Abro Fernandes Bangun Timor Leste Melalui Seni Bela Diri Campuran
Salah satu atlet asal Timor Leste yang bernaung di bawah divisi flyweight ONE Championship, Abro “The Black Komodo” Fernandes memiliki motivasi untuk membesarkan dunia bela diri campuran.
Dalam dua tahun terakhir, di tanah asalnya Dili, Timor Leste, Abro membantu merintis gelaran bela diri campuran lokal perdana di daerah tersebut – yang sudah dua kali berlangsung.
Di sela-sela kesibukannya berlatih demi penampilan berikutnya di panggung dunia ONE, perwakilan Han Academy di Solo ini kerap bepergian ke Dili guna membantu gelaran ketiga di kampung halamannya itu.
“Saya ingin atlet-atlet Timor Leste dapat bertanding dan masuk dalam skala internasional – dan karena Timor Leste negara baru – maka saya ingin berkontribusi membangunnya,” ungkap Abro.
“Ini kita sudah ketiga kalinya [kita] membuat acara disana, semua dari nol. Pergelaran [yang akan datang] itu berlangsung di gelanggang olahraga GMT di Dili, Timor Leste, tetapi saya belum dapat memastikan tanggalnya.”
“Pada ajang lalu, terdapat 22 pertandingan, termasuk 6 laga internasional yang dimeriahkan atlet Indonesia dan atlet Timor Leste.”
Atlet berusia 29 tahun ini juga mengungkapkan tingginya antusias masyarakat serta dukungan penuh dari pemerintah Timor Leste, yang menjadi faktor pemicu utama bagi dirinya untuk meluangkan waktu di tengah kesibukan berlatih dan bertanding.
- Makna Dari Julukan ‘The Black Komodo’ Milik Abro Fernandes
- Atlet Yang Bersinar Di Babak Pendahuluan ONE: DAWN OF VALOR
- Hadapi Rudy Agustian, Abro Fernandes Harapkan Laga Penuh Aksi
“Antusiasnya luar biasa, terutama karena dukungan pemerintahnya. Antusiasme tinggi ini mungkin karena masyarakat disana doyan berlaga,” candanya sambil tertawa.
“Orang pemerintahan sampai datang untuk beli tiket menonton, dan beberapa menteri di Timor Leste pun datang menyaksikan acara tersebut.”
Terlepas dari ajang baru tersebut, kesibukannya di luar ONE Circle ini tidak menghalangi dirinya untuk berlatih serius. Mantan Juara OPMMA Indonesia ini pun tetap memiliki motivasi kuat dan menjaga disiplin berlatih untuk menanti laga di tahun 2020.
“Sekarang saya berlatih enam kali dalam seminggu. Saya hanya libur sehari, di hari Sabtu,” sebut atlet yang baru saja meraih kemenangan mutlak saat berlaga di Jakarta.
Saat itu, dirinya berhadapan dengan Rudy “The Golden Boy” Agustian dalam ajang ONE: DAWN OF VALOR, bulan Oktober silam. Terlepas dari kemenangan luar biasa tersebut, ia tetap rendah hati dan enggan menantang siapapun di “The Home Of Martial Arts” untuk menghadapinya.
Ia menyerahkan seluruh keputusan kepada para penata tanding di ONE untuk memilih lawan yang pantas bagi dirinya.
“Saya ikut saja dipasangkan dengan siapapun, karena dalam industri ini promotor [ONE] pasti lebih tahu,” kata “The Black Komodo.”
“Jika kedepannya saya dihadapkan dengan salah satu atlet, itu pastilah keputusan terbaik. Maka, saya [hanya harus] siap menunjukan kemampuan terbaik saya bagi para penggemar.”
Atlet yang memegang rekor profesional 8-2 ini juga berpesan bagi generasi muda di Timor Leste untuk lebih semangat dalam berkarya sehingga dapat membangun negeri.
“Untuk generasi muda lebih semangat, karena kita negara baru, jadi kita bangun bersama untuk Timor Leste yang lebih maju.”
Baca Juga: Abro Fernandes Bimbing Atlet Bela Diri Timor Leste Menuju Pentas Dunia