Capitan Vs. Zatout: 4 Kunci Kemenangan Di Kejuaraan Dunia
Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing Capitan Petchyindee Academy akan memasuki Circle pada Jumat, 24 September ini, untuk mempertahankan sabuknya untuk pertama kali – dan ia kebetulan melawan mentor dari petarung yang dikalahkannya demi sabuk emas itu.
Striker Thailand ini menghadapi Mehdi “Diamond Heart” Zatout di ONE: REVOLUTION, dalam sebuah laga ONE Super Series kickboxing yang akan menjadi sangat eksplosif.
Capitan akan mencoba mempertahankan gelar Juara Dunia itu tetap berada di Petchyindee Academy, Bangkok. Namun Zatout – yang maju untuk membalas muridnya, Alaverdi “Babyface Killer” Ramazanov – akan sangat ingin mengembalikan sabuk itu ke Venum Training Camp Thailand di Pattaya.
Jelang aksi ini dimulai pada Jumat malam nanti, berikut adalah empat kunci kemenangan bagi kedua superstar bantamweight ini.
#1 Kekuatan Satu Pukulan Capitan
Pada debut promosionalnya tahun lalu, Capitan menjadi sorotan saat mencetak KO tercepat dalam sejarah ONE Super Series, dimana ia menghentikan Petchtanong Petchfergus dengan cross kanan hanya dalam waktu enam detik.
Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing ini gemar menggunakan cross kanannya untuk membalas tendangan dorong (push kick) lawannya. Dan saat menghadapi teknik yang mirip, Capitan cenderung beranjak mundur dan menyerok kaki yang maju, sebelum ia menyerang dengan cross kanan sementara lawannya bertumpu pada satu kaki.
Namun, Zatout tak dikenal gemar menyerang dengan tendangan dorong. Maka, Capitan akan harus menggunakan serangan ini di tempat lain – seperti di dinding Circle, contohnya. Ia melakukan ini dalam aksi Kejuaraan Dunia yang sukses melawan Ramazanov, dimana ia menekan atlet Rusia itu ke dinding dan melepaskan serangan dari tangan kanan yang berdampak besar pada mantan pemegang gelar itu.
Mengingat hal itu, “Diamond Heart” memang sempat menerima berbagai pukulan keras, termasuk dari Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Nong-O Gaiyanghadao, dan ia hanya sekali terhenti dalam kariernya. Pasangkan hal itu dengan fakta bahwa Capitan akan mengenakan sarung tinju kickboxing, akan sulit bagi atlet Thailand itu untuk mencetak penyelesaian cepat berkat tangan kanannya itu.
Apa pun itu, anda dapat melihat senjata andalannya ini pada 24 September ini.
#2 Pergerakan Licin Dan Serangan Balasan Zatout
Berbicara tentang menghindar dan membalas, Zatout sangat luar biasa – dan ia akan membutuhkan kemampuan ini melawan terjangan keras dari Capitan. Sang Juara Dunia memiliki gaya bertarung yang tak kenal takut, dimana ia menggiring lawannya dan memasukkan kombinasi tinju keras.
Namun, seperti yang dilihat para penggemar, Zatout memiliki teknik menghindar luar biasa yang dipadukan dengan serangan balasan tajam. Saat ia menghadapi Han Zi Hao pada Januari 2020 lalu, atlet Prancis-Aljazair ini menghindari tendangan tinggi lawannya sebelum membalas dengan pukulan straight kanan dan kiri.
“Diamond Heart” tak harus mengharapkan banyak tendangan tinggi dari Capitan, tetapi ia dapat menggunakan seluruh kemampuan itu dengan baik saat sang Juara Dunia itu menerjang dengan pukulannya. Saat melawan Ramazanov, Capitan terkena hook di rahang yang sempat menggoyahkan kedua kakinya, dimana ini dapat menjadi sesuatu hal yang membuat sang penantang itu terfokus.
Jika Zatout dapat memadukan dua atau tiga pukulan bersih, ia mungkin dapat mencetak knockdown – atau mungkin sebuah KO. Namun, itu hanya dapat terjadi jika rivalnya asal Thailand itu tak mendaratkan serangan kerasnya terlebih dahulu, yang dimulai dengan tendangan rendah kerasnya.
- Mehdi Zatout Peringatkan Capitan: ‘Peperangan Ini Akan Tiba’
- Zhang: ‘Wajib Menang’ Di Laga Petchtanong Demi Pertahankan Posisi
- Petchtanong Lihat Zhang Sebagai ‘Batu Loncatan’ Ke Laga Capitan
#3 Tendangan Rendah Legendaris Capitan
Bulan Januari lalu, Capitan merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing dengan mencetak TKO pada ronde kedua dengan kombinasi tendangan rendah-cross kanan. Namun, adalah tendangan rendahnya yang membawa dirinya ke tahapan akhir.
Atlet Thailand ini gemar menyerang dengan teknik ini untuk membalas pukulan lawannya. Ia akan sabar menunggu untuk sebuah serangan masuk, lalu beralih ke sisi lawan dan menyarangkan tulang keringnya ke arah paha lawan. Selain itu, ia akan melontarkan tendangan itu saat rivalnya mulai mengeksekusi pukulan mereka, dimana ia akan menangkap mereka bahkan sebelum mereka dapat menjulurkan tangan.
Itu akan menjadi kunci untuk melawan Zatout, karena perwakilan Venum Training Camp itu tak selalu membendung tendangan rendah. Sebaliknya, ia seringkali mencoba menggunakan kecepatan dan footwork miliknya untuk menghindar, yang tak selalu berguna bagi “Diamond Heart.” Jelas, Capitan akan memanfaatkan ini.
Jika ia mendaratkan beberapa tendangan rendah akurat di awal, ia akan menciptakan kerusakan bagi pria keturunan Prancis-Aljazair ini untuk memperlambat gerakannya di ronde selanjutnya, yang membuatnya lebih mudah untuk menyambungkan pukulan kanan kerasnya.
Namun, Zatout dapat bertarung dari kuda-kuda ortodoks dan southpaw, maka Capitan akan harus mengatasi kedua kaki lawan itu untuk menciptakan kerusakan.
#4 Kecerdasan Dan Kemampuan Zatout
Zatout memulai seluruh laganya dari kuda-kuda ortodoks. Namun segera setelah ia mulai bergerak, ia seringkali beralih ke southpaw saat beraksi, yang memberinya kesempatan untuk menyerang dari kedua sisi.
Muridnya, Ramazanov, mencoba taktik yang sama saat melawan Capitan, walau ia tidak berhasil. Tetapi Zatout lebih memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan dari kedua kuda-kuda itu. Hal ini memberinya kesempatan menyerang dengan presisi yang jauh lebih besar – baik dari sisi mana pun yang ia inginkan.
Dengan itu, “Diamond Heart” dapat membuat kedua lengan pria Thailand itu lelah, yang akan menyulitkannya memukul dengan kuat dan berlindung dengan cepat. Dan ini dapat dengan mudah mengubah arah laga bagi keuntungan Zatout.
Baca juga: Capitan Tak Gentar Hadapi Zatout: ‘Ia Tak Terlalu Berbahaya’