6 Submission Terbaik Dari Atlet ONE: CENTURY PART II

Shinya Aoki cetak submission kilat untuk rebut gelar Juara Dunia.

Saat ONE Championship kembali ke Tokyo, Jepang, organisasi ini membawa seniman bela diri kelas dunia dalam berbagai disiplin.

Pada gelaran bersejarah ONE: CENTURY PART II, para atlet yang akan menarik perhatian termasuk seniman bela diri campuran yang dapat menyelesaikan laga dengan kemampuan grappling kelas dunia mereka.

Kartu pertandingan kedua di Ryogoku Kokugikan pada hari Minggu, 13 Oktober, akan membawa spesialis ground-game yang akan bergabung bersama rekan-rekan mereka dari gelaran ONE: CENTURY PART I untuk menampilkan kemampuan elit dari disiplin Brazilian Jiu-Jitsu, judo, gulat dan lainnya saat mereka mengincar kemenangan di atas panggung dunia.

Sebelum para pahlawan ini memasuki ONE Circle, simak apa yang dapat mereka lakukan di bawah sorotan dengan melihat kembali kemenangan submission terbaik mereka. 

#1 Tekanan Luar Biasa Dari “The Burmese Python”

Aung La “The Burmese Python” N Sang menampilkan kemampuannya untuk meningkatkan tekanan dan mendominasi seorang atlet divisi heavyweight saat ia menaklukkan Alain “The Panther” Ngalani dalam ajang ONE: HERO’S DREAM untuk laga open weight pertama dalam organisasi ini.

Laga ini tiba bahkan sebelum Juara Dunia dua divisi ONE ini mencoba kemampuannya dalam divisi light heavyweight, dan ia merasakan kekuatan dari perwakilan Impakt Gym ini saat Alain mementahkan percobaan takedown Aung La dan mengambil posisi atas. Ia mendaratkan ground and pound yang keras, tetapi “The Burmese Python” tidak berhenti menyerang.

Beberapa percobaan submission-nya gagal, tetapi ia mampu berdiri dan menemukan ruang cukup untuk menyarangkan guillotine choke khas miliknya untuk memaksa Alain menyerah.

Pengalaman ini akan berguna bagi Aung La N Sang, saat ia mempertahankan posisinya dalam divisi light heavyweight melawan Juara Dunia ONE Heavyweight Brandon “The Truth” Vera di Tokyo.

#2 Bibiano Fernandes Taklukkan “Ottogi”

Bibiano “The Flash” Fernandes baru saja meraih gelar Juara Dunia ONE Bantamweight saat ia bertemu dengan “Ottogi” Dae Hwan Kim di ONE: WARRIOR’S WAY pada tahun 2014.

Penantang asal Korea Selatan ini adalah lawan yang pantas, tetapi transisi cepat milik “The Flash” dari percobaan double-leg takedown ke posisi back-take menampilkan perbedaan kemampuan grappling mereka. 

Saat ia meraih posisi dominan, Bibiano menjaga kendalinya saat lawannya ini mencoba melepaskan diri sebelum ia menyarangkan kuncian rear-naked choke rapat untuk meraih penyelesaian pada ronde kedua.

Sang Juara Dunia akan bertemu rival lamanya Kevin “The Silencer” Belingon dalam laga perebutan gelar keempat mereka pada tanggal 13 October.

#3 Shinya Aoki Membuat Segalanya Nampak Mudah

Terakhir kali Shinya “Tobikan Judan” Aoki berkompetisi di depan pendukung tuan rumah, ia merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight dengan penampilan dominan.

Kemenangan pada bulan Maret di gelaran ONE: A NEW ERA tersebut semakin manis, karena ia melawan seseorang yang merebut sabuk emasnya pada tahun 2016 – Eduard “Landslide” Folayang.

Setelah mempelajari gerakan lawan, atlet ikonik Jepang ini mendorong rivalnya asal Filipina tersebut ke dinding dan menggunakan teknik clinch luar biasa untuk menyeret lawannya ke atas kanvas. Dari posisi tersebut, “Tobikan Judan” menggunakan percobaan Eduard untuk melepaskan diri untuk masuk ke kuncian arm-triangle choke.

