Apa Langkah Selanjutnya Dari Para Pemenang Di ONE: NO SURRENDER III?

Fabio Pinca Shannon Wiratchai NS3 1920X1280 25

ONE Championship menyelesaikan rangkaian gelaran NO SURRENDER dengan sebuah kejutan besar.

Organisasi bela diri terbesar di dunia ini menggelar ONE: NO SURRENDER III pada hari Jumat, 21 Agustus, dimana terdapat berbagai momen luar biasa sepanjang laga ini.

Semua ini termasuk rangkaian KO yang menjadi sorotan, penampilan dominan, bahkan sebuah kemenangan terbelah (split decision) yang sangat tipis.

Sebelum kita menutup buku untuk trilogi menarik ini, mari kita lihat sejenak beberapa laga yang mungkin akan dijalani oleh ketiga pemenang di bawah ini ke depannya.

Kulabdam Sor. Jor. Piek Uthai

“Left Meteorite” Kulabdam Sor. Jor. Piek Uthai membuktikan bahwa ia adalah penantang teratas dalam divisi bantamweight Muay Thai di organisasi ini.

Setelah mengalahkan penantang kedua teratas Bobo “The Panther” Sacko dalam debut promosionalnya di bulan September lalu, atlet Thailand ini mencetak sebuah KO mengejutkan atas penantang teratas, “The Million Dollar Baby” Sangmanee Klong SuanPluResort, pada ronde pertama laga mereka di ajang ONE: NO SURRENDER III.

Kulabdam menemukan jaraknya dengan tendangan kaki, dengan cerdas menyarangkan kombinasinya sementara membendung tendangan tinggi Sangmanee, serta mencetak penyelesaian atas “The Million Dollar Baby” dengan kombinasi empat pukulan yang berakhir dengan sebuah pukulan cross kiri.

Kini, “Left Meteorite” maju ke babak final Turnamen ONE Bantamweight Muay Thai, dimana ia akan menghadapi Rodlek PK.Saenchai Muaythaigym.

Rodlek, yang adalah Juara Dunia Channel 7 Stadium Muay Thai, sangat dikenal atas pukulan tinjunya, tendangan rendahnya, serta kemampuannya untuk tetap menekan lawannya. Ia menampilkan seluruh atribut tersebut dalam laganya di atas panggung dunia, dimana laganya melawan “Left Meteorite” jelas akan menciptakan pertandingan yang menarik.

Dengan sebuah kesempatan untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai milik Nong-O Gaiyanghadao, hal itu akan menjadi motivasi tambahan bagi kedua pejuang ini.



Shannon Wiratchai

Pionir bela diri campuran Thailand, Shannon “OneShin” Wiratchai, memainkan peran sebagai perusak debut, Jumat malam lalu.

Atlet asal Bangkok berusia 31 tahun ini merusak debut bela diri campuran dari seorang Juara Dunia Muay Thai Fabio Pinca, yang unggul tipis atas atlet Perancis itu melalui sebuah keputusan terbelah.

Terlepas rangkaian penghargaan yang dimiliki Pinca, Wiratchai membawa laga ini ke hadapan warga Lyon itu. Ia segera bertukar serangan dengan dirinya, menjatuhkannya pada ronde kedua dengan sebuah pukulan memutar dengan punggung tangan, serta hampir menyelesaikan laga melalui ground and pound beberapa kali.

Kini, setelah meraih kemenangan yang diraih dengan kerja keras itu, “OneShin” akan ingin terus membangun momentum dan memasuki jajaran teratas Peringkat Resmi Atlet ONE. Namun ia akan harus mendapatkan beberapa kemenangan berikutnya – dimana langkah selanjutnya yang solid mungkin adalah sebuah laga melawan striker lainnya, Edward “The Ferocious” Kelly.

Atlet Filipina itu datang dari sasana terkenal, Team Lakay, yang dikenal memiliki kemampuan wushu luar biasa. Seperti rekan-rekan satu timnya, Kelly juga telah menggunakan gaya tersebut untuk meraih kesuksesan luar biasa, yang mematahkan perlawanan dari Meas Meul, Sung Jong Lee dan “The Terminator” Sunoto.

Sebagai tambahan, sebuah laga melawan “The Ferocious” akan menyediakan lebih banyak lagi motivasi bagi Wiratchai, yang kalah pada rekan satu tim Kelly Honorio “The Rock” Banario melalui keputusan terbelah yang sangat tipis pada bulan Februari. Dalam laga ini, “OneShin” mungkin akan mendapatkan kesempatan meraih penebusan.

Marie Ruumet

Marie “Snow Leopard” Ruumet nampak fenomenal dalam debutnya di gelaran utama ONE.

Atlet Estonia ini menggunakan keunggulan jangkauannya, permainan clinch yang dominan, serta tendangan keras untuk mengalahkan Juara Dunia Muay Thai enam kali Little Tiger melalui keputusan mutlak.

Itu adalah sebuah penampilan luar biasa dari “Snow Leopard” dan sebuah perkenalan yang baik bagi para penggemar di ONE. Kini, langkah berikutnya yang menarik mungkin adalah sebuah laga melawan Ekaterina “Barbie” Vandaryeva.

Vandaryeva, seorang Juara Dunia Muay Thai tiga kali, pastinya akan memberikan tantangan berat bagi Ruumet.

Atlet Belarusia itu, yang akan memasuki laga sebagai atlet yang lebih tinggi, memiliki permainan menyeluruh yang baik – yang juga dapat diadaptasikan untuk menyerang kelemahan lawannya. Di luar itu, ia juga menunjukkan kegemaran untuk menggunakan pukulan dan tendangannya.

Ini akan menjadi sebuah laga yang sangat menarik dan menghibur, terutama karena keduanya sangat ingin untuk masuk dalam jajaran atlet teratas divisi tersebut.

Baca juga: Sorotan Terbaik Dari Ajang ONE: NO SURRENDER III

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9