Bintang ONE: EMPOWER Berbagi Apa Arti Momen Ini Bagi Para Wanita
Para seniman bela diri wanita terbaik dunia sedang bersiap untuk ONE: EMPOWER, Jumat, 3 September ini, dan tiap kompetitor di kartu ini mengetahui mereka menjadi bagian dari sesuatu yang spesial.
Dengan menampilkan turnamen bela diri campuran wanita terbesar dalam sejarah, kesempatan merebut gelar Juara Dunia, atau debut dari ratu ‘pound-for-pound’ dunia, ajang khusus wanita perdana dari ONE Championship ini menjadi momen terobosan dalam dunia olahraga tarung.
Dan sementara kesempatan meraih kesuksesan memang tak ternilai, para atlet ini sangat termotivasi menampilkan kemampuan mereka dan memberi inspirasi bagi para wanita lain di muka bumi ini.
Oleh karena itu, beberapa bintang ONE: EMPOWER ini berbagi pemikiran tentang dampak dari ajang bersejarah Jumat ini, serta memberi pesan penting bagi para penggemar yang menyaksikan di rumah.
Denice Zamboanga
“Pesan dari kartu [pertandingan] ini adalah untuk mendorong para wanita [untuk menyadari] bahwa mereka dapat menjadi yang terbaik di dunia jika mereka menginginkannya. Tak ada yang tak mungkin bagi para wanita, selama kalian memiliki determinasi untuk meraih tujuan. Kalian dapat menjadi yang terbaik.”
Alyse Anderson
“Saya ingin [para wanita muda] menyadari bahwa kalian tak harus menjadi stereotip tentang bagaimana seharusnya petarung MMA itu, atau seperti apa.”
“Setiap kali, banyak orang berkata, ‘Ya Tuhan, saya tak pernah menyangka bahwa kamu adalah petarung,’ atau, ‘Saya tak pernah menyangka kamu suka mengendarai motor trail.’ Hanya karena saya petarung, tidak berarti saya tak suka berdandan dan mengenakan sepatu hak tinggi.”
“Kamu masih bisa nampak feminin sekaligus menjadi petarung dan meraih kesuksesan tanpa stereotip dari ‘wanita yang kuat, seperti pria.’ Saya kira itu sangat penting untuk [diketahui] para wanita. Saya kira mereka tak ingin memasuki olahraga ini karena kurang lebih [dianggap sebagai] olahraga untuk pria, tetapi seharusnya tidak seperti itu. Saya kira ini lebih seperti seni. Inilah seni bela diri.”
- Xiong Vs. Nicolini: 4 Kunci Kemenangan Di Perebutan Gelar
- Cara Menonton ONE: EMPOWER Pada 3 September Ini
- Sorotan Atomweight Grand Prix: Itsuki Hirata Vs. Alyse Anderson
Stamp Fairtex
“Saya merasa bahwa para wanita dapat melakukan apa pun yang kami inginkan, sama seperti pria. Menjadi seniman bela diri kelas dunia, kami dapat memberi yang terbaik dari diri kami dan menunjukkan pada dunia apa yang kami miliki.”
Itsuki Hirata
“Saya berlatih judo sejak kecil, dan saya berada di sekolah dasar, pertandingan dilakukan tanpa memandang jenis kelamin.”
“Ada sebuah persepsi bahwa anak lelaki itu lebih kuat dari perempuan, atau anak perempuan cenderung diremehkan. Namun, saya ingin anak-anak dapat memberi yang terbaik. Lagipula, anak perempuan itu juga kuat. Saya berharap dapat memberi mereka kekuatan melalui semua laga saya.”
“Jika saya menjadi wanita Jepang pertama yang memenangkan sabuk, itu tak akan terjadi melalui kekuatan saya pribadi. Saya ingin berterima kasih pada semua orang di Jepang dan menciptakan lingkungan dimana anak-anak perempuan dapat bertumbuh besar seperti saya.”
Jackie Buntan
“Ini adalah langkah besar bagi olahraga ini. [ONE Featherweight Kickboxing World] Grand Prix berhadiah jutaan dolar menarik perhatian dengan petarung teratas, terbaik dari yang terbaik.”
“[Melihat ONE] melakukan ini untuk para wanita, dimana banyak organisasi lain tidak melakukannya, bahkan di Amerika Serikat, itu sangatlah besar. Dan itu adalah langkah maju yang sangat besar.”
“Secara pribadi, saya kira ini luar biasa. Seperti bertumbuh besar – dan saya masih muda – tak terlalu banyak petarung wanita yang besar. Ada sekelompok kecil dari mereka, dan para wanita ini bertarung di kartu lokal yag kecil, seperti dalam berbagai lokasi di hotel, kasino, atau apa pun.”
“Maka melihat hal itu dapat menjadi sebuah rangkaian besar [ONE Women’s Atomweight World] Grand Prix – dan tak hanya itu, ini juga di dalam kartu pertandingan khusus wanita, dan terlebih lagi di atas panggung bela diri terbesar – ini sangat luar biasa bagi saya.”
Baca juga: 5 Alasan Menonton Ajang Bersejarah ONE: EMPOWER, 3 September