Bedah Laga: Yoon Chang Min Vs. Ma Jia Wen

Laga divisi featherweight bela diri campuran antara “Cannon” Ma Jia Wen dan “The Big Heart” Yoon Chang Min mungkin akan mencuri perhatian di ONE: FULL BLAST II.

Tayang pada Jumat, 11 Juni ini, laga itu menampilkan sepasang pemukul keras dengan kemampuan yang sangat mirip dalam pertarungan krusial demi karier mereka ke depannya.

Simak seluruh kekuatan yang dimiliki Ma dan Yoon, serta mengapa laga ini akan berjalan dengan seru di Singapore Indoor Stadium.

Teknik Striking Ma Jia Wen

Kemampuan striking Ma didasari oleh serangan eksplosif yang hampir selalu menghasilkan KO. Atlet Tiongkok ini jarang sekali menyerang dengan serangan ringan, tetapi dirinya memilih untuk mengejar lawan dan meluncurkan serangan penuh saat melihat celah.

Namun, ia akan sering melakukan feint untuk menguji reaksi lawannya dan menciptakan celah sebelum ia memukul ke arah mereka.

Walau “Cannon” memiliki beberapa tendangan tinggi yang cepat, ia lebih suka bekerja dengan kedua tangannya – sebagian besar dengan overhand kanan dan hook kiri yang berkekuatan besar.

Yoon Chang Min Dan Teknik Tinjunya

Yoon tak akan mundur dari pertarungan striking. Karena latar belakang tinjunya — yang termasuk beberapa kesuksesan dalam laga amatir — atlet Korea Selatan ini memiliki jab tajam dan cross kanan keras.

Ia akan menyengat lawannya dari tengah dan masuk untuk menyarangkan uppercut kanan keras, dimana perubahan sudut itu seringkali terbayar.

Jika Ma menyerang dari jarak jauh, “The Big Heart” dapat menangkis dan membalas dengan pukulan kanannya dari tengah.

Kemampuan Gulat Ma

Ma Jia Wen IMG_2837.jpg

Terlepas dari kemampuannya untuk berdiri dan menyerang di dalam Circle, “Cannon” adalah seorang pegulat berprestasi dengan catatan rekor luar biasa, 68-3, dan meraih medali perak dalam turnamen Gulat Gaya Bebas Nasional Tiongkok.

Jika ia mengalami kesulitan dalam pertukaran striking, ia dapat menerapkan kemampuan gulat andalannya untuk mencoba membalikkan momentum bagi dirinya.

Dengan tingkat kesuksesan 100 persen untuk percobaan takedown dalam tujuh laga terakhirnya, itu jelas menjadi senjata yang efektif — terutama jika rival dari warga Tianjin ini menjadi terlalu nyaman di ranah stand-up dan melupakan atribut lain lawannya itu.

Pertahanan Takedown Solid Dari Yoon

South Korean Yoon Chang Min grabs a headlock

Walau ia belum pernah menghadapi atlet berkemampuan gulat sekaliber Ma, “The Big Heart” sangat mampu menjaga laga di ranah stand-up.

Perwakilan Team Stungun itu memiliki keseimbangan yang bagus dan sprawl cepat – dimana terdapat sebuah elemen lain yang harus diwaspadai “Cannon.”

Melawan Rodian “The Redeemer” Menchavez, Yoon dengan mudah berdiri saat lawannya berusaha menyarangkan takedown, lalu ia menjebak atlet Filipina itu dengan kuncian guillotine choke yang dimodifikasi dari posisi front headlock.

Jika Ma menyerang dan tak menemukan celah, ia akan berada dalam posisi berbahaya.

Pertarungan Meraih Posisi Atas

South Korea's Yoon Chang Min unleashes ground and pound

Jika laga ini beralih ke ranah grappling, faktor terbesar akan menjadi siapa yang dapat meraih posisi atas (top position).

Kedua pria ini memiliki permainan atas yang kuat dan menggunakan ground-and-pound keras untuk mengamankan keunggulan mereka.

Saat berada dalam posisi ideal, Yoon akan menyerang dengan pukulan, serangan siku dan lutut sampai ia meraih punggung lawannya, sementara Ma akan lebih cenderung menyerang sampai meraih TKO di ground — walau ia juga memiliki teknik submission dalam arsenalnya.

Apa pun itu, kedua pria ini tak akan ingin berada di posisi bawah terlalu lama. Elemen ini dapat menjadi sangat penting jika mereka mengalami kesulitan di stand-up dan mereka harus mencari opsi lainnya.