Brooke Farrell ‘Ketagihan’ Berlatih Muay Thai, Kejar Semua Mimpinya
Ada sesuatu yang ingin dibuktikan Brooke Farrell pada hari Jumat, 21 Agustus.
Atlet Australia berusia 29 tahun ini ingin dianggap sebagai salah satu praktisi Muay Thai terbaik di ONE Championship, dimana ia akan mendapatkan kesempatan pembuktian itu melawan pendatang baru lainnya, Wondergirl Fairtex pada ajang ONE: NO SURRENDER III di Bangkok, Thailand.
“Saya ingin menunjukkan pada dunia bahwa saya layak berlaga dalam promotor ini, dan saya ingin menampilkan laga yang bagus bagi semua orang,” kata atlet strawweight ini.
“Itulah pertarungan sebenarnya — olahraga yang menarik dan indah. Saya bersemangat untuk ada di sini, dan sebuah kemenangan akan menjadi pemanis yang sangat baik.”
Semangat Yang Mengejutkan
https://www.instagram.com/p/CEDYZ1BJN1w/
Walau Farrell kini sangat mencintai arena kompetisi Muay Thai, kisahnya sangat berbeda beberapa tahun yang lalu.
Faktanya, ia tidak pernah membayangkan bahwa olahraga ini akan menjadi gairahnya pada tahun 2014, saat ia mencobanya sementara ia menjalin hubungan dengan suaminya, Eddie.
“Eddie sudah mulai berlatih, dan saya hanya melihat bagaimana ia sangat mencintainya dan seberapa fit dirinya, maka saya ingin mencobanya,” aku Brooke.
“Sejujurnya, saya membenci saat mencobanya beberapa kali di awal. Saya hanya merasa terintimidasi di sasana dan tak yakin.”
Untungnya, kekasihnya saat itu memberinya beberapa pelajaran dan latihan pribadi. Dengan bekal tersebut, Brooke mulai menguasai teknik, dan seperti yang ia katakan, “menjadi sedikit ketagihan.”
Setelah keduanya menikah pada tahun 2015, mereka pergi untuk sebuah sesi latihan Muay Thai sambil berlibur di Thailand selama dua minggu di Koh Samui, dan seketika menjadi ingin berlatih dua kali sehari dan berkompetisi secara rutin di skena lokal.
Hanya beberapa bulan kemudian, mereka menjual segala yang mereka miliki dan pindah dari Australia ke Thailand.
https://www.instagram.com/p/B7dPFpRpygy/
Brooke menjadi lebih tertarik dengan gaya hidup ini saat ia menjalani debut profesionalnya di sebuah ajang kecil di Koh Samui, bulan September 2015. Di sana, ia meraih TKO pada akhir ronde keempat.
“Saya tidak mengetahui bagaimana perasaan saya setelah laga pertama itu, namun itu adalah sesuatu yang ingin saya lakukan dan saya ingin menguji diri saya sendiri untuk melihat apakah saya mampu, dan malam itu adalah yang terbaik,” kenangnya.
“Saya tidak pernah merasa … dorongan adrenalin yang lebih besar. Saya sangat bangga pada diri saya untuk melakukan hal yang saya kira tak dapat saya lakukan, dan itu adalah perasaan yang membuat ketagihan. Lalu, setelah laga itu, saya berkata, ‘Saya tahu saya dapat melakukan lebih baik lagi,’ menjadwalkan satu laga lain dan terus maju.”
Selama beberapa tahun berikutnya, Brooke dan Eddie berkelana ke pelosok negeri itu sambil mengejar mimpi mereka untuk meraih ketenaran dalam Muay Thai. Itu termasuk menghabiskan waktu di Tiger Muay Thai, Phuket dan berlatih intensif di sebuah sasana di Pai, sebuah kota hijau di bagian utara Thailand.
Di sepanjang perjalanannya, Brooke mengumpulkan rekor profesional 14-11-1, merebut gelar Kejuaraan WBC Oceania Muay Thai dan bertanding melawan atlet seperti Iman “Pretty Killer” Barlow dan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Alma Juniku.
- Bagaimana K-Pop Mengubah Nat Jaroonsak Menjadi Wondergirl Fairtex
- Mongkolpetch Ingin Manfaatkan Keunggulan Atas Sok Thy
- 5 Fakta Mengejutkan Tentang Bintang Di ONE: NO SURRENDER III
Tantangan Besar
https://www.instagram.com/p/B9Li9JxpAb0/
Keluarga Farrell ini akan mencetak beberapa perubahan besar pada tahun 2020.
Setelah tidak sepenuhnya puas dengan latihan yang mereka terima, suami-istri ini membuka sasana mereka sendiri, Power House Phuket, di awal tahun ini.
“Sangat sulit menemukan sebuah sasana yang cocok bagi kami berdua, karena Eddie adalah petarung yang lebih besar dan saya lebih kecil, dan tiap sasana itu sangat berbeda,” jelas Brooke. “Kami tak mendapatkan latihan yang kami berdua inginkan, maka itu memicu sesuatu di dalam kami untuk memulai sasana kami sendiri.”
Walau pandemi COVID-19 menyebabkan sasana mereka, dan seluruh pusat latihan di negara itu, untuk tutup sementara waktu, itu tidak benar-benar meredam keinginannya.
Brooke masih bersemangat untuk tinggal di Thailand dan tetap aktif sesering mungkin.
“Selama masa karantina, saya masih sangat termotivasi. Saya berlari, melalukan beberapa maraton yang berbeda dan bersepeda sejauh 20 kilometer,” katanya.
“Saya masih menetapkan tujuan ini untuk diri saya sendiri, dan beberapa orang lain [dari sasana itu] juga melakukannya. Saya masih berlatih tiap hari selama COVID, dan saat sasana itu dibuka, sangat luar biasa untuk kembali memukul samsak, serta kembali melakukan sparring dan mengasah clinch.”
https://www.instagram.com/p/CDqJBjTJhPK/
Lalu, ia dihubungi ONE dan ditawari kesempatan untuk mencetak debutnya melawan Wondergirl.
Brooke segera menerima laga itu dan bahkan terbang ke tempat dua pelatih lamanya dari Pai untuk membantu persiapannya.
Sementara itu, Wondergirl yang masih berusia 21 tahun – yang berlatih di sisi Juara Dunia ONE Atomweight Muay Thai Stamp Fairtex – adalah seorang kompetitor berkemampuan lengkap yang sangat gemar melontarkan tangan dan lututnya.
Itu sangat cocok dengan atlet Australia ini, karena ia juga sangat suka melontarkan pukulan.
“Saya mengetahui Wondergirl memiliki gaya Muay Thai lengkap yang sangat baik, dimana ia telah berlaga sejak ia masih sangat muda,” kata Brooke. “Namun dalam sarung tangan kecil itu, apapun dapat terjadi. Itu mengubah permainan ini, dan saya sangat menyukai tinju, maka saya sangat bersemangat.”
Jika atlet Australia ini meraih kesuksesan dan mengalahkan rivalnya asal Thailand itu Jumat malam ini, ia dapat menjadi wanita yang patut dipertimbangkan dalam divisinya – dan mungkin mendaoatkan sebuah julukan baru.
“Saya lebih tua dari Wondergirl, maka mungkin saya adalah ‘Wonder Woman’,” katanya sambil tergelak.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Anda Wajib Menyaksikan ONE: NO SURRENDER III