7 Spesialis Submission Terbaik Dalam ONE Championship
ONE Championship memiliki beberapa spesialis kuncian bawah, atau submission, terbaik di dunia.
Para seniman bela diri ini sangat unggul di dalam dunia grappling, tetapi ketika mereka memasuki laga seni bela diri campuran, mereka juga tak terhentikan ketika membawa lawannya ke atas kanvas.
Seluruh spesialis pertarungan bawah di dalam “The Home of Martial Arts” kebanyakan datang dari disiplin Brazillian Jiu-Jitsu, yang menunjukkan salah satu prinsip dari bela diri – teknik diatas kekuatan.
Mereka menggunakan kemampuannya untuk menetapkan posisi, mematahkan pertahanan lawan dan pada akhirnya mengalahkannya dengan manuver mereka.
Dari semua ahli kuncian di dalam daftar atlet ONE, berikut adalah tujuh spesialis submission terbaik di dunia.
Adriano Moraes
Adriano “Mikhino” Moraes datang dari negara asal Brazilian Jiu-Jitsu, dimana dia memulai latihan untuk menjauhi kehidupan jalanan.
Sang Juara Dunia ONE Flyweight ini menemukan bahwa dirinya memiliki talenta dalam disiplin yang disebut sebagai “the gentle art” ini dan menang dalam beberapa kejuaraan nasional di Brasil.
Kemampuan yang dipelajarinya membuat pria ini meraih kesuksesan dalam karir bela diri campuran di tingkat internasional – ia adalah satu-satunya atlet ONE yang tiga kali meraih gelar Juara Dunia.
Kebiasaannya menyerang dan menyarangkan kuncian ke leher lawannya ini membawa dirinya ke puncak divisi flyweight, dimana dia telah mencetak enam submission atas lawannya berbagai macam teknik choke, termasuk Danny “The King” Kingdad dan Geje “Gravity” Eustaquio.
Demetrious Johnson
Every shot of Demetrious Johnson's stunning submission finish in his ONE debut!
🎥 FROM ALL ANGLES 🎥Every shot of "Mighty Mouse" Johnson's stunning submission finish in his ONE debut! Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Monday, May 20, 2019
Demetrious “Mighty Mouse” Johnson adalah satu-satunya atlet yang tidak memiliki sabuk hitam BJJ, namun kemampuan grappling-nya dapat menandingi siapapun lawan yang dihadapinya.
Demetrious memiliki sabuk coklat dalam disiplin ini, hanya karena dirinya memusatkan perhatian dan waktunya demi menguasai teknik BJJ no-gi bagi bela diri campuran. Hal ini memberinya keuntungan untuk meraih 12 dari 28 kemenangannya melalui submission dengan kombinasi teknik BJJ, gulat dan catch-wrestling.
Gaya bertandingnya mampu membawanya menyerang dalam posisi apapun dan kapanpun ia inginkan, yang ditampilkannya saat ia melakukan kuncian guillotine choke atas Yuya “Little Piranha” Wakamatsu dalam laga perdananya di ajang ONE: A NEW ERA.
Ariel Sexton
Ariel “Tarzan” Sexton dari Kosta Rika memiliki kemampuan baik di atas kanvas sebagai pemegang sabuk hitam dari Daniel Gracie BJJ, tetapi yang mebuatnya berbeda adalah gayanya yang unik.
“Tarzan” memiliki rekor 100 persen penyelesaian dalam karirnya, dimana 10 dari 13 kemenangannya diraih melalui submission.
Serangan bawah yang konstan dan bertubi-tubi, serta keberaniannya menyerang lawan dengan teknik inovatif, membuatnya patut ditonton para penggemar di seluruh dunia. Dua kuncian reverse-triangle keylock yang digunakannya dalam “The Home of Martial Arts” adalah bukti dari kemampuannya.
Garry Tonon
Garry Tonon moves to 5-0 in ONE Championship with a superb heel hook submission of Yoshiki Nakahara in the very first round!Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, May 17, 2019
Garry “The Lion Killer” Tonon adalah seorang grappler submission paling terkenal di dunia. Sebagai seorang anggota Danaher Death Squad, atlet berusia 27 tahun asal Amerika Serikat ini memperbarui permainan no-gi dengan memfokuskan diri pada serangan heel hook.
Pria yang beberapa kali memenangi Kejuaraan Dunia BJJ ini merasakan kesuksesan di dalam Circle saat dirinya mencetak kemenangan melalui submission atas Shinya Aoki dalam sebuah laga grappling, dimana ia sejak saat menjadi seorang seniman bela diri campuran dan menggunakan kemampuannya untuk meraih rekor sempurna 5-0.
“The Lion Killer” mencetak submission atas tiga dari lima lawannya, dimana submission terbaiknya adalah saat ia menggunakan leg lock untuk mengalahkan Yoshiki Nakahara dalam ajang ONE: ENTER THE DRAGON.
Shinya Aoki
Shinya “Tobikan Judan” Aoki mungkin akan menjadi seorang spesialis submission terbaik dalam dunia bela diri campuran.
Sang pemegang sabuk hitam dalam BJJ dan judo ini berhasil meraih 27 dari 43 kemenangannya melalui berbagai kuncian yang dikuasainya.
Ia mampu melakukannya pada tingkatan tertinggi. Tiga dari empat kemenangannya dalam laga perebutan gelar Juara Dunia ONE diraih melalui submission – saat ia melawan Eduard Folayang, Kotetsu Boku dan Kamal Shalorus.
Angela Lee
The 🔝 10 moments in ONE Atomweight World Champion Angela Lee's incredible career thus far! Which is your favorite?Download the ONE Super App now 👉 http://bit.ly/ONESuperApp
Posted by ONE Championship on Tuesday, June 4, 2019
Belum ada yang dapat menandingi kemampuan “Unstoppable” Angela Lee di dalam “The Home Of Martial Arts,” yang membuktikannya kemampuan submissionnya untuk mengalahkan keenam lawannya.
Atlet asal Singapura ini memaksa kelima lawan pertamanya untuk menyerah dengan berbagai teknik kuncian yang dikuasainya – termasuk teknik twister yang jarang terlihat – dan terutama yang keenam dalam laganya demi mempertahankan gelar Juara Dunia melawan Istela Nunes.
Angela bertumbuh dalam dunia bela diri dan meraih sabuk hitam dari ayahnya, Ken Lee. Pengalaman yang dikumpulkannya dari bela diri menjadi alasan utama kesuksesannya dalam dunia bela diri campuran – dimana dirinya meraih peringkat kedua teratas sebagai pencetak submission terbanyak dalam sejarah ONE.
Marat Gafurov
Tidak ada atlet yang meraih kemenangan melalui ‘tapout’ terbanyak dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini selain Marat “Cobra” Gafurov. Atlet asal Rusia ini meraih tujuh kemenangannya melalui submission, dimana sebagian besar kemenangan tersebut adalah melalui kuncian rear-naked choke.
Marat mempelajari gulat dan sambo, namun ia membangun dasar kemampuannya melalui BJJ dan menjadikannya sebagai seorang grappler handal.
Ia meraih enam kemenangan beruntun melalui kuncian rear-naked choke saat menghadapi Martin “The Situ-Asian” Nguyen, Ev “E.T.” Ting dan Naratungalag “Tungaa” Jadambaa – sesuatu yang tidak akan mungkin terulang oleh atlet ONE lainnya.