9 Hal Tentang James Nakashima Yang Anda Tidak Ketahui

James Nakashima YK4_3029

James Nakashima memang pendiam dan sangat tenang, namun itu tak berarti ia adalah seorang penakut. Tekanan tanpa henti yang ditampilkannya di dalam Circle menunjukkan para penggemar ONE Championship bahwa ia adalah seniman bela diri campuran yang tak kenal takut.

Mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Welterweight kini beralih ke divisi lightweight, dan ia akan kembali beraksi melawan atlet fenomenal Dagestan Saygid Izagakhmaev di ONE: HEAVY HITTERS pada Jumat, 14 Januari nanti.

Laga ini akan memberi Nakashima kesempatan untuk bangkit dari dua kekalahan keras di tangan sepasang mantan Juara Dunia ONE, dan ia pun melakukan perubahan dalam gaya hidup yang diharapkannya akan menjadikan dirinya salah satu faktor penentu dalam divisi barunya itu.

Sebelum anda melihatnya beraksi, berikut adalah sembilan hal yang anda tak ketahui tentang atlet Amerika Serikat berusia 33 tahun ini.

Kyrgyzstan MMA star Kiamrian Abbasov fights American athlete James Nakashima at ONE: INSIDE THE MATRIX II in Singapore

#1 Ia Penggemar Berat Dave Matthews

Nakashima memiliki citarasa eklektik dalam musik dengan berbagai penampil favorit dalam hampir tiap genre, namun Dave Matthews Band menjadi andalan bagi warga Illinois ini.

“Selama satu tahun terakhir ini, saya banyak mendengarkan album Dave Matthews berjudul ‘Crash.’ Selain itu, ‘Live at Red Rocks 8.15.95’,” kata Nakashima.

#2 Bersemangat Karena Para Penggemar

Walau musik menjadi bagian utama kehidupan pria asal Arizona ini, gelaran bela diri yang disiarkan secara langsung juga memiliki seluruh atmosfer yang ia butuhkan.

“Saya teringat beberapa ajang pertama ONE di Filipina. Itu adalah malam yang gila di Filipina, dan suara sorakan penonton terdengar sangat keras di ruang ganti. Nampaknya mereka berada tepat di atas kami, di dalam ruang ganti,” kenangnya.

“Saya hanya merengkuh semua itu. Saya mencintai gambaran itu. Anda tak terlalu membutuhkan musik apa pun di sana.”

#3 Ia Ingin Tetap Aktif Bersama Keluarga

Nakashima menghabiskan sebanyak mungkin waktu di luar rumah, dimana ia dapat menikmati beragam aktivitas bersama mereka yang berada paling dekat dengannya.

“[Keluarga saya] memiliki dua skateboard, dua pasang rollerblade, beberapa sepeda, dan kami semua pergi keluar. Kami juga memiliki seekor anjing,” kata perwakilan MMA Lab ini.

“Kami gemar mengendarai sepeda dan bermain rollerblade. Itu cukup keren. Itu sangat menyenangkan. Kami biasanya melakukan itu pada hari Jumat dan Sabtu malam”

#4 Malam Pertandingan Bagi Keluarga Nakashima

Nakashima mungkin menyukai gaya hidup aktif di alam bebas, namun ia juga menikmati malam menyenangkan bersama teman-teman atau keluarganya – terutama jika malam itu melibatkan permainan kartu atau ‘board game’.

“Kami memiliki permainan keren ini, bernama Tetris Link. Itu seperti Tetris dalam dunia nyata dengan potongan-potonga sebenarnya, dan anda menyusunnya di dalam tabung, seperti dalam ‘Connect Four’, namun anda tak boleh menciptakan celah,” katanya.

“Putri saya dapat bermain, dan ia berusia 4 tahun. Kami biasanya menjamu teman-teman pada Jumat dan Sabtu malam hanya untuk nongkrong selama beberapa jam, dan kami biasanya bermain board games. Itu menyenangkan.”

