Anime Yang Menginspirasi Bintang Bela Diri ONE Untuk Sukses
Anime memiliki peran penting dalam kehidupan remaja beberapa atlet ONE Championship. Nilai serta inspirasi yang ada menjadi modal berharga bagi kesuksesan mereka saat tumbuh dewasa.
Tanpa serial animasi dari Jepang ini, hari-hari para ksatria olahraga ini mungkin tidak akan sama. Mereka mendapat inspirasi tentang tubuh atletis, semangat pantang menyerah, dan kekuatan batin yang mengiringi perjalanan karier bela diri mereka masing-masing.
Lima bintang seni bela diri campuran, termasuk atlet kebanggaan Indonesia Putri “Ami” Padmi, mengisahkan tentang pengalaman mereka berkenalan dengan anime dan bagaimana hal itu turut membentuk masa depan mereka.
Yushin Okami
Salah satu bintang seni bela diri terbesar asal Jepang, Yushin “Thunder” Okami, kerap menonton tayangan anime di televisi saat masih kecil. Faktanya, hingga saat ini pun ia masih menonton anime dikala senggang.
Perspektif atlet welterweight ini pun sedikit berubah. Jika dulu “Thunder” ingin menjadi karakter dalam anime, kini sebaliknya, ia yang menjadi inspirasi tokoh anime.
“Saya suka anime. Saya terbiasa nonton itu saat kecil. Favorit saya adalah Dragon Ball, Touch, dan Doraemon,” tuturnya.
“Sekarang, saya suka Attack On Titan. Karakter utamanya bernama ‘Eren’ yang bisa berubah menjadi Titan, dan saya dengar tubuh saya menjadi model dari bentuk tubuh Titan. Saya merasa terhormat!”
Okami percaya acara semacam ini bisa memberi banyak keuntungan bagi imajinasi anak muda, dan ia merasa hal itu sejalan dengan dunia seni bela diri.
“Anime membiarkan kita untuk bebas berimajinasi,” jelasnya.
“Saya rasa seni bela diri campuran juga merupakan tipe seni yang tak ada batasan. Setelah mendapatkan stimulus dari gaya berpikir bebas dan pengisahannya, saya ingin terus mencoba mengembangkan satu-satunya gaya seni bela diri yang saya miliki.”
Putri Padmi
“Ami” dikenal sebagai salah satu atlet yang tumbuh bersama anime. Bahkan, tak jarang ia mengenakan kaus bertema anime dalam kesehariannya, terutama Naruto, seorang ninja yang memberi banyak inspirasi bagi dirinya.
“Bagi saya Naruto adalah diri saya yang lain, yang mewakili semangat pantang menyerah. Meski awalnya tidak punya teman, butuh pengakuan, tidak ada bakat dan selalu gagal, dia memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak pernah meninggalkan siapapun,” tutur atlet kelahiran Tuban, Jawa Timur ini.
“Pokoknya Naruto itu saya banget. Saya selalu mencontoh dia, kata-katanya, dan tujuannya. Jadi saya tidak akan pernah menyerah akan apapun dan selalu menjadi lebih kuat.”
Naruto jadi pilihan teratas dari atlet berusia 26 tahun tersebut, namun ada dua karakter lain yang turut memberi inspirasi baginya.
“Saya suka One Piece dan tokoh utamanya, Luffy. Dia suka makan dan saya juga seorang pemimpin anak buah sejak masa sekolah hingga sekarang seperti halnya Luffy. Jadi saya merasa karakter kepemimpinan saya mirip Luffy,” tutur atlet yang tengah mengejar gelar master dalam studi Hubungan Internasional ini.
One Piece adalah anime yang bertemakan bajak laut, sementara Luffy adalah kapten dari grup bajak laut topi jerami yang penuh keceriaan, sifat yang juga erat kaitannya dengan “Ami.”
Selain dua karakter tersebut, ada satu lagi persona dalam anime populer yang menempati satu tempat khusus di hati “Ami.”
“Yang ketiga Dragon Ball. Saya suka Vegeta karena dia memiliki harga diri tinggi dan merasa bahwa apapun yang terjadi, dia harus ada di puncak karena dia pangeran dari planet Vegeta,” pungkasnya.
Yoshihiro Akiyama
Ikon bela diri asal Jepang dan Korea Selatan Yoshihiro “Sexy Yama” Akiyama telah menjadi inspirasi bagi banyak seniman bela diri muda. Namun ia sendiri rupanya termotivasi oleh anime dan karakter utamanya.
Ia terinspirasi oleh banyak karakter anime, termasuk Master Roshi dari Dragon Ball, Bem dari Humanoid Monster Bem, dan Kaibutsu Tarō dari The Monster Kid, dan karakter lainnya.
“Saya menyukai dan sering menonton anime,” ungkapnya.
Akiyama juga merupakan seorang gamer. Di tengah perkembangan pesat Esports, ia percaya ada ruang untuk menghubungkan dunia fantasi dalam game dan anime dengan dunia nyata seni bela diri.
“Dalam video game, terkadang gerakannya mirip dengan bela diri, dan kita bisa belajar dari situ dan melakukan latihan [visual]. Anime juga merupakan materi yang bagus. Saya rasa kita juga bisa melakukan latihan [visual],” usulnya.
“Oleh karena itu, saya rasa itu merupakan konten yang penting bagi seniman bela diri. Sangat bagus jika kita bisa menciptakan sebuah olahraga baru di dunia nyata dan Esports, tanpa harus memperlakukan mereka secara terpisah.”
Keanu Subba
Atlet featherweight asal Malaysia Keanu Subba merupakan seorang penggemar Slam Dunk, sebuah anime yang menceritakan kisah Hanamichi Sakuragi dan tim basket Shōhoku High School.
Sakuragi awalnya merupakan anak yang nakal, namun komitmen dan determinasi tinggi yang ia tunjukkan pada olahraga membuat hidupnya berubah.
“Saya melihat diri saya dalam karakter tersebut. Dia selalu menjadi orang aneh yang tak banyak bicara dan sering bermasalah di sekolah,” jelas Subba.
“Dia adalah anak yang memiliki banyak energi dan olahraga basket mampu membantunya. Awalnya dia adalah pemain basket yang kacau, namun lewat latihan rutin, dia bisa menjadi seorang pemain tim yang hebat.
“Hal ini menunjukkan bahwa jika anda sangat menginginkan sesuatu dan bisa menyisihkan waktu, anda bisa menjadi hebat dalam apapun.”
Yuya Wakamatsu
Atlet flyweight dengan pukulan keras Yuya “Little Piranha” Wakamatsu juga menyukai dunia fantasi anime dan manga. Beberapa anime favoritnya termasuk Dragon Ball, Kingdom, Vagabond, Yu Yu Hakusho, dan Baki The Grappler.
Seperti halnya kariernya di dalam Circle, “Little Piranha” percaya bahwa para tokoh utama dalam anime tersebut turut dibesarkan oleh kekuatan dari lawannya.
“Saya menyukai anime itu karena kehadiran berbagai musuh yang kuat,” tuturnya.
Namun rasa suka terhadap anime dan manga terasa lebih mendalam bagi Wakamatsu. Faktanya, ia menamai anaknya sesuai dengan tokoh utama Vagabond.
“Saya sangat terinspirasi oleh anime dan manga, hingga memutuskan menamai anak saya Musashi,” ungkapnya.
