7 Fakta Menarik Tentang Bintang Muay Thai Jo Nattawut Jelang Hadapi Superbon Di ONE Friday Fights 81
“Smokin” Jo Nattawut telah menjadi salah satu striker veteran ONE Championship, tapi belum banyak yang mengetahui lebih dalam tentang sosoknya.
Dikenal jarang bicara, Nattawut lebih memilih untuk berkata lewat aksinya, dan itu pula tujuannya ketika menghadapi sesama superstar Thailand Superbon di laga utama ONE Friday Fights 81 pada 27 September.
Walau penggemar mengapresiasi sang petarung berusia 34 tahun karena gaya pertarungan yang intens dan tak pernah mundur, atlet yang bergaya santai itu justru memiliki pesona sebaliknya di hadapan publik.
Jelang laga kembalinya di Lumpinee Stadium, Bangkok, Thailand, pada waktu primetime Asia, kenali “Smokin” Jo lewat tujuh fakta menarik ini.
#1 Sepak Bola Adalah Cinta Pertamanya
Walau terlahir di Nakhon Ratchasima yang telah melahirkan nama-nama ikonik dalam Muay Thai, Nattawut tak memiliki banyak ketertarikan pada olahraga tersebut saat bertumbuh dewasa.
Alih-alih, ia lebih menyukai sepak bola dan memilih untuk menendang si kulit bundar ketimbang pad atau rekan latihan.
#2 Mengenal Muay Thai Secara Tak Sengaja
Nattawut mengingat momen saat dirinya tengah bermain sepak bola bersama teman sementara seorang guru di sekolah berlatih memukul samsak setelah kelas usai.
Penasaran, sang bintang muda bertanya dan mengetahui bahwa gurunya tengah berlatih Muay Thai. Dengan energi yang mereka miliki, mereka kemudian ikut bergabung untuk bermain dan menjaga kebugaran.
Nattawut melanjutkan latihannya selama masa sekolah, dan menemukan kedekatan alami dengan olahraga itu hingga membawanya terjun ke arena lokal.
#3 Hampir Berhenti Latihan Muay Thai
Setelah mempelajari Muay Thai, Nattawut pindah ke Bangkok dengan harapan mencari penghidupan dari kariernya.
Namun, harapan itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan ia sadar sulitnya hidup hanya dengan bergantung dari uang hadiah tanding.
Hal itu membuatnya meninggalkan Muay Thai pada 2007 dan mulai bekerja di bar dan restoran yang menawarkan bayaran lebih baik dan stabil.
Sebagai remaja, ia juga menikmati kebebasan baru lewat gaya hidup yang membuatnya jadi gemar berpesta ketimbang latihan.
#4 Tinggal Di Amerika Serikat Selama 10 Tahun
Setelah mendapat pengalaman di industri hospitality, sebuah pintu ke Amerika Serikat terbuka untuknya.
Nattawut kemudian berangkat ke Colorado pada 2013 untuk bekerja di restoran dan menemukan hobi baru dalam snowboarding.
Sebelas tahun kemudian, “Smokin” Jo masih menjalani Mimpi Amerika dan kini tinggal di Atlanta.
#5 Kembali Ke Muay Thai Berkat Seorang Sahabat
Tinggal ribuan kilometer dari rumah, Nattawut akhirnya menemukan teman yang membawanya kembali ke “seni delapan tungkai.”
Pada musim dingin, ia gemar mendaki bukit. Namun, ia merasa kehabisan akal ketika es mulai mencair. Hingga pada akhirnya ia mulai berlatih Muay Thai kembali.
Ia mengenal Master Khunpon Dechkampu lewat seorang teman dan memutuskan pindah ke Atlanta untuk lebih serius menekuni seni bela diri sekali lagi.
Setelah kembali berlaga di ring lewat panggilan dadakan dan meraih kemenangan, ia kembali menemukan cinta lama yang membawanya pada kesuksesan.
#6 Seorang Juara Dunia Muay Thai
Nafas baru dalam karier Muay Thai telah mengubah Nattawut yang tadinya menjadi “petarung di perempatan” Bangkok menjadi atlet sensasional di tingkat internasional.
Dalam beberapa tahun setelahnya, pria asal Nakhon Ratchasima itu memenangi Gelar Juara Dunia WMC Muay Thai dan tujuh kali menjuarai Lion Fight Champions dalam dua divisi.
Kini ia telah berhadapan dengan striker terbaik seperti Giorgio Petrosyan, Regian Eersel, Tawanchai PK Saenchai, Petchtanong Petchfergus, dan banyak lainnya.
#7 Menjadi ‘Smokin’ Jo
Langkah Nattawut menuju puncak juga mengantarkannya pada sebuah nama panggung istimewa.
Pelatihnya melihat ada api dalam setiap pukulan dan tendangannya yang tak bisa dipadamkan dan bisa membakar lawan.
Oleh karena itu, julukan “Smokin” Jo lahir – dan ia terus menegaskan julukan itu lewat kemenangan dan penyelesaian impresif di panggung global.