‘Beri Anak-Anak Kesempatan Lebih Baik’ – Cara Jacob Smith Beralih Dari Pengacau Ke Mentor Bagi Pemuda Lokal
Sebagai anak muda, Jacob Smith menemukan berbagai kesulitan di jalanan Inggris. Kini, ia melakukan yang terbaik untuk mencegah generasi berikutnya melakukan kesalahan yang sama.
Petarung berusia 31 tahun dari Birkenhead ini – yang menghadapi Denis Puric dalam aksi flyweight Muay Thai di ONE Fight Night 21 pada jam tayang utama A.S., Jumat, 5 April, atau Sabtu pagi, 6 April di Asia – berkomitmen memakai sasana Thaifist miliknya, dimana ia mulai mengajar bersama tunangannya, Rebekah.
Sasana itu membawa Smith jauh dari kehidupan penuh kejahatan yang dijalaninya sebelum ini dan akhirnya menempatkan dirinya di panggung global ONE Championship. Berkat pengalaman pribadinya dimana seni bela diri mengubah jalurnya, ia tahu dirinya dapat melakukan hal yang sama bagi orang lain.
Penantang #2 flyweight Muay Thai ini berbicara pada onefc.com/id sebelum ia kembali beraksi di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand:
“Itu sangat penting, karena berbagai hal yang terjadi di daerah saya. Penembakan dan penusukan terjadi setiap saat. Maka, jika saya dapat membantu beberapa anak, itulah yang ingin saya lakukan.”
“Ada anak-anak di sasana saya yang berusia di antara 14 sampai 18 tahun yang menjalani jalur yang sama seperti saya. Karena saya pernah ada di sana dan melakukan beberapa hal itu sendiri, saya dapat mengatakan pada mereka bahwa itu bukanlah jalur yang tepat.”
“Saya belum pernah dibesarkan dengan uang banyak dan segala sesuatu yang diberikan pada saya. Saya memiliki pengalaman itu. Saya melihat banyak anak-anak di jalanan yang melakukan ini karena siapa saya di daerah saya.”
Walau ia harus membayar tagihan untuk tetap menjalankan usahanya, Smith tak menganggap itu semua tentang uang.
Sebaliknya, ia mengetahui dirinya dapat memberi dampak positif bagi para anak muda di area yang terlalu banyak mengalami kekerasan dan kejahatan.
Jika seseorang ingin keluar dari jalanan tapi tak mengetahui caranya, Smith akan melakukan apa pun yang dapat dilakukannya untuk membantu mereka – dan menunjukkan bahwa ada masa depan yang lebih cerah:
“Sudah ada banyak anak di sasana kami yang tak membayar, karena kami mengetahui kehidupan sulit mereka di rumah. Orang tua mereka mungkin tidak bekerja, mungkin mereka terlibat obat-obatan terlarang. Mereka takkan bisa datang ke sasana tanpa bantuan ini.”
“Maka, kami sedang mencari pendanaan dari beberapa perusahaan berbeda, agar kami dapat menawarkan lebih banyak lagi layanan kami secara gratis untuk memberi anak-anak kesempatan lebih baik dalam hidup mereka.”
Jacob Smith Harap Muridnya Dapat Sampai Di ONE Championship
Sementara membantu seorang anak meraih kesuksesan akan menjadi buah yang sangat manis, sasana Jacob Smith kini memiliki lusinan murid yang berusaha untuk tetap fit dan mempelajari beberapa kemampuan baru.
Tak ada yang memberi lebih banyak kepuasan bagi dirinya daripada melihat murid-murid muda itu berkembang pesat dan mengambil langkah menuju karier mereka sendiri di dalam ring, jika itu yang mereka inginkan.
Smith berkata:
“Ada banyak anak-anak yang datang sekarang. Kami punya kelas untuk usia 4-7 tahun, yang mungkin berisi 20 anak lebih. Dan kami punya kelas usia 8 sampai 14, yang berisi kurang lebih 35 anak, dan dari mereka semua, kami mungkin memiliki 20 petarung.”
“Menjadi sebuah kesenangan terbaik untuk pergi ke sasana setiap hari dan melihat mereka berkembang. Itu membuat saya sangat bangga, sejujurnya.”
Ada istilah yang berkata, “Anda tak bisa menjadi apa yang tak bisa anda lihat,” dan bagi Smith, murid-muridnya memiliki panutan yang mewakili sebuah alternatif lain.
Uang dan kekaguman tak perlu tiba dari aksi negatif. Sebaliknya, ia membuktikan bahwa disiplin, komitmen dan kerja keras itu dapat membuahkan hasil.
Sebagai penantang lima besar dalam divisi flyweight Muay Thai ONE Championship yang penuh atlet berbakat itu, striker yang sedang naik daun ini berada di antara para petarung terbaik di antara yang terbaik, dan murid-muridnya sangat ingin mengikuti jejaknya.
Smith menambahkan:
“Saya punya anak-anak di sasana yang berkata pada saya, ‘Tahun 2028, saya akan ada di ONE Championship!’ Maksud saya, itu sangat hebat untuk dilihat.”
“Saya melakukan segala sesuatunya semampu saya untuk membantu mereka memenuhi impian, dan saat saya pensiun, saya akan membantu mereka melakukan apa yang saya lakukan sekarang.”