Ia menyelesaikan teknik tersebut dengan menciptakan ruang untuk menyelipkan tubuhnya ke sisi lain untuk menekan dan membuat “Landslide” menyerah setelah 154 detik.

#4 Honorio Banario Mengincar Lengan Lawan

Walaupun dikenal dengan kemampuan striking-nya dari disiplin wushu, Honorio “The Rock” Banario menunjukkan kemampuan lain miliknya saat dirinya mencetak kemenangan submission atas Rajinder “Knockout” Singh Meena di ajang ONE: AGE OF DOMINATION.

Perwakilan Team Lakay ini nampak sangat nyaman berada di atas kanvas, dimana ia menghujani lawannya dengan pukulan sebelum ia mengincar penyelesaian dengan kuncian kimura ke tangan kiri Rajinder. Saat atlet asal India ini bertahan, “The Rock” memutar tubuhnya dan langsung beralih ke kuncian armbar untuk memaksa sebuah tap out.

Honorio akan membutuhkan kemampuan grapplingnya saat berhadapan dengan Shinya Aoki di Tokyo.

#5 Mei Yamaguchi Cetak Submission Di Tanah Kelahirannya

Hometown hero Mei Yamaguchi overcomes a tough start and submits Kseniya Lachkova with a slick armbar at 3:18 of Round 3! 🇯🇵

Hometown hero Mei Yamaguchi overcomes a tough start and submits Kseniya Lachkova with a slick armbar at 3:18 of Round 3! 🇯🇵Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast

Posted by ONE Championship on Sunday, March 31, 2019

Mei “V.V.” Yamaguchi adalah atlet Jepang lainnya yang mampu tampil dengan baik di depan pendukung tuan rumah dalam ajang ONE: A NEW ERA, saat ia mengalahkan Kseniya “The Tigress” Lachkova dalam laga pertama di tanah kelahirannya setelah hampir empat tahun.

Laga divisi atomweight ini berlangsung cepat, tetapi Mei mendapatkan kekuatan dari pendukungnya dan menjadi lebih dominan saat kontes ini berlanjut.

Tidak ada celah yang diberikan oleh Juara Dunia Deep Jewels Featherweight ini dalam ronde terakhir, saat ia masuk ke dalam posisi mount dan mengambil celah saat lawannya berusaha bertahan untuk menyarangkan kuncian armbar.

#6 Jenny Huang Menerima Julukan “Lady GoGo”

Beberapa atlet menerima julukan mereka di dalam sasana, tetapi Jenny “Lady GoGo” Huang mendapatkannya di atas panggung bela diri dunia saat ia meraih kemenangan submission atas April Osenio dengan sebuah kuncian gogoplata yang sangat jarang dilakukan pada ajang ONE: AGE OF DOMINATION.

Permainan bawah Jenny berada jauh diatas lawannya dari Filipina itu, tetapi April mampu bertahan melewati beberapa posisi yang cukup sulit dan bahkan sempat menyambungkan gerakannya untuk mendapatkan posisi atas dalam stanza kedua. Namun, ia tidak mampu menyelesaikan percobaannya saat Jenny dengan cepat menempatkan kakinya di punggung lawannya ini dan menaruh kaki kanannya di bawah rahang April untuk menempatkan teknik yang sangat sulit ini.

Jenny Huang akan menghadapi Mei Yamaguchi dalam sebuah pertandingan ulang divisi atomweight wanita di Ryogoku Kokugikan.

Tokyo | 13 Oktober | ONE: CENTURY | TV: Periksa daftar tayangan lokal untuk siaran global | Tiket: https://onechampionship.zaiko.io/e/onecentury

ONE: CENTURY adalah ajang Kejuaraan Dunia bela diri terbesar dalam sejarah dengan 28 Juara Dunia yang tampil dalam berbagai disiplin bela diri. Belum ada organisasi dalam sejarah yang pernah mempromosikan dua ajang Kejuaraan Dunia di hari yang sama.

“The Home Of Martial Arts” kembali membuka babak baru dengan menyajikan beberapa laga perebutan gelar Juara Dunia, tiga babak final Kejuaraan World Grand Prix, serta serangkaian Juara Dunia yang akan melawan Juara Dunia lainnya di lokasi ikonik Ryugoku Kokugikan, Tokyo, Jepang, tanggal 13 Oktober.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9