6 Atlet Yang menjadi Juara Dunia ONE Termuda
Sejak ONE Championship didirikan, organisasi ini telah mengubah landskap seni bela diri dengan memberi platform bagi para atlet dari seluruh dunia untuk menunjukkan kemampuan mereka di atas panggung dunia.
Selama bertahun-tahun, beberapa petarung telah bangkit meraih kejayaan, menyingkirkan segala batasan dan merebut sabuk emas seberat 26 pound itu di usia yang relatif muda.
Mari kita lihat lebih dekat lagi keenam atlet yang menorehkan nama mereka dalam sejarah dengan menjadi Juara Dunia dalam karier mereka yang sangat muda itu.
Smilla Sundell: 17 Tahun
Smilla “The Hurricane” Sundell mencetak sejarah dengan menjadi petarung termuda yang pernah meraih gelar Juara Dunia di ONE.
Meraih pencapaian ini di usia 17 tahun, ia merancang kehancuran Jackie Buntan dalam lima ronde demi meraih kemenangan mutlak tegas di ONE 156 pada April 2022, yang memberinya gelar Kejuaraan Dunia ONE Women’s Strawweight Muay Thai perdana.
Petarung berbakat asal Swiss ini semakin mempertegas statusnya dengan mempertahankan gelar melawan ratu atomweight Muay Thai Allycia Hellen Rodrigues via TKO ronde ketiga di ONE Fight Night 14 pada September 2023.
Berikutnya, ia akan ingin memperpanjang masa kejayaannya itu dalam aksi yang sangat ditunggu melawan penantang lainnya Natalia “Karelian Lynx” Diachkova di laga utama ONE Fight Night 22 yang akan berlangsung pada 4 Mei nanti.
Tye Ruotolo: 20 Tahun
Tye Ruotolo menghancurkan lawan-lawannya di ONE sejak ia tiba pada 2022, dengan meraih enam kemenangan beruntun.
Di usia 20 tahun, petarung fenomenal Amerika ini meraih penghargaan terbesar saat menjadi Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling perdana setelah mengalahkan Magomed Abdulkadirov via keputusan mutlak di ONE Fight Night 16 pada November 2023 lalu.
Dominasinya di divisi ini berlanjut saat ia meraih kemenangan atas Izaak Michell di ONE Fight Night 21.
Kade Ruotolo: 19 Tahun
Bersama saudara kembarnya, Tye, Kade Ruotolo juga menjalani aksi menakjubkan bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini.
Dengan enam penampilan sampai saat ini, atlet Atos Jiu-Jitsu itu secara konsisten menunjukkan alasan mengapa ia dianggap sebagai salah satu grappler terkuat di muka bumi sekarang.
Di usia 19 tahun, Ruotolo meraih pencapaian baru dengan merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Lightweight Submission Grappling perdana saat melawan Uali Kurzhev di ONE Fight Night 3 pada Oktober 2022.
Sejak itu, ia tiga kali mempertahankan sabuk emasnya dengan cara luar biasa.
Tetapi di ONE 167 pada 8 Juni nanti, Kade akan keluar dari zona nyamannya untuk menguji kemampuan di bawah peraturan MMA melawan Blake Cooper dalam sebuah aksi lightweight yang sangat dinanti.
Stamp Fairtex: 21 Tahun
Stamp Fairtex jelas menjadi atlet paling berprestasi yang pernah mermasuki ajang pembuktian diri seni bela diri terbaik ini.
Perjalanannya menuju ketenaran dimulai saat ia merebut gelar Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing di usia 21 tahun, mengalahkan Chuang Kai Ting via keputusan mutlak di ONE: KINGDOM OF HEROES pada Oktober 2018.
Megabintang Thailand itu kemudian meningkatkan pertaruhannya dengan kemenangan atas Janet Todd setelah lima ronde aksi keras demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Atomweight Muay Thai perdana di ajang ONE: CALL TO GREATNESS empat bulan kemudian.
Ia lalu semakin memperkuat statusnya itu dengan memenangi gelar Juara ONE Women’s Atomweight MMA World Grand Prix, dengan mencetak submission atas Ritu “The Indian Tigress” Phogat di babak final turnamen ini dalam gelaran ONE: WINTER WARRIORS pada Desember 2021.
Lajunya tak terhentikan saat wanita ini merebut gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight MMA yang tak bertuan setelah mengalahkan Ham Seo Hee di ONE Fight Night 14 pada September 2023, dimana ia mencapai prestasi sebagai Juara Dunia tiga disiplin pertama dalam sejarah.
Melihat ke depan, Stamp menghadapi jalur yang penuh tantangan pada 2024. Ia mempertaruhkan singgasana itu melawan Denice “The Menace” Zamboanga di ONE 167 sebelum mengincar “The Panda” Xiong Jing Nan demi sabuk emas strawweight MMA di ONE 168: Denver pada 7 September nanti.
Christian Lee: 20 Tahun
Hanya satu bulan sebelum ulang tahun ke-21, Christian “The Warrior” Lee meraih tonggak pencapaian terbesar dalam karier profesionalnya di ONE: ENTER THE DRAGON pada Mei 2019.
Ia mengejutkan dunia dengan mengalahkan sang legenda Shinya “Tobikan Judan” Aoki demi merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight MMA via penyelesaian ronde kedua.
Petarung sensasional Singapura-Amerika ini mempertahankan momentum itu dengan beraksi sampai waktu habis saat melawan Dagi Arslanaliev demi merebut sabuk perak ONE Lightweight MMA World Grand Prix di ONE: CENTURY PART I lima bulan kemudian.
Terlebih lagi, Lee semakin meningkatkan profilnya dalam disiplin menyeluruh ini dengan melengserkan Kiamrian “Brazen” Abbasov demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Welterweight MMA via TKO ronde keempat di ONE Fight Night 4 pada November 2022.
Angela Lee: 19 Tahun
“Unstoppable” Angela Lee mencapai sesuatu yang hampir tidak mungkin di usia muda, yaitu menjadi Juara Dunia ONE Women’s Atomweight MMA yang pertama di usia ke-19.
Kemenangan besar yang menjadi terobosan itu tiba saat ia mengungguli Mei “V.V” Yamaguchi dalam lima ronde intens di ONE: ASCENT TO POWER pada Mei 2016 lalu.
Ia kemudian mencetak sejarah sebagai pemegang gelar kejuaraan terlama dalam organisasi ini, dimana ia bertahan selama 2.703 hari dengan lima laga pertahanan gelar yang sukses.
Lee mengucapkan kalimat perpisahan yang sangat emosional pada disiplin ini di ONE Fight Night 14, dimana ia mengosongkan singgasananya sebagai juara untuk terfokus pada Fightstory – organisasi nirlaba untuk kesehatan mental yang didirikannya demi menghormati kepergian mendiang adiknya, Victoria Lee.