‘Berakting Di Film Itu Luar Biasa’ – Nguyen Tran Duy Nhat Kenang Debut Layar Lebarnya
Saat “No.1” Nguyen Tran Duy Nhat kembali melawan Denis “The Bosnian Menace” Puric dalam gelaran ONE Fight Night 17, itu adalah tahun keempat sejak ia terakhir kali berkompetisi di ONE Championship – namun pria berusia 34 tahun ini memang tetap menyibukkan diri.
Selain melatih dan berkompetisi dalam Muay Thai, serta mengawali karier yang baru dalam MMA, “No.1” menambah pencapaian lainnya dengan beraksi dalam film Vietnam berjudul “Vo Sinh Dai Chien” (“The Battle of Pupils”) pada 2021.
Walau ia kini kembali ke dalam kehidupannya sebagai petarung jelang aksi berikutnya pada jam tayang utama A.S., Jumat, 8 Desember, atau Sabtu pagi, 9 Desember, Duy Nhat jelas menikmati waktunya dalam dunia sinematografi itu.
Bintang Vietnam ini berkata pada onefc.com/id:
“[Film ini] tentang perjalanan anak yang baru pindah, dimana ia menemukan kecintaan akan seni bela diri tradisional Vietnam, serta pada seorang anak perempuan. Saya berperan sebagai Ba Long, murid yang lebih senior di klub seni bela diri tradisional itu.”
“Saya tak berharap dapat memainkan sebuah peran, tetapi berakting di film itu memang luar biasa. Saya sangat senang merekam film itu. Sutradara dan aktor lainnya sangat membantu saya.”
Tanpa pengalaman sebelumnya, Duy Nhat tidak tahu apa yang harus diharapkan saat ia pertama kali masuk ke dalam set film, namun beruntung, sebagian besar perannya memang sudah sangat alami bagi dirinya.
Sebagai seniman bela diri dan pelatih sepanjang hidupnya, “No.1” tak memiliki kesulitan untuk masuk ke dalam karakter yang diperankannya dengan berbagai kesamaan itu.
Melihat kembali peran dan penerimaan yang didapatnya, Duy Nhat berkata:
“Ba Long mungkin hanya menjadi versi yang berbeda dari saya dalam film itu, saya kira.”
“Saya melatih dan menjadi mentor bagi para petarung muda dalam kehidupan nyata, maka saat saya tiba, mereka berkata bahwa saya akan bekerja, melatih, berteriak dan bersorak – sama seperti apa yang saya lakukan di sasana. Itu menjadikan perekaman film itu jauh lebih mudah bagi saya.”
“Banyak yang berkata film itu bagus, dan saya memainkan karakter saya cukup baik. Saya beruntung!”
Nguyen Tran Duy Nhat Akan Sambut Lebih Banyak Peran Lain
Nguyen Tran Duy Nhat terbiasa menjalani perjuangan fisik yang keras di sepanjang kariernya sebagai seniman bela diri, namun ia melihat penghormatan baru bagi para pemeran dan kru yang terlibat dalam perekaman film “Vo Sinh Dai Chien,” sementara ia mendapat pengalaman tersendiri di jadwal padat itu.
Seperti di sasana, kerjasama tim yang dibutuhkan untuk membangun persaudaraan di antara setiap orang yang mengambil bagian dalam prosesnya – dan hasil akhirnya menjadikan semua itu mungkin.
Ia berkata:
“Membuat film itu tugas yang sulit, tapi saya merasa bersemangat melihat banyak orang terfokus untuk menciptakan kisah yang hebat di set film itu.”
“Ada adegan dimana karakter saya, Ba Long, harus melatih Khoa (karakter utama) di bawah sinar bulan. Kami memakai empat malam tanpa tidur untuk menyelesaikannya, untuk membenahi sudut dan hal-hal seperti itu.”
“Sebagian besar aktor itu bukanlah praktisi seni bela diri. Pada akhirnya, semua orang kelelahan, tapi hasilnya memang sepadan.”
Duy Nhat memang masih punya beberapa tahun terbaik dan tujuan besar di ONE Championship, maka ia takkan menutup mata akan tiap kesempatan itu dulu. Pada saat yang sama, pengalaman perdananya dalam akting memang jelas menyalakan sesuatu dalam dirinya.
Striker elite ini akan menyambut lebih banyak kesempatan lainnya untuk berada di hadapan lensa kamera dan berbagi gairahnya untuk olahraga tarung dengan para penonton lewat layar perak itu.
“No.1” menambahkan:
Ya, mengapa tidak [berakting di lebih banyak film lain]! Akting itu sangat menyenangkan. Saya suka membawa adegan aksi eksplosif dan mencolok ke dalam film.”
“Saya harap akan ada lebih banyak kesempatan untuk menunjukkan banyak orang bahwa seni bela diri adalah hal yang sangat indah untuk dilihat.”
“Tapi jika saya harus memilih, maka itu adalah pertarungan. Saya adalah petarung sejati dengan semangat untuk bertarung. Saya membutuhkan kompetisi.”