Adriano Moraes Vs. Demetrious Johnson II: 4 Kunci Kemenangan Di Laga Ulang Kejuaraan Dunia ONE Flyweight

Adriano Moraes Demetrious Johnson ONE on TNT I 22

Adriano Moraes dan Demetrious Johnson akan segera memasuki laga ulang yang sangat ditunggu dalam sejarah ONE Championship.

Pada Sabtu, 27 Agustus, laga Kejuaraan Dunia ONE Flyweight mereka akan menjadi puncak ONE Fight Night 1, yang disiarkan langsung dari Singapore Indoor Stadium pada jam tayang utama A.S.

Tahun lalu, Moraes mengejutkan para penggemar di seluruh dunia dengan memberi kekalahan KO satu-satunya dalam karier MMA legendaris “Mighty Mouse.”

Kini, para penggemar di seluruh dunia sangat ingin melihat apakah sang penguasa dapat mengulangi pencapaian tersebut, atau apakah sosok yang 12 kali menjadi Juara Dunia Flyweight itu akan dapat menyesuaikan diri untuk merebut sabuk emas itu.

Ini jelas takkan mudah bagi siapa pun yang berusaha mencapai puncak. Maka itu, berikut adalah beberapa kunci kemenangan bagi laga utama yang epik dalam kartu perdana ONE Championship di Prime Video ini.

#1 Jangkauan Panjang Moraes

Adriano Moraes lands a kick to Yuya Wakamatsu's head during the ONE Flyweight World Championship fight at ONE X

Moraes dapat mengatur jarak dengan baik pada ronde pertama laga awal mereka, dan memanfaatkan posturnya yang tinggi untuk menghujani “Mighty Mouse” dengan pukulan straight dan tendangan keras.

“Mikinho” memadukan serangan jarak jauh ini dengan pergerakannya untuk menghindari bahaya dan menjaga lawannya untuk dengan mudah menyerang.

Hal ini adalah sesuatu yang disoroti Johnson ketika ia melihat kembali pertarungan pertama mereka, maka jika sang Juara Dunia dapat sekali lagi mengendalikan jarak dan ritmenya, ia akan mendapatkan keunggulan besar.

Pertama, Moraes akan mampu mendaratkan serangan tanpa merasa terancam karena keunggulan jangkauannya. Dan, jika “Mighty Mouse” merasa frustrasi dan terpaksa menerjang maju, ia dapat membuka celah untuk serangan balik.

Dalam laga pertama mereka, pria Brasil ini berdiri mempertahankan posisinya saat Johnson menerjang masuk. Ia memastikan kuda-kuda dan mendaratkan uppercut keras yang menjadi awal dari akhir pertarungan itu.

Jelas bahwa “Mikinho” dapat memadukan kesabaran dengan kejuatan jika DJ merasa tertekan dan melakukan kesalahan yang sama.

#2 Johnson Temukan Cara Menutup Jarak

Demetrious Johnson and Rodtang Jitmuangnon in the clinch during their mixed rules superfight at ONE X

Cara masuk yang cerdas akan menjadi kunci kesuksesan Johnson dalam laga ulang itu. Ia ingin menghindari kejadian yang sama, dimana hal ini berarti dirinya wajib menutup jarak untuk menyerang, masuk ke clinch, atau bergulat tanpa terkena serangan keras.

Beruntung, pria berusia 36 tahun ini memiliki berbagai persenjataan untuk melakukannya.

Arsenal itu termasuk pergerakan masuk-keluar yang sangat cepat, dimana itu memberi kesempatan bagi “Mighty Mouse” untuk menyarangkan serangan kilat dan menghindari serangan balik. Ia juga dapat berganti kuda-kuda untuk menciptakan jarak atau masuk ke posisi menguntungkan dari sudut berbeda.

Teknik feint juga akan menjadi faktor kunci, dimana jika ia membuat Moraes bereaksi pada sebuah serangan potensial, lawannya itu akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk menyerang balik.

Ada satu hal yang dapat dipastikan. Kapan pun Johnson menutup jarak, ia harus memastikan kepalanya terhindar dari jalur serangan, atau berlindung untuk mencegah masuknya serangan kuat.

#3 Kelihaian BJJ Moraes

Adriano Moraes goes for a submission attempt against Yuya Wakamatsu during the ONE Flyweight World Championship fight at ONE X

Sementara “Mikinho” hampir tak mungkin mendapatkan keunggulan dalam pertukaran gulat, itu tak sepenuhnya diperlukan untuk meraih kesuksesan di posisi ground dalam laga ini.

Pria Brasil itu sangat lihai memanfaatkan kesempatan apa pun. Dalam laga pertahanan gelar Juara Dunia terakhirnya melawan Yuya Wakamatsu, pemegang sabuk hitam BJJ ini mengamankan guillotine choke untuk mengakhiri laga saat takedown rival Jepangnya tak cukup klinis.

Moraes juga memiliki beberapa teknik licin untuk meraih punggung lawannya dari posisi berdiri, yang jelas dapat menjadi senjata tersendiri dalam clinch atau setelah percobaaan yang gagal dari Johnson. Di ground, ia pun sangat efektif untuk mencari posisi dominan demi mempersiapkan kuncian lehernya.

“Mighty Mouse” adalah grappler elite yang belum pernah terkena submission dalam kariernya, namun sebelum pertemuan awalnya dengan Moraes, ia juga belum pernah terkena KO.

Itu berarti tak ada yang dapat diabaikan, terutama saat sang penguasa divisi sangat lihai saat dirinya mendapatkan kesempatan untuk melingkarkan lengannya di leher lawan.

#4 Permainan Atas Dominan Dari Johnson

Demetrious Johnson defeats Danny Kingad at ONE CENTURY DC DUX_1910

Jika Johnson dapat dengan sukses menutup jarak untuk beraksi dengan rivalnya yang berpostur lebih tinggi itu, ia akan memiliki lebih banyak kesempatan meraih takedown. Dan, saat pria A.S. itu berada di posisi atas (top position), ia sangat sulit digoyahkan.

Permainan atas yang mendominasi itu dapat menjadi faktor terbesar dalam laga ini. Moraes hanya sekali kalah dalam 13 laga terakhirnya – yang tiba dari keputusan terbelah atau split decision – tetapi dalam kedua laga itu, terdapat beberapa momen dimana ia terjepit di atas kanvas.

Sementara itu, “Mighty Mouse” memiliki dasar yang kuat dan pengendalian sempurna, yang dapat dipadukannya dengan ground-and-pound untuk memenangkan bagian panjang dari pertempuran itu.

Jika Johnson dapat memaksa “Mikinho” memasuki posisi yang buruk dalam jangka waktu yang panjang, sang penguasa mungkin harus berusaha keras untuk keluar dengan cara apa pun.

Dan, mirip dengan rivalnya asal Brasil itu, DJ sangat bagus saat mengincar kesempatan submission – bahkan dalam celah terkecil sekali pun.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9