Apa Langkah Selanjutnya Dari Para Pemenang Di ONE: AGE OF DRAGONS?
ONE Championship menghampiri ibukota Tiongkok pada hari Sabtu, 16 November, dimana ajang ONE: AGE OF DRAGONS mampu membakar semangat para penonton di Beijing dengan laga spektakuler.
Gelaran ini penuh dipenuhi oleh kemenangan mengejutkan dari beberapa atlet paling berbakat di atas panggung dunia, yang mendapatkan hak untuk maju dan naik peringkat berkat performa mereka.
Berikut adalah beberapa laga yang mungkin akan mereka jalani pada tahun 2020.
Ilias Ennahachi
Keberhasilan Ilias “Tweety” Ennahachi untuk mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing untuk pertama kali melawan “Metal Storm” Wang Wenfeng berarti Lerdsila Phuket Top Team akan tetap mengincar atlet keturunan Belanda-Maroko ini.
Bintang asal Thailand ini adalah seorang legenda dengan lebih dari 300 laga dalam resume-nya, serta sebuah rekor sempurna ONE Super Series sebesar 4-0, serta sangat nyaman untuk berlaga di bawah peraturan kickboxing atau Muay Thai.
Namun, atlet berusia 38 tahun ini tidak ingin menghadapi rekan senegaranya demi sebuah gelar. Dengan Rodtang “Iron Man” Jitmuangnon yang merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai, Ilias lah yang menjadi target utamanya.
Lerdsila akan menawarkan sebuah tantangan tersendiri bagi pria asal Utrecht ini dengan gayanya yang unik dan ‘licin’, namun ia harus melewati Elias “The Sniper” Mahmoudi terlebih dahulu dalam ajang ONE: MARK OF GREATNESS bulan Desember ini.
Atlet Perancis-Aljazair ini pernah menantang sabuk emas, namun usahanya untuk menambah koleksi gelar Juara Dunia yang ia miliki terhenti karena cedera yang dideritanya. Jika ia dapat meraih kemenangan terbesar dalam karirnya, ia akan menjadi penantang yang sesuai bagi “Tweety” untuk tahun 2020.
Walau ia adalah seorang praktisi “seni delapan tungkai,” tangan cepatnya dan tekniknya yang hampir sempurna menjadikan dirinya kandidat sepurna bagi laga melawan atlet nomor satu di dunia itu.
Meng Bo
Bintang Tiongkok Meng Bo mencetak kemenangan perdana dalam karirnya bersama ONE di depan penonton tuan rumah dan langsung masuk ke posisi paling berbahaya di divisi atomweight wanita.
Dengan 14 kemenangan dalam karir profesionalnya, termasuk empat kemenangan beruntun saat ini, ia layak mendapatkan seorang lawan yang cukup memiliki prestasi. Gina “Conviction” Iniong dapat menjadi tantangan yang sesuai bagi dirinya.
Perwakilan Team Lakay ini memiliki berbagai pengalaman dalam “The Home Of Martial Arts,” termasuk sebuah kemenangan melawan Jihin “Shadowcat” Radzuan dalam laga sebelumnya. Ia adalah seniman bela diri berkemampuan lengkap yang memiliki striking luar biasa, serta kemampuan untuk mengendalikan sebuah kontes dengan teknik grappling dan ground and pound miliknya.
Ini akan memberikan sebuah ujian yang menarik bagi seorang veteran seperti Meng. Jika ia dapat melewatinya, ia mungkin akan dapat naik peringkat untuk akhirnya menghadapi Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee.
Ritu Phogat
Ritu “The Indian Tigress” Phogat juga mencetak dampak yang luar biasa dalam dunia bela diri campuran dengan memulai kampanyenya di olahraga barunya melalui sebuah TKO impresif pada ronde pertama.
Ritu masih mempelajari disiplin ini sambil tetap mengasah kemampuan grappling-nya yang luar biasa, namun ia nampak siap untuk maju ke tingkatan yang lebih tinggi dalam kompetisi ini.
Angelie “D Explorer” Sabanal akan menjadi atlet yang sesuai untuk laga keduanya. Walau atlet Filipina ini juga masih relatif baru dalam karirnya, ia juga telah menunjukkan kemampuan menyeluruh di atas panggung dunia sejauh ini, termasuk sebuah kemenangan melalui keputusan mutlak melawan Rika “Tiny Doll” Ishige.
Semua mata akan tertuju pada Ritu Phogat, saat ia melangkah maju dalam karirnya, dan Angelie akan memberikan tantangan yang berbeda dalam debutnya, berkat teknik Muay Thai yang luar biasa.
Tang Kai
Tang Kai tampil sangat luar biasa saat ia mengambil tantangan terberatnya sampai saat ini ketika melawan Edward “The Ferocious” Kelly dalam tiga ronde.
Atlet Tiongkok ini sekarang mulai berubah menjadi seniman bela diri berbakat yang mungkin dapat menjalani perebutan gelar Juara Dunia, serta berlaga dengan para atlet terbaik dalam divisi featherweight dan penantang yang memiliki kemampuan seimbang.
Mantan penantang gelar Juara Dunia Koyomi “Moushigo” Matsushima masuk ke dalam kategori tersebut, dimana kemampuan gulatnya akan menguji pertahanan takedown milik perwakilan Dragon Warrior Shanghai ini.
Namun, spesialis taekwondo Jepang ini sangat gemar bertukar serangan atas, dan ini akan menjadi sebuah laga menakjubkan dengan seseorang yang meraih sembilan kemenangan pertamanya melalui KO.
Enriko Kehl
Enriko “The Hurricane” Kehl dapat menggemparkan dan membakar suasana, seperti yang ditunjukkannya saat menaklukkan Armen Petrosyan dalam dua ronde di ajang ONE: AGE OF DRAGONS.
Sebuah rekor yang dipenuhi oleh nama-nama legendaris membuktikan bahwa atlet asal Jerman ini tidak takut bertukar pukulan dengan para atlet terbaik, maka ia tidak akan mengalami kesulitan untuk menghadapi ‘mesin penghancur’ lainnya untuk menciptakan sebuah laga yang luar biasa.
“Smokin” Jo Nattawut adalah seorang pencetak KO yang akan membuat para penggemar bereaksi luar biasa sejak pukulan pertama dilemparkan sampai akhir laga, dan nampak tidak pernah puas saat keputusan jatuh ke tangan para juri.
Sulit untuk melihat bahwa laga Enriko melawan Jo tidak akan dipenuhi dengan penampilan dan ketegangan luar biasa dalam divisi featherweight ONE Super Series.