya memiliki keuletan untuk berdiri dan bertukar serangan dengan “The Iron Man,” hasilnya adalah pertempuran keras. Dan jika semua rivalnya berusaha menghindar, ia akan mengejar mereka sampai dapat mendaratkan pukulan keras ke arah mereka.
Sementara pergerakan maju Rodtang itu memang jelas terlihat dalam tiap laga, ia menampilkannya dengan sangat luar biasa dalam Laga ONE Super Series Terbaik Tahun 2021 melawan “Mini T” Danial Williams di “ONE on TNT I.”
#2 Rahang Baja Beri Keunggulan Di Adu Serangan
Satu atribut yang memberi Rodtang keyakinan untuk mengejar lawannya adalah rahang bajanya.
“The Iron Man” mampu menerima serangan yang nampak dapat menghancurkan batu – namun ia tak sekali pun nampak terganggu. Faktanya, pria ini sepertinya menikmati itu.
Saat dirinya memakan pukulan keras, energi warga Bangkok ini nampak terisi secara otomatis, dimana ia mampu meraih keunggulan saat menyerang balik kapan pun ia terkena.
Goncangan dan senyumannya setelah rangkaian serangan keras dari Tagir Khalilov pada bulan Februari 2021 lalu menjadi salah satu momen paling mengesankan dalam sejarah ONE.
#3 Pukulan Tajam
Gaya bertarung muay maht yang diusung Rodtang hanya berarti bahwa teknik tinju kuatnya menjadi salah satu senjata utamanya.
Tetapi, itu bukan berarti megabintang Thailand ini akan diam dan menyerang begitu saja – serangan itu diluncurkan ke arah lawan dengan kekuatan penuh di balik tiap pukulan.
Hook kiri Rodtang adalah salah satu serangan paling berbahaya yang dimilikinya. Pria ini menggunakan itu dengan baik saat mengincar kepala lawan, serta menjatuhkan beberapa rivalnya saat itu mengenai rahang mereka.
Selain itu, ia juga gemar memukul tubuh lawannya – melalui hook kiri dan straight kanan yang menjadi serangan favoritnya. Jonathan Haggerty mengetahuinya dengan cara yang keras di laga kedua mereka demi gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai di ONE: A NEW TOMORROW, Januari 2020 lalu.
#4 Tendangan Rendah Keras
Elemen utama lainnya dari arsenal seorang praktisi muay maht adalah tendangan rendah.
Saat lawan terpaksa melindungi diri setelah salvo pukulan intens, seringkali mereka membuka celah pertahanan di kaki, dimana Rodtang meraih keunggulan dengan serangan rendah yang tajam.
Sok Thy merasakan serangan ini di ONE: WARRIORS OF LIGHT pada 2019 lalu, saat “The Iron Man” berulang kali mengenainya dengan pukulan sebelum menyarangkan tulang keringnya ke paha pria Kamboja itu dan menjatuhkannya ke atas kanvas.
#5 Arsenal Muay Thai Lengkap
Sementara fokus utama lawan seringkali terpaku pada agresi dan sebagian besar senjata andalan “The Iron Man,” harus pula diingat bahwa perwakilan Jitmuangnon Gym ini memiliki arsenal lengkap dalam “seni delapan tungkai.”
Tendangan dorongnya dari sisi luar cukup menggelegar dan akurat, dimana dalam jarak dekat, ia adalah pemain clinch yang kuat dengan sweep sempurna – yang keduanya ia tampilkan dalam laga debut promosionalnya melawan Sergio Wielzen di September 2018.
Rodtang juga dapat masuk atau melepaskan diri dengan sikunya, yang berarti bahwa kesempatan untuk mengambil jeda dari serangan kerasnya sangatlah minim.
Hasil akhirnya, sebagian besar lawan memang akan terpancing oleh aksi adu pukulan yang jelas menjadi favoritnya – tetapi bukanlah sebuah prospek yang menyenangkan bagi siapa pun.