Adrian Mattheis Rayakan Hari Lahir Dalam Balutan Kesederhanaan
Tepat hari ini, 14 Mei 1993, Adrian “Papua Badboy” Mattheis dilahirkan. Selebihnya, seperti yang orang bilang, adalah sejarah.
Jauh dari kesan glamor, atlet kelahiran Ternate, Maluku Utara ini merayakannya dengan penuh kesederhanaan.
Jelang pergantian usia, Adrian yang tinggal di asrama bilangan Pasar Minggu itu lebih memilih untuk mengucap syukur lewat alunan lagu dan petikan gitar. Kapel sederhana di asramanya menjadi tempat baginya untuk merayakan hari jadi.
Momen itu pun Adrian bagikan lewat laman Instagramnya. Adrian tampak bermain gitar menggunakan kaos putih bertuliskan #kasihslowtempo yang jadi lagu penyemangatnya sebelum berlaga.
“Tadi malam, ketika mengunggah foto, saya langsung tak mampu berkata apa-apa. Saya berdoa. Saya di sini di asrama, dan kebetulan ada kapel tempat ibadah. Pukul 12 malam Adrian sudah persiapkan. Walupun tidak makan kue ulang tahun, Adrian ada bawa air segelas. Cuma minum air, semoga sehat-sehat terus,” ujar atlet yang menginjak usia 27 tahun ini.
Kesederhanaan memang telah melekat dalam dirinya. Adrian mengaku bahwa ia tak pernah merayakan momen istimewa ulang tahun seperti kebanyakan orang pada umumnya. Ada kisah pilu yang membekas dalam benaknya dan keluarga.
- Danny Kingad Inginkan Penebusan Atas Adriano Moraes, Demetrious Johnson
- Adrian Mattheis Inginkan Laga Tanding Ulang Demi Jadi Yang Terbaik Di Indonesia
- Eko Priandono Ungkap Persahabatannya Dengan ‘The Terminator’
“Kalau secara pribadi, Adrian pada saat itu berusia 3 tahun, bertepatan juga dengan meninggalnya saya punya kakek. Jadi memang dari kecil Adrian tidak pernah merasakan hal-hal seperti meniup lilin dan makan kue. Tidak pernah. Sampai usia sekarang, tidak pernah merasakan hal-hal seperti itu yang biasa orang lain rayakan,” kenang Adrian.
Adrian, yang menghabiskan masa kecil hingga remaja di Sorong, Papua Barat, kini tengah mengejar mimpi dan karier di pentas global ONE Championship. Atlet dengan jumlah penyelesaian terbanyak di divisi strawweight ONE ini harus rela berjauhan dengan keluarga besarnya, yang tinggal di ujung timur nusantara.
Namun, tak ada jarak yang terlalu jauh bagi seorang ibu dan anaknya. Sang ibunda ingat betul akan hari ulang tahun Adrian. Dirayakan sederhana, teriring doa dari sosok yang begitu penting dalam hidup Adrian.
“Kalau orang pertama yang ucapin selamat tadi malam itu mama lewat telepon. Biasanya, mama kasih ucap syukur di gereja. Mama kan memang darah daging [Adrian] toh, dia punya hati nurani pasti. Orang pertama mama, tepat pukul 12 waktu sini [Jakarta]. Mama telepon jam 2 dinihari di sana. Mama kan sudah wanti-wanti, toh,” cerita Adrian.
Sebagai seorang superstar dengan banyak fan, ucapan dan doa pun mengalir tiada henti untuk Adrian, terutama di media sosial.
“Mama terus bapak juga telepon. Tapi kalau bapak pasti terakhir-terakhir. [Instagram] story banyak berarti banyak orang yang sayang, toh. Karena mereka kirim ucapan dan tandai saya, jadi respek balik,” kata Adrian dengan logat Timurnya yang khas.
Merayakan bertambahnya umur di tengah pandemi COVID-19 ini pun juga membuat Adrian kian bersyukur. Khususnya karena ia masih diberi kesehatan dan umur baru saat ini.
“Kalau memaknai dampak seperti ini, ya kita lebih mengucap syukur lagi, karena sampai saat ini Tuhan masih kasih kesehatan, kasih banyak rezeki. Masih kasih teman-teman yang baik dan sayang sama saya,” ujar Adrian.
“Harapan yang pertama su pasti bikin keluarga bangga, terus orang-orang di sekitar saya menghargai adanya saya.”
Baca juga: Kisah Persahabatan Dan Perjuangan Oscar Yaqut Bersama Sang Pelatih