Bagaimana Persahabatan Petchdam Dan Petchmorakot Dimulai

Muay Thai fighters and best friends Petchdam and Petchmorakot Petchyindee Academy

Saat ONE Championship melanjutkan rangkaian gelaran utamanya dengan ajang ONE: NO SURRENDER pada hari Jumat, 31 Juli, kartu pertandingan itu akan menampilkan sepasang sahabat lama yang tampil dalam rangkaian laga utama, saat mereka berusaha meninggalkan ibukota Thailand itu dengan sabuk emas.

Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai Petchmorakot Petchyindee Academy akan mempertahankan sabuknya dalam laga pendukung utama, sementara sahabatnya, Petchdam Petchyindee Academy, akan berusaha merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai pada laga utama.

Mendapatkan kesempatan berlaga di dua laga teratas dalam kartu ini memiliki arti sangat besar bagi kedua perwakilan Petchyindee Academy ini, yang telah saling mendukung sejak awal mereka mulai berlatih di provinsi Ubon Ratchathani, kira-kira 650 kilometer jauhnya dari Bangkok.

Faktanya, ini adalah sesuatu yang tak disangka oleh Petchdam.

“Saya berbahagia karena saya tidak pernah membayangkan dua anak desa dari Ubon Ratchathani akan, suatu hari nanti, berlaga demi gelar Juara Dunia bersama,” katanya. “Yang satu akan mempertahankan gelar Juara Dunia-nya, dan yang lain menantang sebuah gelar Juara Dunia. Saya sangat bersemangat dan bangga. Saya tak pernah membayangkan bahwa hari ini akan datang.”

Saat Petchdam awalnya mempelajari Muay Thai sebagai anak berusia 8 tahun di Ubon Ratchathani, ia dilatih oleh ayahnya, yang sangat tak berpengalaman dan belum pernah belatih dalam olahraga ini.

Sebagai hasilnya, “The Baby Shark” tidak terlalu berhasil dalam kompetisi. Mengetahui kebutuhan anaknya untuk mendapatkan pelatihan yang lebih baik dan resmi, ayahnya membawa Petchdam kecil ke sasana Sit Odd Piboon di dekat rumah mereka. Itulah saat ia membangun persahabatan dengan seorang anak yang lebih tua.

“Saat saya mulai berlatih di sana, saya bertemu Petchmorakot,” kenang Petchdam. “Saya mengenal Petchmorakot dari sasana dan berlatih bersamanya sejak saya berusia 10 tahun.”



Selama beberapa tahun kemudian, Petchmorakot – yang berusia empat tahun lebih tua dari “The Baby Shark” – mengambil peran seorang kakak dan secara konstan memberi saran terbaik bagi sahabatnya ini.

Keduanya akan berlari, makan dan berlatih bersama. Pada akhirnya, mereka tak terpisahkan.

“Ia seperti kakak saya. Kami sangat dekat,” kata Petchdam. “Saat saya akan berlaga, ia akan selalu berada di tim pojok saya. Saya selalu menjadikannya panutan.”

Namun, selama beberapa waktu, keduanya harus terpisahkan satu sama lainnya.

Pada tahun 2010, Petchmorakot – yang saat itu berusia 16 tahun – berada dalam kondisi yang buruk. Ia mengambil masa istirahat dari Muay Thai untuk berpesta. Namun, ia segera menemukan bahwa hal itu membosankan dan ingin kembali berlatih.

Promotor Rajadamnern Stadium, Mitr Nakorn, menghubungi nak muay muda ini dan membawanya ke Petchyindee Academy.

Walau Petchmorakot menerima pelatihan kelas dunia dalam sasana Muay Thai elit di Bangkok ini, ia merasa sangat terisolasi.

“Saya merasa kesepian pada awalnya karena saya selalu terbiasa berlatih bersama Petchdam,” katanya. “Pertama kali saya tiba di sini, saya merasa kehilangan adik saya.”

