8 Foto Yang Tampilkan Semangat Bela Diri Sejati Para Pejuang Di ONE
Sebagai rumah dari para seniman bela diri terbaik dunia, tidak mengejutkan bahwa gelaran blockbuster ONE Championship selalu menampilkan nilai-nilai respek, kerendahan hati dan sportivitas tinggi.
Baik kalah maupun menang, para pejuang kami selalu bangga mewakili nilai-nilai dan semangat bela diri, serta selalu membawa diri mereka dengan kelas dan martabat yang baik.
Berikut adalah beberapa contoh terbaik dari rangkaian ajang terbaru kami.
Persaudaraan Vitaly Bigdash Dan Aung La N Sang
Bulan Juni ini, Aung La “The Burmese Python” N Sang memasuki Thuwunna Indoor Stadium di kota kelahirannya, Yangon, Myanmar, untuk menantang pemegang gelar tak terkalahkan Vitaly Bigdash asal Rusia, dalam sebuah laga ulang epik Kejuaraan Dunia ONE Middleweight di ONE: LIGHT OF A NATION.
Pahlawan tuan rumah itu hampir saja mencetak KO atas Bigdash pada ronde pertama, namun atlet Rusia itu mampu bertahan dengan baik. Dari situ, laga ini menjadi pertukaran serangan keras dengan keduanya saling mengincar penyelesaian.
Hal ini berlanjut sampai stanza terakhir, dimana Bigdash berdiri di atas “The Burmese Python,” berusaha mengamankan kemenangan di saat-saat terakhir. Saat bel akhir pertandingan berbunyi, atlet Rusia itu berlutut untuk membantu pahlawan Myanmar ini – yang membuatnya tersenyum dan menyambut bantuan tersebut.
Aung La N Sang mungkin telah memenangkan Kejuaraan Dunia ONE Middleweight malam itu, tetapi ikatan dari kedua pejuang yang berbagi 10 ronde pertandingan dan 50 menit ini jelas tak akan terlupakan.
Pertukaran Bruno Pucci Dan Jimmy Yabo Setelah Laga
Setelah mengatasi berbagai isu, termasuk defisiensi hormon pertumbuhan anak saat ia kecil dan operasi punggung kritis untuk memperbaiki sepasang cakram hernia beberapa tahun yang lalu, atlet asal Brasil Bruno Pucci kini telah pulih dan terfokus sepenuhnya pada kariernya.
Hal ini terlihat dari gelaran ONE: LIGHT OF A NATION di bulan Juni, saat ia meraih kemenangan TKO perdananya atas pencetak KO dalam divisi featherweight asal Filipina Jimmy “The Silencer” Yabo.
Beberapa saat menjelang kemenangan itu, Yabo menunjukkan kelas yang luar biasa dengan memeluk Pucci dan memberinya selamat atas kesuksesannya itu. Atlet Brasil ini membalas pelukannya dan memastikan bahwa Yabo tetap bersemangat melalui kata-katanya.
Sportivitas Luar Biasa Dari Leandro Issa Dan Toni Tauru
Setelah empat tahun absen dari gelaran promosi ini, atlet Brasil Leandro “Brodinho” Issa mencetak penampilan kembali bersama ONE Championship dan memberi pernyataan tegas di ajang ONE: KINGS & CONQUERORS bulan Agustus lalu.
Juara Dunia BJJ ini mendominasi mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Toni “Dynamite” Tauru dan meraih kemenangan TKO yang menjadi penyelesaian perdananya dalam organisasi ini.
Segera setelah grappler Finlandia ini kembali berdiri, ia menghampiri pemenang asal Brasil itu di tengah arena, yang menyalami tangannya dan memberi hormat. Itu adalah sebuah sportivitas luar biasa yang ditampilkan, karena kedua seniman bela diri itu saling berterima kasih atas kesempatan untuk menampilkan kemampuan mereka.
Robin Catalan Mengangkat Tubuh Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke
Mantan Juara Dunia ONE Strawweight Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke telah bekerja keras untuk meraih laga ulang melawan pria yang merebut sabuknya, Yoshitaka “Nobita” Naito.