#5 Ia Baru Menjalani Diet Baru

Setelah laga terakhirnya di dalam Circle, Nakashima melihat perlunya mengubah kebiasaan makannya. Ia membawa seorang ahli dan menikmati keuntungan dari itu sebelum dirinya mencoba beraksi dalam divisi lightweight.

“Saya telah bekerja keras dengan ahli gizi ini selama satu tahun lalu, sejak laga [Shinya] Aoki itu. Saya melakukannya dengan benar dan telah menjadi sangat disiplin. Saya merasa lebih baik,” kata pria AS ini.

“Ia bekerja sama dengan hal-hal yang saya suka, dan saya gemar segala yang terkait dengan Mediterania. Saya hanya memakan banyak ikan dan telur. Daging itu adalah ancaman bagi saya.”

#6 Berbagi Pengetahuan Untuk Bantu Ibunya

Nakashima tak egois dengan apa yang dipelajarinya. Ia juga menggunakan informasi tentang diet dan olahraga itu untuk membantu keluarganya tetap berada dalam kondisi terbaik mereka. Dan itulah yang terpenting bagi wanita yang membesarkan dirinya sampai saat ini.

“Ibu saya menderita diabetes dan penyintas kanker payudara dua kali, maka segala sesuatu tentang dietnya sangatlah penting,” kata Nakashima.

“Kami selalu bekerjasama, dan saya belajar banyak dari ahli gizi baru ini. Maka, saya hanya memberitahunya apa yang saya pelajari.”

#7 Membalas Budi Komunitasnya

James Nakashima heads to the Circle for his World Title fight

Atlet asal AS ini mengetahui seberapa pentingnya membantu orang lain, dimana ia berusaha menjadi kekuatan positif bagi komunitasnya. Sebagai contoh, ia dan keluarganya mempersiapkan makanan bagi mereka yang kurang beruntun dan mengirimkan semuanya sendiri.

“Saya akan memasak sup miju-miju, dan kami akan membuat roti kacang dan selai, serta menambahkan sebotol air minum dan sepotong kue. Lalu, kita akan pergi ke pom benson atau taman lokal dimana mereka berada dan keluar untuk berbicara dengan mereka,” kata Nakashima.

“Saya sangat ingin untuk kembali keluar sana dan melakukan itu, serta lebih konsisten lagi dengan hal ini.”

#8 Ia Memimpin Dengan Tindakan

Nakashima jelas tak dapat bersantai. Sebaliknya, perwakilan MMA Lab star ini ingin menjadi panutan yang aktif bagi putri dan para penggemarnya.

“Saya mencoba memimpin dengan tindakan, dan saya mencoba untuk hidup dengan sedikit lebih berkelas sebelum melakukan hal-hal yang benar,” katanya.

“Saya memulai dengan keluarga saya, dan dari sana, mungkin saya dapat menjangkau sedikit ke dalam komunitas saya seperti yang saya lakukan. Saya merasa cukup sulit untuk menciptakan perubahan lebih dari sekadar di dalam keluarga anda, dan saya kira memimpin dengan contoh adalah cara tercepat untuk melakukan itu.”

#9 Bermain Ski Itu… Bukan Untuk Dirinya

Dari seluruh kemampuannya, Nakashima bukanlah seseorang yang cocok berada di lereng gunung bersalju, namun itu bukanlah karena ia tak pernah bermain ski sebelumnya.

Seniman bela diri campuran ini sempat mencoba olahraga yang menyenangkan ini – hanya untuk mengetahui bahwa itu bukanlah bakat terbesarnya.

“Itu sangat keras dan menyakitkan,” katanya.

“Saya banyak terjatuh. Saya tak tahu bahwa anda tak seharusnya melaju secepat mungkin di lereng pegunungan itu. Maka, itu yang saya lakukan dan saya terjatuh sangat keras. Itu cukup gila.”

Baca juga: Cara Menonton ONE: HEAVY HITTERS, 14 Januari Ini

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9