Tetapi hal itu akhirnya berubah. Dua Juara Dunia ONE masa depan, Nong-O Gaiyanghadao dan Sam-A Gaiyanghadao, menjaga Petchmorakot dalam perubahannya menjadi seorang kompetitor elit.

Sementara itu, Petchdam sedang berusaha mengatasi kesulitannya sendiri di Ubon Ratchathani. Ia sedikit kesulitan menyeimbangkan kariernya di arena kompetisi dengan studi akademisnya, maka ia terpaksa beristirahat selama dua tahun dari Muay Thai.

Namun, segera, “The Baby Shark” menyadari bahwa ia tidak mendapatkan ketegangan yang sama dari yang didapatkannya dalam latihan bersama rekan-rekan satu tim dan berkompetisi di dalam ring.

Saat ia lulus, ia berbicara dengan ayahnya dan mengungkapkan keinginannya untuk mengejar mimpinya dalam dunia olahraga.

“Saya mengatakan pada ayah saya bahwa saya ingin kembali ke Muay Thai,” sambut Petchdam.

“Ayah saya membawa saya menemui pemilik Sit Odd Piboon, sasana pertama dimana saya berlatih. Namun mereka mengirim saya ke Petchyindee Academy.”

Pada tahun 2014, Petchdam meninggalkan pedesaan itu ke ibukota, dimana ia dipertemukan kembali dengan sahabatnya. Walau keduanya sama-sama merindukan kampung halaman mereka, mereka memiliki satu sama lain untuk diandalkan.

Sepanjang jalan, ikatan mereka menjadi lebih kuat dan keduanya nampak meraih kesuksesan luar biasa.

Petchmorakot merebut beberapa sabuk emas terbesar, yang termasuk dua gelar Juara Dunia Lumpinee Stadium, gelar Kejuaraan WBC Muay Thai Diamond Middleweight, dan yang terbaru, gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai perdana di bulan Februari lalu.

Seperti sahabatnya itu, Petchdam juga merebut berbagai gelar, termasuk sebuah Kejuaraan Dunia Lumpinee Stadium, gelar Juara Dunia WBC Muaythai, serta gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing perdana pada bulan Mei 2019.

Selama waktu terbaik dan terburuk mereka, keduanya tetap bersama.

“Petchdam dan saya seperti saudara dari lain ibu. Kami sangat mengetahui satu sama lain luar-dalam,” kata Petchmorakot.

“Kami telah ada bersama sejak kami masih muda. Kami berbicara dan bermain setiap hari. Kami berbagi makanan dan apaun yang tidak dimiliki satu sama lain. Semua orang mengetahui saya menyayanginya. Walau kami bukan saudara biologis, saya menyayanginya seperti saudara kandung saya sendiri.”

Jelas bahwa “The Baby Shark” merasakan hal yang sama.

“Petchmorakot itu seperti kakak yang selalu memberi saran yang baik. Ia memimpin saya ke arah yang benar. Ia selalu memberi tahu apa yang baik dan buruk, apa yang harus dan tidak boleh saya lakukan, serta segala sesuatunya,” kata Petchdam.

“Ia sangat lucu, tidak terlalu serius, dan saya selalu bermain-main dengannya. Tetapi saya selalu menghormatinya sebagai kakak yang lebih tua. Ia adalah pria yang sangat baik.”

Kini, keduanya akan bersama-sama mengambil langkah terbesar dalam perjalanan bela diri mereka.

Petchdam akan menantang Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon demi sabuk emas dalam laga utama ONE: NO SURRENDER, dan Petchmorakot akan mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Featherweight Muay Thai melawan “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex dalam laga pendukung utama.

Jika kedua perwakilan Petchyindee Academy ini meraih kemenangan, itu akan menjadi sorotan terbesar dalam karier Muay Thai mereka.

“Kalau kami berdua menang dalam ajang ini, itu akan menjadi kesuksesan terbesar bagi kami berdua,” kata Petchmorakot. “Saya akan sangat bangga pada kami berdua karena kami telah saling mengenal dalam waktu yang sangat lama. Saya akan sangat bangga.”

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anda Wajib Menyaksikan ONE: NO SURRENDER

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9