Pada awal Agustus lalu, di ajang ONE: QUEST FOR GREATNESS, ia mengambil langkah pasti dalam misinya untuk mengatasi badai serangan atlet Filipina Robin Catalan, dan mencetak penyelesaian — sama seperti yang ia lakukan pada kakaknya, Rene — dengan sebuah rangkaian serangan lutut keras yang membuktikan kemampuan Muay Thai elitnya.
Setelah laga itu, Catalan, dengan penuh kerendahan hati dan penghormatan, memberi apresiasi terbesar pada lawannya dengan mengangkat tubuhnya dalam perayaan kemenangan itu.
Sagetdao Petpayathai Beri Penghormatan Pada Mahmoud Mohamed
Juara Dunia Muay Thai Sagetdao “Deadly Star” Petpayathai melanjutkan tahun sempurnanya di dalam arena. Ia menghujani lawannya asal Mesir Mahmoud “El Deep” Mohamed dengan pukulan dan sikutan untuk meraih kemenangan TKO kedua berturut-turut dalam ajang ONE CHAMPIONSHIP: SHANGHAI bulan September ini.
Hanya beberapa detik setelah meraih kemenangan, Sagetdao memastikan dirinya menghampiri atlet Mesir ini untuk memastikan dirinya baik-baik saja. Lalu, Petpayathai mengambil posisi bersujud ke arah Mahmoud, yang menunjukkan sebuah penghormatan dan rasa terima kasih atas lawannya itu.
Kepedulian Miao Jie Akan Mona Samir
“Supermom” Miao Jie menjalani debut promosional yang sukses di ajang ONE CHAMPIONSHIP: SHANGHAI. Grappler Tiongkok berprestasi ini, yang memenangkan kejuaraan gulat nasional dan beberapa gelar BJJ, mengalahkan peraih medali perak Kejuaraan Gulat Afrika beberapa kali, Mona Samir, melalui kuncian armbar dalam waktu 49 detik.
Walau Miao sempat merayakan, ia memastikan dirinya mendekati Samir untuk memeriksa kondisinya. Ia memikirkan keadaan Samir terlebih dahulu, daripada merayakan kemenangan perdananya bersama ONE, dan itu menjadi bukti dari karakter yang luar biasa.
Pertukaran Sederhana Tetsuya Yamada Dan Kyle Rozewski
Atlet Jepang Tetsuya Yamada kembali ke dalam promosi ini untuk pertama kalinya sejak ia kalah melalui keputusan juri dari Juara Dunia ONE Lightweight Eduard Folayang di bulan Januari 2016, dimana ia menjadikan dirinya ancaman baru dalam divisi featherweight.
Ia berlaga melawan seorang atlet pengganti dalam pemberitahuan singkat, Kyle Rozewski, di ajang ONE CHAMPIONSHIP: SHANGHAI, dimana serangannya tak dapat terbendung oleh atlet AS itu. Ia mematahkan perlawanan Rozewski melalui kuncian rear-naked choke pada menit 1:55 di stanza pembuka.
Tidak sampai tiga detik setelah tap-out tersebut, kedua pejuang itu saling memeluk saat masih berada di atas kanvas. Yamada berlutut dan membungkuk pada Rozewski, yang membalas dan kemudian menyalami tangan pejuang Jepang ini.
Xu Chun Yan Dan Eh Ya Nut Berpelukan
Mereka bukanlah sahabat yang lama terpisah, tetapi mereka pastinya nampak seperti itu di laga mereka dalam ajang ONE CHAMPIONSHIP: SHANGHAI. Faktanya, atlet Tiongkok Xu Chun Yan dan atlet Kamboja Eh Ya Nut mungkin telah mencuri perhatian karena kedua kompetitor divisi strawweight ini menampilkan kemampuan luar biasa dan sebuah sikap yang tak kenal mundur.
Sebelum keputusan mutlak itu memberi kemenangan bagi Xu dalam laga tiga ronde ini, kedua atlet yang kelelahan itu – dengan bekas luka dan lebam – berpelukan di tengah arena. Sebuah ikatan khusus terjadi saat itu, dan terlepas dari apapun keputusan juri, tak akan ada yang dapat menggantikannya.