Ben Askren Kenang Awal Dari Rekor Tak Terkalahkan Miliknya
Ben Askren memang tak seperti seniman bela diri lainnya.
Sementara banyak kompetitor debutan berada di ruang ganti dan berusaha menguasai emosi mereka, atlet asal Amerika Serikat ini sangat tenang jelang laga debut besarnya. Jika ada perasaan apa pun, ia sangat bersemangat karena akan mencetak penampilan perdana dalam bela diri campuran.
“Saya bersemangat,” katanya. Tetapi malam itu memang sangat spesial. Sebagai tambahan dari debut yang ditunggu itu, pria yang dikenal sebagai “Funky” ini juga mendukung ajang tersebut.
“Saya sebenarnya adalah promotor ajang tersebut, maka saya sangat sibuk malam itu,” kata pria berusia 32 tahun ini. “Saya memutuskan untuk mempromosikan ajang ini bersama teman-teman saya karena saya tak mendapatkan laga di tempat lain.”
Laga itu digelar dalam Headhunter Productions: The Patriot Act pada 7 Februari 2009. Ajang ini berlangsung di Holiday Inn Select Executive Center, Columbia, Missouri, menghadapi Josh Flowers.
Askren telah memiliki dasar grappling yang dinamis. Lagipula, ia adalah Juara Gulat Divisi I NCAA dua kali yang enam bulan lalu baru bertanding dalam Olimpiade Musim Panas 2008. Ia menghabiskan beberapa bulan berlatih di American Top Team untuk mengasah striking, Brazilian jiu-jitsu dan memadukan seluruh disiplin itu menjadi satu kesatuan.
Sejak saat “Funky” menyetujui laga tersebut, ia mengetahui bahwa itu tak akan berlangsung lama.
“Saya tahu ini akan menjadi laga yang mudah, dan memang benar,” katanya. “Sulit untuk mendapatkan lawan kuat dengan [rekor] 0-0.”
Saat bel berbunyi untuk memulai laga, Askren sangat tenang dan nyaman. Ia menghindari beberapa pukulan awal, merenggut kaki lawannya, serta dengan mudang mengamankan double-leg takedown di pinggir arena.
Mantan pegulat dari Universitas Missouri ini secara sabar bertransisi ke posisi full mount dan mendaratkan beberapa serangan. Flowers berguling demi melepaskan diri, tetapi “Funky” tetap menempel pada dirinya dan kembali menyerang sampai wasit menghentikan laga. Kontes ini resmi terhenti pada menit 1:25.
Tak seperti para atlet olahraga tarung yang tak mudah beralih ke bela diri campuran, Askren melakukannya dengan cara impresif dan seperti tanpa beban. Namun, ia tak terkejut atau meminta persetujuan orang lain. Ia sangat meyakini bakat dan kemampuannya, serta mengetahui bahwa dirinya akan dapat menjadi nama besar.
Faktanya, saat ditanya apakah ia mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri dari laga itu, ia dengan berani berkata: “tak ada.”
“Anda harus diuji untuk dapat mempelajari sesuatu tentang diri anda. Saya tak teruji. Faktanya, saya jarang sekali diuji — mungkin tidak pernah sama sekali — dalam seni bela diri campuran. Apa yang saya pelajari tentang diri saya sendiri, saya dapatkan dari tantangan dalam dunia gulat,” kata Askren.
Kini, dengan rekor sempurna 16-0, 1 No Contest, dan gelar Juara Dunia ONE Welterweight di tangannya, ia berharap untuk merasakan tantangan dari atlet Swedia Zebaztian “The Bandit” Kadestam (9-3) di ajang ONE CHAMPIONSHIP: SHANGHAI, Sabtu, 2 September nanti.
Sementara Askren mungkin belum mempelajari apa pun tentang dirinya dari laga debutnya, ia jelas meninggalkan Holiday Inn Select Executive Center dengan kenangan luar biasa, serta beberapa pengetahuan lebih tentang bisnis ini.
“Saya sangat menikmatinya dan mengetahui bahwa itu adalah sesuatu yang akan saya jalani,” katanya. “Sangat luar biasa untuk menjadi promotor, dan saya suka menjadi sibuk, maka saya menikmati seluruh pengalaman tersebut. Itu juga memberi saya pengertian luar biasa dalam segi bisnis dari dunia bela diri campuran secara langsung.”